Git dan GitHub: Perbedaan yang Harus Kamu Pahami

digitalskola

digitalskola

22 September 2021

git dan github
Photo by Yancy Min on Unsplash

Kamu yang sedang belajar skill di bidang IT mulai dari web developer, software engineer hingga data engineering maupun data science, kemungkinan besar pernah mendengar istilah Git dan GitHub. Kedua hal ini menjadi tulang punggung dalam berbagai proses kerja dan proses belajar di bidang IT, maka dari itu, penting bagi pemula untuk mengenal keduanya mulai dari pengertian, persamaan dan perbedaannya.

Faktanya Git serta GitHub punya berbagai kesamaan namun juga perbedaan. Kamu dapat menggunakan keduanya untuk mengoptimalkan proses development pada website maupun aplikasi. Keduanya dapat menerima proses integrasi agar dapat dimanfaatkan bersama-sama. 

Mengenal git dan github

Penasaran ingin tahu lebih lengkap perbedaan Git dan GitHub? Baca selengkapnya melalui penjelasan di artikel ini.

Apa Itu Git dan GitHub?

Apa Itu Git dan GitHub?
 Penjelasan Git dan GitHub (Photo by Luke Chesser on Unsplash)

Sebelum mengetahui perbedaan Git dan GitHub, kamu juga harus mengenal dulu definisi dari Git dan GitHub. Berikut penjelasan lengkapnya: 

Apa Itu GIT?

Apa Itu GIT?
           Penjelasan Git (Photo by Wikimedia Commons)

Bagi para programmer, developer, dan data talent pasti sudah tidak asing mendengar Git yaitu tools atau komponen penting yang digunakan dalam membangun sebuah website atau software. Tools ini memiliki fungsi sebagai control system untuk menjalankan project pengembangan website atau software. Tujuan dari penggunaan Git adalah untuk mengelola versi source code dari suatu program dengan menentukan baris serta kode yang akan ditambahkan atau diganti. 

Git merupakan version control system terbuka yang dikembangkan oleh Linus Torvalds yang juga merupakan pengembang sistem kernel dan sistem operasi Linux. Saat ini, Git menjadi version control system paling populer yang banyak digunakan oleh programmer, developer, hingga data talent untuk kebutuhan project komersial hingga project open source. 

Git tergolong dalam DVCS yaitu Distributed Version Control System yang artinya kode tidak hanya memiliki satu tempat penyimpanan karena di Git setiap salinan kode juga berperan sebagai repositori yang berisi riwayat lengkap dari semua perubahan. 

Apa Itu GitHub?

Apa Itu GitHub?
                       Penjelasan GitHub (Photo by 1000 Logos)

GitHub adalah manajemen project, sistem versioning code, sekaligus platform sosial untuk para developer seluruh dunia. Perlu diketahui, GitHub memiliki versi induknya yaitu Git yang merupakan software version controlled system yang dilakukan secara offline. GitHub juga memiliki layanan cloud untuk menyimpan dan mengelola berbagai project atau repository Git. 

GitHub bersifat online, sehingga kamu bisa edit repository atau project secara bersamaan dengan orang lain di tempat yang berbeda. Maka dari itu, platform ini sangat membantu kamu dan team untuk menyusun suatu folder yang berisikan files terkait pemrograman yang sedang dikelola. 

Faktanya, GitHub tidak hanya digunakan oleh developer saja, karena platform ini juga banyak digunakan oleh:

  • Software engineer
  • Programmer
  • Data engineer
  • Data Scientist
  • Mahasiswa programming

BACA JUGA: Bocoran Interview dan Data Science Test

Perbedaan Git dan GitHub yang Harus Kamu Pahami

Perbedaan Git dan GitHub yang Harus Kamu Pahami
 Perbedaan Git dan GitHub (Photo by Richy Great on Unsplash)

Git dan GitHub merupakan dua platform yang sama-sama digunakan oleh banyak profesi khususnya yang pekerjaannya membuat website atau software. Namun, kedua platform ini memiliki banyak fitur yang berbeda. Lebih jelasnya, berikut perbedaan kedua platform ini:

Bentuk Pengoperasian

Perbedaan utama dari Git dengan GitHub terletak pada fungsinya. Persamaan keduanya diantaranya terletak pada penyediaan Source Code Management (SCM) serta sama-sama memudahkan penggabungan dan pembagian kode. Bedanya, Git merupakan open-source software yang dirancang untuk merangkum riwayat sumber dari pengkodean. Tools ini mampu membalikkan perubahan hingga memberikan kesempatan pada seorang developer untuk membagikan kode kepada sesama developer. Kamu harus melakukan instalasi lokal untuk berkolaborasi menggunakan Git. Selain itu, Git punya peran sebagai tools terbaik dan banyak digunakan saat ini.

Di sisi lain, GitHub merupakan layanan hosting berbasis web sebagai repositori Git. GitHub menawarkan seluruh DVCS SCM dan diperkaya dengan beberapa fitur tambahan. Beberapa diantaranya berupa kolaborasi manajemen tiket, manajemen proyek, hingga pelacakan bug. Melalui GitHub, developer dapat membagikan, mengakses, serta menyimpan salinan repositori secara jarak jauh.

Cara Mengenal Commands 

Developer yang menggunakan Git dapat menggunakan command-line tool, yaitu pengubah kode dan dapat digabungkan menuju perangkat lokal. Sedangkan, GitHub menyediakan interface grafis berbasis cloud sebagai tempat untuk melakukan seluruh tugas. Interface ini juga menawarkan:

  • Kontrol akses developer
  • Fitur kolaborasi

Serta tools lainnya sebagai sarana manajemen pekerjaan kamu saat itu. Ketika membahas soal commands, Git cenderung fokus pada tugas-tugas SCM yang eksklusif, seperti: 

  • Push and pull
  • Reset
  • Commit
  • Fetch 
  • Merge

GitHub berfungsi sebagai tuan rumah terhadap repositori Git dalam penyimpanan kode di lokasi yang terpusat. Selain itu, Git menjadi alat yang digunakan untuk mengelola beberapa versi editing dari sumber kode yang ditransfer menuju repository. GitHub menjadi lokasi akhir dari unggahan salinan repository Git.

BACA JUGA: 5 Langkah Belajar Python untuk Data Science

Bekerja di Lingkungan yang Berbeda

Git dan GitHub punya faktor perbedaan lainnya, yaitu tempatnya beroperasi. Git melewati proses instalasi secara lokal pada suatu sistem sehingga developer mampu mengelola riwayat sumber kode menggunakan repository. Tidak ada server terpusat atau internet yang diperlukan untuk menggunakan Git. Selain itu, tidak ada sistem manajemen pengguna yang tersedia atau desktop GUI yang dimiliki oleh pihak tertentu.

GitHub memerlukan akses internet dan dapat dibuka melalui cloud. Terdapat sistem manajemen pengguna yang sifatnya bawaan dan GUI ramah pengguna. Selain memiliki kemudahan akses melalui situs web, GitHub juga menawarkan versi desktop yang dapat diinstal pada komputer lokal agar lebih fleksibel untuk menyinkronkan kode. Git memang masih bisa dioperasikan tanpa GitHub, namun GitHub tidak bisa digunakan tanpa Git.

Fitur yang Tersedia

Dengan fungsi dan tujuan yang saling mendukung di tengah perbedaan, ada beragam fitur yang bisa kamu peroleh dari masing-masing tools. Seluruh fitur dapat dioperasikan untuk memudahkan pembangunan pemrograman dan coding dalam peran kamu sebagai developer. Berikut fitur-fitur yang ditawarkan oleh Git:

  • Kompatibilitas: Git cenderung kompatibel dengan seluruh sistem operasi. Fitur ini juga sudah mencakup repository jarak jauh yang dibuat oleh Subversion (SVN)
  • Branching: Fitur Branching dapat membantu membuat modifikasi pada proyek tanpa memengaruhi versi aslinya
  • Reliabilitas: Data yang disimpan pada server pusat akan selalu dicadangkan. Bahkan ketika server pusat rusak, data-data tidak akan hilang dan dapat diperoleh kembali dengan mudah
  • Kecepatan: Git mampu menangani proyek berskala besar secara efisien. Lebih cepat dan terukur bila dibandingkan dengan kontrol versi (VCS) yang lain
  • Ekonomis: Git dapat dioperasikan secara gratis dan berhasil dirilis melalui General Public License (GPL) yang mampu menghemat biaya ketika harus menghabiskannya demi server mahal

Sedangkan, GitHub juga punya fitur-fitur yang tidak kalah bermanfaat untuk mendukung kinerja developer, yaitu:

  • Drag and drop Gist: Gist merupakan sebuah widget GitHub yang menerima hosting dari kode di dalam file. Terdapat sejumlah besar cuplikan kode dalam berbagai bahasa
  • File finder: Fitur ini digunakan untuk menavigasi file yang ada di repository proyek secara cepat. Bila ingin mengaktifkan fitur ini, kamu perlu menekan tombol T atau ketikkan nama file yang dimaksud
  • Emoji GitHub: Merupakan sekumpulan emoticon yang mampu mengekspresikan sesuatu sesuai keinginan kamu. Emoji ini dapat ditambahkan menuju Wiki dan README.md
  • Git.io: Berfungsi untuk mempersingkat URL dari GitHub dalam memudahkan pembagian repositori ke tujuan yang berbeda-beda
  • Linking lines: Fitur ini bermanfaat untuk membagi garis tertentu pada sebuah file dengan menambahkan #L dan diikuti nomor baris. Salin garis awal dan akhir kemudian tempelkan setelah parameter tertentu

Milik Perusahaan yang Berbeda

Git telah menjadi salah satu ekosistem teknologi open-source tool yang terus bertahan sampai saat ini. Merupakan tool yang dirilis sejak 2005 dan dikelola oleh Linux Foundation sampai hari ini. Sebaliknya, GitHub telah diluncurkan sejak 2008. Pada 2018, Microsoft mengakuisisi GitHub senilai 7,5 miliar dollar.

Git dan GitHub mungkin memiliki penamaan yang hampir sama, namun kinerjanya cenderung berbeda serta menyesuaikan kebutuhan developer. Setiap fitur yang ditawarkan mampu mengoptimalkan produk teknologi dan memberikan manfaat bagi perusahaan maupun pengguna. 

Fitur Paling Populer

Salah satu fitur terbaik yang jadi populer dari Git adalah kemampuannya untuk membuat repository yaitu tempat penyimpanan yang berisi code source dan riwayat perubahannya. Dalam repository ini setiap ada perubahan akan disimpan secara terpisah dalam commit yang memungkinkan developer untuk kembali ke versi sebelumnya jika terjadi kesalahan atau perlu memulihkan kode yang hilang. Selain itu, Git juga populer karena bisa membuat branch yang memungkinkan kamu untuk bekerja di fitur baru tanpa harus mengganggu kode yang sudah ada. 

Sedangkan di GitHub, ada fitur populer yaitu “Continuous Integration” atau biasa dikenal dengan istilah CI. Fitur ini bisa membantu pekerjaan kamu lebih mudah karena bisa otomatisasi pengujian kode dan memastikan semua perubahan masih bisa berfungsi sebelumnya dimasukan ke versi utama. Fitur ini juga bisa membantu agar kualitas perangkat lunak yang kamu kembangkan semakin optimal. 

Keunggulan 

Dari sisi keunggulan juga Git dan GitHub memiliki perbedaan. Berikut keunggulan dari Git:

  • Memiliki kinerja, keamanan, fleksibilitas, dan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh banyak developer 
  • Terintegrasi dengan berbagai tools dan service software pihak ketiga
  • Bersifat open source
  • Memiliki support dan user base yang luas
  • Bisa digunakan secara gratis
  • Populer dan banyak digunakan 

Dan berikut keunggulan dari GitHub:

  • Gratis untuk digunakan
  • Memudahkan untuk berkontribusi pada project yang tersedia di GitHub
  • Bisa diakses oleh pengguna lain dan bisa diakses untuk kolaborasi team
  • Bisa mengintegrasikan Development IDE
  • Bersifat open source

Kelemahan 

Tentunya, Git dan GitHub juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut kekurangan dari Git:

  • Tidak optimal untuk developer tunggal
  • Dukungan untuk Windows terbatas dibandingkan Linux

Dan berikut kelemahan dari GitHub:

  • Keamanan di GitHub tidak berlaku untuk repository pribadi
  • Fitur dan repository online tertentu terkunci di balik paywall SaaS

BACA JUGA: Panduan Membuat Portofolio Data Science Untuk Pemula

Belajar Git dan GitHub

Belajar Git dan GitHub
           Belajar Git dan GitHub (Photo by Richy Great on Unsplash)

Kini Git dan GitHub menjadi standar untuk pengembangan perangkat lunak yang kolaboratif. Git dan GitHub sangat membantu tim kerja secara kolaboratif, mengatur perubahan kode, membuat pengujian dan pengiriman perangkat lunak, hingga mengatasi konflik menjadi lebih efisien. Jika kamu ingin belajar lebih banyak mengenai Git, GitHub, dan ilmu data science lainnya kamu bisa belajar bersama Bootcamp Data Science Digital Skola. Di kelas ini, kamu akan belajar lebih banyak mengenai Git & Version Control System dan belajar materi data science lainnya seperti:

  • SQL
  • Python
  • Dataframe
  • Data Visualization
  • Machine Learning
  • Numpy
  • Statistika

Penasaran ingin tahu info lengkapnya? Klik button di bawah!

Artikel Rekomendasi