17 Pekerjaan Gaji Besar di Bidang IT, Ada Dream Job-mu?

digitalskola

digitalskola

6 Juni 2022

pekerjaan gaji besar
Pekerjaan gaji besar di bidang IT (Photo by Pixabay)

Jika ditanya mengenai apa saja pekerjaan gaji besar di industri IT, jawabannya cukup dirangkum dalam satu kata saja: banyak. Sebab, profesi di bidang IT memang sangat menjanjikan, terutama di era digital seperti saat ini. Akan tetapi, sebenarnya apa saja profesi bergaji besar dan seberapa menjanjikannya karier di dunia IT? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu bisa simak dulu daftar pekerjaan bergaji besar berikut ini yang sudah Digital Skola rangkum, terutama jika kamu sedang melirik peluang karier di bidang ini.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaji

Mungkin kamu juga menyadari bahwa besaran gaji setiap profesi itu berbeda-beda, bahkan seringkali walaupun profesinya sama tapi besaran gaji yang diterima di beberapa perusahaan itu berbeda. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi besaran gaji yang diterima oleh karyawan. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi struktur dan tingkat gaji karyawan: 

Golongan Jabatan

Faktor pertama yang menentukan besaran gaji adalah jabatan. Biasanya di perusahaan akan menggolongkan jabatan menjadi:

  • Intern
  • Junior level
  • Mid level
  • Senior level

Masing-masing level jabatan ini tentu memiliki besaran gaji yang berbeda-beda karena tugas dan tanggung jawabnya juga berbeda. Umumnya semakin tinggi posisi jabatan kamu maka tanggung jawab yang diberikan juga akan semakin berat sehingga gaji yang diterima juga akan lebih besar. 

Kompetensi

Dalam lingkungan kerja, kompetensi kamu sebagai karyawan juga akan sangat berpengaruh dengan gaji yang diterima. Kompetensi ini meliputi keterampilan, pengetahuan, hingga etika kerja. Biasanya, jika kompetensis kamu dianggap memenuhi target perusahaan, maka gaji yang diberikan juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang tidak memenuhi kualifikasi. 

Kemampuan Bisnis

Faktor lain yang mempengaruhi besar kecilnya gaji adalah kemampuan bisnis, jika kamu bekerja di perusahaan yang sudah besar, terkemuka, dan kemampuan bisnisnya sudah sangat kuat, biasanya kamu akan mendapatkan kompetensi yang tinggi dibandingkan perusahaan biasa, seperti gaji, tunjangan, hingga fasilitas-fasilitas lainnya. Sebaliknya, jika kamu bekerja di perusahaan dengan skala kecil hingga menengah, maka biasanya gaji yang diberikan juga akan disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan. 

Peraturan Pemerintah

Selanjutnya faktor yang mempengaruhi besaran gaji adalah peraturan pemerintah. Misalnya, kamu bekerja di kota Yogyakarta maka gaji yang didapatkan juga umumnya akan mengikuti peraturan pemerintah di sana. Alias, biasanya gaji yang diterima karyawan akan mengacu pada upah minimum yang berlaku di masing-masing wilayah. 

Pendidikan

Tingkat pengetahuan yang diperoleh melalui jenjang pendidikan formal juga biasanya akan menentukan besaran gaji yang diterima. Perusahaan umumnya akan membuka lowongan pekerjaan yang membutuhkan pendidikan minimal tertentu untuk suatu posisi. Tingkat pendidikan tersebut juga jadi salah satu faktor perusahaan untuk menghitung gaji karyawan. 

Tingkat Kesulitan Pekerjaan

Tingkat kesulitan pekerjaan juga akan sangat berpengaruh dengan gaji. Tak heran, profesi yang berkaitan dengan IT seperti full stack developer, data engineer, dan lain sebagainya mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan posisi non-IT karena tingkat kesulitan pekerjaannya juga berbeda. 

Kompensasi Rata-rata

Selanjutnya, kompensasi rata-rata juga jadi faktor yang mempengaruhi besaran gaji. Kompensasi rata-rata adalah besaran upah pasaran yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan untuk jenis pekerjaan dan golongan jabatan yang sama. Biasanya banyak juga perusahaan yang menggunakan upah rata-rata ini untuk menetapkan nominal gaji yang ditawarkan. 

Daftar Pekerjaan Bergaji Besar di Bidang IT: Butuh Skill Coding

Berikut ini adalah daftar pekerjaan gaji besar di dunia IT yang membutuhkan skill coding yang layak buat kamu lirik, berdasarkan data dari Indeed :

Data Scientist

Gaji per tahun: Hingga 150.000 dolar AS (sekitar Rp 2,1 miliar). 

Di samping jadi salah satu profesi IT dengan gaji besar, data scientist juga merupakan profesi dengan jumlah peningkatan yang sangat signifikan. Data dari Indeed menunjukkan bahwa peningkatan jumlah profesi ini meningkat hingga 344% sejak tahun 2013, yang menegaskan tingginya permintaan industri akan profesi yang satu ini.

IoT Solutions Architect

Gaji per tahun: Hingga 130.000 dolar AS (sekitar Rp 1,8 miliar).

Seorang Internet of Things (IoT) solutions architect bertugas mengawasi strategi di balik pengembangan dan penerapan IoT solutions. Profesi ini memegang peran leadership, sehingga skill teknis juga harus diimbangi dengan skill leadership yang aktif, terutama dalam aktivitas berkaitan dengan arsitektur dan desain.

Software Architect

Gaji per tahun: Hingga 114.000 dolar AS (sekitar Rp 1,6 miliar).

Profesi ini bertugas untuk mengoptimalkan proses pengembangan dengan membuat pilihan desain dan menetapkan standar-standar teknis seperti coding, platform, dan tool. Guna mengembangkan prototipe produk yang tepat, seorang software architect juga harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.

Blockchain Engineer

Gaji per tahun: Hingga 150.000 dolar AS (sekitar Rp 2,1 miliar).

Kemudian ada blockchain engineer, yang berspesialisasi dalam pengembangan dan implementasi arsitektur serta solusi dengan menggunakan teknologi blockchain. Data dari Simplilearn menunjukkan bahwa pengeluaran untuk blockchain solutions di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 15,9 miliar di tahun 2023, yang berarti peluang dan permintaan akan profesi ini masih sangat menjanjikan.

DevOps Engineer

Gaji per tahun: Hingga 95.000-140.000 dolar AS (sekitar Rp 1,3-2 miliar).

Profesi ini mengacu pada seseorang dari tim pengembangan yang ambil bagian dalam proses penerapan (deployment) dan network operations, atau seseorang dari tim operasi yang menggarap pengembangan aplikasi. Seorang DevOps engineer membutuhkan beberapa skill utama seperti coding dan scripting, pemahaman proses deployment dan network operations, mampu menggunakan tools seperti Git dan Jenkins, paham sistem Linux atau Unix, dan sebagainya.

Data Engineer

Gaji per tahun: Hingga 140.000 dolar AS (sekitar Rp 2 miliar).

Jumlah data harian yang dihasilkan di era digital saat ini tak hanya berjumlah triliunan, tapi hingga kuintiliun (18 nol di belakang). Untuk menangkap dan mendapatkan insight dari data yang jumlahnya sebesar itu, 97% perusahaan saat ini menggunakan Big Data dan artificial intelligence (AI). Karena itulah big data engineer jadi salah satu pekerjaan gaji besar di bidang IT, dengan tugas merencanakan, mendesain, dan mengelola keseluruhan siklus penerapan Big Data.

Cloud Architect

Gaji per tahun: Hingga 107.000 dolar AS (sekitar Rp 1,5 miliar).

Secara garis besar, seorang cloud architect bertugas untuk menjalankan dan mengawasi strategi cloud computing sebuah perusahaan. Tanggung jawabnya mencakup pengembangan cloud architecture, pengembangan strategi cloud, koordinasi implementasi, dan pengawasan untuk kepastian bahwa penerapannya telah dilakukan sebagaimana mestinya.

Full-Stack Developer

Gaji per tahun: Hingga 106.000 dolar AS (sekitar Rp 1,5 miliar).

Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, seorang full-stack developer adalah developer yang menguasai baik itu front-end maupun back-end. Artinya, profesi ini menuntutmu untuk memahami dan memiliki skill yang mumpuni di setiap tahap pengembangan, mulai dari konsep sampai dengan produk akhirnya. Profesi ini masih berkembang dari segi jumlah, sehingga menjadikannya sebagai salah satu pekerjaan gaji besar di bidang IT – Simplilearn melaporkan bahwa jumlah full-stack developer di dunia akan meningkat hingga 27,7 jula pada tahun 2023.

AI Engineer

Gaji per tahun: Hingga 110.000 dolar AS (sekitar Rp 1,6 miliar).

Seorang AI engineer berperan untuk mengembangkan, mengelola, dan mengawasi proses penerapan artificial intelligence alias AI dalam perusahaan. Untuk menjadi seorang AI engineer atau AI architect, kamu harus memiliki pengetahuan mendalam di bidang matematika dan statistika. Di samping itu, kamu juga wajib punya skill programming yang mumpuni, paham cara kerja TensorFlow atau teknologi serupa, dan paham betul mengenai teknologi yang berkaitan dengan AI, termasuk machine learning, deep learning, dan neural networks

QA Tester

Gaji per tahun mengutip Glassdoor: Hingga  Rp 72 juta.  

QA Tester merupakan profesi yang berperan dalam siklus pengujian perangkat lunak. Namun, QA Tester memiliki tanggung jawab berbeda dari QA Engineer, diantaranya adalah:

  • Melakukan pengujian manual pada software
  • Menyusun skenario pengujian yang dapat diulang untuk menguji fungsionalitas produk
  • Menemukan dan melaporkan masalah pengujian ke tim developer
  • Memastikan bahwa produk memenuhi persyaratan kualitas

Meskipun sama seperti QA Engineer yang profesinya bisa kamu raih tanpa latar pendidikan IT, namun untuk jadi QA Tester setidaknya kamu harus menguasai dasar-dasar pemrograman dan memiliki skill coding. Selain itu, kamu juga harus menguasai beberapa skill penunjang lain seperti: 

  • Software development life cycle
  • Scrum & agile
  • Cross-browser
  • Testing tools & techniques

Cyber Security

Gaji per tahun mengutip Glassdoor: Hingga  Rp 192 juta.  

Profesi bidang IT yang tidak memerlukan latar belakang IT selanjutnya adalah cyber security yaitu profesi yang bertanggung jawab untuk melindungi sistem komputer, aset organisasi, dan aset pengguna terhadap berbagai cyber crime. Umumnya, seorang cyber security sehari-harinya akan bertanggung jawab juga untuk:

  • Membangun dan memelihara sistem keamanan
  • Menguji sistem keamanan
  • Menguji dan menganalisis kebocoran sistem
  • Melindungi perangkat lunak dan jaringan komputer
  • Mengawasi keamanan dan jaringan komputer
  • Memberikan rekomendasi system hardening 

Untuk bisa berkarier menjadi cyber security, kamu harus memiliki skill seperti:

  • Bahasa pemrograman
  • Network
  • Information security 
  • Bug testing

Daftar Pekerjaan Bergaji Besar di Bidang IT: Tidak Wajib Punya Skill Coding

Berikut ini adalah daftar pekerjaan gaji besar di dunia IT yang tidak wajib jago coding yang layak buat kamu lirik, berdasarkan data dari Indeed. Kira-kira apakah profesi impianmu termasuk salah satunya?

Product Manager

Gaji per tahun: Hingga 100.000 dolar AS (sekitar Rp 1,4 miliar).

Sebagai seorang product manager, kamu akan bertugas membantu menentukan parameter terkait produk dan engineering yang dibangun oleh tim, dan kemudian mengarahkan pengembangan produk dari tahap konsep hingga peluncurannya. Dengan begitu, seorang product manager bertanggung jawab untuk menyampaikan rencana operasional yang dapat membantu mencapai tujuan dan sasaran strategis serta taktis, membangun portofolio produk, mengelola dan mengimplementasikan aktivitas pemasaran, hingga memberikan kontribusi bagi strategi produk dan visinya.

QA Engineer

Gaji per tahun mengutip Glassdoor: Hingga  Rp 216 juta.  

Tak hanya sekadar melakukan tes aplikasi saja, tanggung jawab seorang QA Engineer adalah memastikan aplikasi memenuhi:

  • Standar yang diterapkan perusahaan
  • Standar regulasi pemerintah
  • Tenggat waktu perilisan

Maka dari itu, agar standar tercapai QA Engineer juga memiliki tiga tanggung jawab untuk melakukan berbagai tes, yaitu:

  • Integration testing = Memastikan komponen terintegrasi dengan baik, contoh: tombol sign in, akun pengguna, dll
  • Feature testing = Memastikan fitur yang ada atau fitur baru bisa meningkatkan kualitas aplikasi
  • System testing = Memastikan performa software secara keseluruhan untuk dirilis 

Fakta menariknya, untuk bisa berkarier jadi QA Engineer kamu tidak wajib memiliki latar belakang pendidikan di bidang IT. Kamu bisa mempelajari skill QA Engineer seperti:

  • Software Development Life Cycle 
  • Scrum & Agile Software testing 
  • Test case 
  • Test plan 
  • API Testing
  • Bug Testing Report

Hingga beragam softskill lain melalui berbagai pelatihan seperti bootcamp. Fakta menarik lainnya, untuk kamu yang merasa tidak memiliki skill coding, tetap bisa berkarier jadi QA Engineer. 

Technical Writer

Gaji per tahun mengutip Glassdoor: Hingga  Rp 132 juta.  

Profesi lain di bidang IT yang tidak memerlukan skill coding adalah technical writer. Profesi ini sangat menarik karena kamu bisa bekerja bersama dengan tim IT tanpa perlu melakukan atau mengerjakan coding untuk pekerjaan sehari-hari. Selain itu, prospek kariernya juga menggiurkan karena kamu bisa bergabung dengan perusahaan global dengan standar gaji internasional. Ada beberapa hasil pekerjaan yang menjadi tanggung jawab technical writer, diantaranya:

  • Manual book/buku panduan 
  • Dokumen term & conditions 
  • Dokumentasi teknis 
  • IT Playbook 
  • Dokumen FAQ 
  • Dokumen panduan instalasi 
  • Dokumen user manual 
  • Dokumen spesifikasi produk

Untuk bisa berkarier menjadi technical writer, kamu harus menguasai beberapa skill penunjang seperti: 

  • Technical Skills 
  • Documentation Skills
  • Excellent Writing Skill 
  • Research skill (Audience Analysis, user experience) 
  • Basic of graphic design 
  • Teamwork

UX Writer

Gaji per tahun mengutip Glassdoor: Hingga  Rp 144 juta.  

UX writer sehari-harinya akan banyak berkolaborasi dengan UX researcher, UI/UX designer, dan developer. Tugas utamanya adalah menulis microcopy yang jelas, konsisten, dan ringkas agar bermanfaat bagi user. Contoh hasil tulisannya adalah:

  • Push notification
  • Error message
  • Instruksi pada aplikasi atau website 
  • Action button di aplikasi atau website 
  • Chatbot

Untuk bisa berkarier menjadi UX writer, kamu harus menguasai skills yang dibutuhkan yaitu:

  • Riset pengguna
  • User experience
  • Framework UX writing
  • User interface dan UX writer
  • Menulis copy pendek
  • UX writing tools

UI Designer

Gaji per tahun mengutip Glassdoor: Hingga  Rp 192 juta.  

Selanjutnya profesi yang tidak harus memiliki latar belakang IT dan skill coding adalah profesi UI Designer yang bertanggung jawab mendesain interface untuk perangkat lunak komputer, ponsel pintar, dan lainnya. Selain itu, UI Designer juga bertanggung jawab untuk mengerjakan:

  • Pengumpulan data klien
  • Riset pengguna dan kompetitor
  • Visualisasi user flow menjadi desain produk yang teruji 
  • Menyusun tata letak halaman yang ada di situs atau aplikasi
  • Mendesain interaksi setiap elemen yang ada di halaman sehingga memudahkan pengguna
  • Membuat situs dan aplikasi menggunakan wireframe dan prototype

Untuk bisa berkarier menjadi UI Designer, kamu harus menguasai skills yang dibutuhkan yaitu:

  • Interactive design principles
  • Branding
  • Typography
  • Wireframing

UX Designer

Gaji per tahun mengutip Glassdoor: Hingga  Rp 192 juta.  

Profesi ini juga merupakan bidang IT yang tidak memerlukan skill coding dan latar belakang IT. UX Designer bertanggung jawab mendesain pengalaman pengguna dalam menggunakan perangkat lunak, komputer, ponsel pintar, dll. Selain itu, UX Designer juga bertanggung jawab untuk mengerjakan:

  • Riset pengguna dan analisis kompetitor
  • Membuat user stories, persona, dan storyboards
  • Membuat prototypes dan wireframes 
  • Usability testing

Untuk bisa berkarier menjadi UX Designer, kamu harus menguasai skills yang dibutuhkan yaitu:

  • Prototyping,
  • Wireframing
  • User research
  • Usability testing
  • Mockups

Pilih Karier Impianmu bersama Digital Skola

Dari daftar di atas, rupanya ada banyak pilihan karier di bidang IT dengan gaji yang fantastis, ya! Makanya tak heran kalau banyak orang yang memilih untuk mengambil jurusan IT saat kuliah. Akan tetapi, apakah artinya kamu harus kuliah IT untuk bisa berkarier di industri ini?

Untuk kamu yang tidak memiliki background IT tapi ingin meniti karier di industri ini, kamu tak perlu langsung patah semangat. Saat ini, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkan karier impianmu, baik itu sebagai data engineer, data scientist, maupun full-stack developer. Salah satunya adalah dengan mengikuti kelas yang diselenggarakan oleh Digital Skola.

Di Digital Skola, kamu bisa ikuti SkolaClass atau SkolaExpert dengan beragam topik di bidang IT yang laris di dunia kerja. Artinya, kamu bisa belajar skill digital dan IT dengan peluang tinggi diterima kerja setelah kamu lulus nanti. Apalagi, Digital Skola punya kurikulum berbasis industri dengan materi yang menekankan praktik, bukannya sebatas teori. 

Pilihan kelas yang tersedia termasuk data science, data engineer, full-stack web developer, UI/UX design, data analysis, dan data visualization. Tak hanya itu saja, kamu juga bisa temukan kelas-kelas menarik untuk mengasah skill digital lainnya seperti social media management, copywriting, dan digital marketing.

Jadi, siapkah kamu untuk memulai karier di dunia IT bersama Digital Skola? Klik link di bawah ini untuk info lengkap kelas dan cara daftarnya, ya!

Artikel Rekomendasi