10 Langkah Praktis Strategi Content Marketing

digitalskola

digitalskola

1 November 2021

content marketing
Photo by Campaign Creators on Unsplash

Salah satu model marketing yang banyak dikembangkan oleh perusahaan adalah content marketing. Secara umum, content marketing adalah teknik yang digunakan untuk membuat dan mendistribusikan konten yang punya value, menarik, dan konsisten bagi audiens. Tujuannya adalah mendorong customer action yang menguntungkan bagi perusahaan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, content marketing juga membutuhkan strategi dan langkah-langkah pembuatan yang maksimal supaya makin tepat sasaran.

Sebanyak 63% bisnis tidak memiliki strategi content marketing yang dieksekusi dengan baik (Content Marketing Institute). Padahal, perusahaan dengan strategi dan perencanaan yang baik memiliki peluang bahwa upaya mereka membuahkan hasil bagi kemajuan bisnis. Jika belum memikirkan atau mempunyai strategi apa pun, kamu hanya akan membuang-buang waktu dan uang.

Oleh karena itu, seorang marketer harus bersikap kritis dan punya semangat dalam membangun strategi content marketing. Strategi content marketing merupakan serangkaian langkah yang harus diambil untuk meneliti, membuat, mempublikasikan, dan mempromosikan informasi bermanfaat bagi audiens. Berbagai model audio, teks, gambar dan video dapat menjadi media untuk memecahkan masalah mereka. Jika masih merasa kesulitan, kamu dapat mengikuti langkah-langkah efektif melalui penjelasan di bawah ini.

10 Langkah Strategi Content Marketing untuk Kamu Terapkan

Tentukan tujuan

Langkah pertama dalam menyusun content marketing adalah memahami alasan atau tujuan pembuatan konten tersebut. Tujuan yang jelas dapat membantu digital marketer menjadi lebih fokus terhadap keperluan-keperluan penting untuk menjaga pembuatan konten tetap pada jalurnya. Apakah kamu ingin menghasilkan lebih banyak penjualan? Apakah kamu ingin meningkatkan traffic pada situs web perusahaan? Atau apakah kamu melihat content marketing sebagai sarana untuk membangun branding perusahaan? Setelah menetapkan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan, tetapkan beberapa target penting lainnya.

Target-target tersebut harus terukur sehingga kamu dapat menilai keberhasilan content marketing campaign terhadap suatu bisnis atau perusahaan. Salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah menggunakan mission statement yang rumusnya sebagai berikut: Kami menyediakan (target audiens) dengan (jenis konten) untuk membantu mereka (tujuan dari bisnis tersebut). Sementara mission statement meliputi hal yang diperoleh audiens, kamu perlu memikirkan timbal balik yang diterima bisnis melalui tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Tentukan KPI yang sesuai

Upaya terbaik untuk mencapai tujuan marketing adalah mempraktikkan pemasaran terukur dan spesifik. Kamu juga perlu menetapkan Key Performance Indicator (KPI) bagi strategi content marketing tersebut. KPI akan memberitahu titik pencapaian tujuan dari suatu campaign melalui beberapa indikator yang dapat diperiksa. Selain itu, KPI ikut menyertakan hal-hal yang ingin dicapai dalam segi revenue, sales, traffic, SEO, dan aspek beragam dari digital marketing lainnya, seperti e-mail marketing atau social media metrics.

Kenali audiens

Pemahaman terhadap target audience tergolong krusial bagi praktik content marketing, apalagi ketika kamu ingin menarik segmen populasi tertentu. Kejelasan mengenai pengelompokan dan pemahaman audiens mampu mendukung pembuatan konten yang tepat. Ada tiga tahapan yang perlu kamu lakukan:

  • Kumpulkan data demografi dari visitors, subscribers dari e-mail, dan followers media sosial perusahaan. Fitur analytics yang digunakan akan memberikan banyak informasi sesuai kebutuhan, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, serta penghasilan
  • Dapatkan feedback dari customer saat ini. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang perasaan mereka mengenai konten yang kamu produksi, kebutuhan mereka yang paling mendesak, serta cara mengatasi masalah mereka menggunakan konten
  • Buat buyer persona yang menggambarkan pembaca dan ideal customers agar targeting dapat terjadi secara tepat dan lebih baik. Penggambaran ini mencakup informasi tentang customer pain point, tantangan, source of informations, serta behavioral motivators

BACA JUGA: 5 Teknologi Baru dalam SEO dan Cara Mengaplikasikannya

Tentukan topik serta riset kata kunci

Setelah memahami tujuan serta audiens yang menjadi target, langkah berikutnya adalah mencari tahu hal-hal yang dicari audiens secara online. Kamu dapat melakukan riset kata kunci menggunakan berbagai tools yang tersedia bagi marketer, contohnya Google Trends dan Ubersuggest. Proses ini juga meliputi riset volume kata kunci yang relevan. Lakukan penargetan terhadap competitive dan non-competitive keyword. Sebagai contoh, keyword “sepatu lari” akan menargetkan audiens dalam lingkup yang luas. Sedangkan, “sepatu lari untuk terapi” mampu mempersempit audiens kemudian mengonversi prospek berkualitas.

Review konten yang sudah ada

Banyak bisnis dan perusahaan sudah memiliki konten di luar sana, termasuk dalam bentuk konten blog, media sosial, video, podcast, dan lain-lain. Kamu dapat memperoleh wawasan yang berguna dari konten yang sudah terbit. Selidiki jenis postingan yang menarik dan halaman yang punya traffic situs paling tinggi sampai hari ini. Performa atau metrics konten yang sudah ada dapat memberikan gambaran mengenai konten yang paling menarik target audience. Tahapan yang harus kamu lalui untuk melewati proses review content audit, yakni:

  • Logging atau aktivitas rekap berbagai jenis konten
  • Penilaian terhadap manfaat dan keberhasilannya
  • Identifikasi keyword kompetitor yang dapat menjadi acuan pembuatan konten terbaru

Pilih tipe konten yang akan dibuat

Pikirkan jenis konten yang akan kamu buat. Hal ini akan menentukan kesuksesan content marketing dengan inti pembahasan yang jelas. Salah satu jenis konten yang sayang dilewatkan adalah blog posts. Upaya blog posts dalam marketing mix masih menjadi model pemasaran terkuat karena sifatnya yang dapat dipraktikkan, punya value, mudah dibagikan, dan mampu mencakup berbagai jenis pembahasan artikel. 

Identifikasi dan rancang sumber daya yang akan dialokasikan

Pastikan bisnis atau perusahaan memiliki seluruh kebutuhan untuk memenuhi strategi content marketing yang telah dirancang. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan melalui langkah strategis ini, yaitu:

  • Pertama adalah mengenai alokasi peran. Kamu perlu memikirkan pihak yang bertanggung jawab secara keseluruhan maupun yang bertugas mengirimkan konten secara individu. Hal ini biasanya bergantung pada ukuran perusahaan atau tim konten.
  • Cari tahu pihak-pihak yang turut andil dalam produksi konten, seperti content creator internal, spesialis di bidang video, podcast, maupun graphic design, serta freelancer
  • Pahami content workflow yang akan digunakan. Kamu dapat memakai contoh alur berikut dalam memproduksi konten blog:
  • Membuat outline dan memastikan bahwa atasan menyetujui ide tersebut
  • Menulis isi blog posts
  • Membuat gambar untuk mendukung isi konten
  • Mengirimkan posts kepada editor
  • Buat perubahan berdasarkan review bila diperlukan
  • Upload dan publish

BACA JUGA: Content Writing: Pengertian dan Strategi Terbaik di 2021

Buat kalender konten

Sebagai bagian dari strategi peningkatan performa konten, kamu harus tahu waktu yang tepat untuk mempublikasikannya di setiap platform yang digunakan. Terkadang, kesalahan bisa terletak pada content planning yang kurang diperhatikan. Terasa penting menggunakan pilihan content planner tools untuk menjadwalkan materi-materi content marketing secara rapi dan teratur. Gunakan Google Calendar untuk mencatat dan mencantumkan due dates masing-masing konten. Namun jika perusahaan membutuhkan lebih banyak fitur, pakai Asana atau CoSchedule sebagai penunjang produktivitas hingga proses penjadwalan content marketing.

Eksekusi pembuatan konten

Seperti yang sudah dijelaskan, ada banyak proses dalam strategi content marketing untuk dilewati sebelum benar-benar praktik membuat susunan konten yang tersedia. Tibalah waktu yang harus dialokasikan bagi pembangunan konten. Pembuatannya menjadi bentuk penerapan terhadap tujuan, keyword, dan kualitas yang telah dirancang sebelumnya. Pikirkan juga cara untuk mencerminkan brand personality pada konten yang sedang dibuat. Tunjukkan keseimbangan antara memberikan informasi atau wawasan tanpa menggurui para audiens. Tidak ada salahnya untuk mengambil inspirasi dari konten-konten yang berhasil menjangkau target audience secara efektif.

Publikasi dan monitoring

Setelah konten melewati proses publish, kamu perlu mempromosikannya. Cobalah untuk membagikan postingan menuju media sosial dan kirimkan kepada siapa saja yang relevan atau dipastikan membaca konten tersebut. Lanjutkan dengan pemantauan terhadap keberhasilan content marketing campaign yang ada. Perbaiki strategi yang sekiranya membutuhkan perubahan untuk melihat perkembangannya di masa mendatang. Sikapi setiap proses pembuatan konten menggunakan pendekatan yang fleksibel.

Itulah serangkaian langkah-langkah strategis dalam mengaplikasikan content marketing bagi suatu bisnis atau perusahaan. Konten dapat menjadi sarana meningkatkan berbagai model tujuan bisnis, mulai dari revenue sampai sales. Pastikan kamu mengoptimalkan langkah-langkah kritis di atas demi menjangkau lebih banyak audiens dan awareness yang berpengaruh bagi kemajuan perusahaan.

Ingin belajar content marketing secara intensif bersama bimbingan para ahli di bidangnya? Belajar sekarang di Bootcamp Digital Marketing dan jadilah marketer profesional dan siap kerja hanya dalam 3 bulan.

Artikel Rekomendasi