Influencer: Penjelasan Terlengkap Beserta Contoh dan Study Case

digitalskola

digitalskola

4 Agustus 2023

Seiring dengan perkembangan media sosial, kini semua orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi terkenal. Bahkan, saat ini ada banyak ‘seleb’ di media sosial dengan beragam jenis niche konten, mulai dari niche beauty, kesehatan, makanan, teknologi, hingga niche sketsa komedi. Pada dasarnya, orang yang terkenal di media sosial atau memiliki jumlah followers yang banyak itu biasa disebut influencer atau KOL (Key Opinion Leader). Singkatnya influencer adalah orang yang punya kekuatan untuk mempengaruhi orang lain, sedangkan KOL adalah orang yang ahli di bidang tertentu.

Dengan hadirnya influencer di berbagai media sosial ini akhirnya membuat banyak perusahaan memanfaatkannya dengan menerapkan strategi influencer marketing. Bahkan, kini 93% marketer sudah menggunakan strategi ini karena 82% konsumen secara global lebih mempercayai opini yang mereka lihat di media sosial. Bahkan Gen Z membeli produk berdasarkan rekomendasi dari influencer (Sumber: The Social Shepherd). Dari data-data ini bisa disimpulkan bahwa kini strategi influencer marketing jadi salah satu bagian dari strategi digital marketing yang terbukti membawa dampak positif bagi perusahaan.

Jika kamu saat ini sedang memperdalam ilmu mengenai influencer marketing, maka kamu wajib simak artikel ini sampai akhir!

BACA JUGA: Wajib Diasah! Ini Cara Meningkatkan Softskill untuk Jobseeker.

Pengertian Influencer

Secara definisi, influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menggerakkan orang dalam jumlah yang banyak untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Dalam konteks bisnis, influencer adalah seseorang yang mampu mempengaruhi dan mendorong audiens untuk mengikuti tindakan yang diinginkan oleh bisnis seperti membeli produk, berdonasi, dan lain sebagainya. Influencer biasanya memiliki kehadiran yang kuat di platform media sosial, blog, atau saluran komunikasi lainnya dan dapat mempengaruhi opini publik, tren, dan perilaku konsumen.

Jenis Influencer Berdasarkan Platform

Jenis Influencer Berdasarkan Platform
         Jenis Influencer Berdasarkan Platform (Photo by Liza Summer on Pexels)

Influencer adalah individu yang memiliki pengaruh besar di media sosial dan mampu mempengaruhi keputusan pengikutnya melalui konten yang mereka buat. Jenis influencer dapat dikategorikan berdasarkan berbagai platform media sosial yang mereka gunakan. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis influencer berdasarkan platform-nya:

Blogger

Source Photo: Bobby Ertanto Blog

Jenis influencer pertama adalah blogger yaitu orang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pembacanya melalui hasil tulisan mereka yang dipublikasi di situs blog. Biasanya, konten blog yang ditulis oleh influencer bisa bermacam-macam, misalnya:

  • Review produk rumah tangga
  • Makeup dan skincare 
  • Rekomendasi kuliner
  • Traveling 

Contoh blogger terkenal di Indonesia adalah Assri Tadda, Yosef Ardi, dan Bobby Ertanto.

YouTuber

YouTuber
Source Photo: GadgetIn 

Jenis influencer selanjutnya adalah YouTuber yaitu orang yang memberikan pengaruh kepada penontonnya melalui konten yang ditayangkan di platform YouTube. Biasanya, konten YouTube yang ditampilkan juga sangat beragam seperti:

  • Traveling
  • Beauty
  • Fashion
  • Lifestyle
  • Game

Contoh YouTube terkenal di Indonesia adalah Raditya Dika, GadgetIn, dan Atta Halilintar.

Selebgram 

Selebgram 
                 Source Photo: Instagram Tasya Farasya

Jenis influencer yang pasti sangat familier adalah selebgram atau selebritas Instagram yaitu influencer yang memiliki pengaruh di platform Instagram. Biasanya, selebgram ini memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pengikutnya melalui berbagai konten seperti:

  • Instagram Stories
  • Instagram Reels
  • Video
  • Foto

Contoh Selebgram terkenal di Indonesia adalah Tasya Farasya, Sisca Kohl, dan Rachel Vennya.

TikToker

TikToker
    Source Photo: TikTok Ibnu Wardani

Selanjutnya, jenis influencer yang punya pengaruh di platform TikTok yaitu TikToker. Di platform TikTok ada banyak kategori influencer, seperti:

  • Beauty and fashion
  • Sketsa komedi
  • Relationship and family
  • Kuliner
  • Prank and challenge 

Contoh TikToker terkenal di Indonesia adalah Ibnu Wardani, Jessica Ceren, Willie Salim.

Podcaster

Podcaster
  Source Photo: Podcast Do You See What I See?

Selanjutnya, jenis influencer yang punya pengaruh di platform podcast seperti Spotify Podcast yaitu podcaster. Ada beberapa kategori podcaster, seperti:

  • Self development
  • Horror
  • Komedi

Contoh podcaster terkenal di Indonesia adalah Do You See What I See?, Raditya Dika, Desta, Rintik Sendu.

Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Pengikut 

Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Pengikut 
Jenis Influencer Berdasarkan Followers (Photo by Social Media Today)

Jenis influencer juga dapat dikategorikan berdasarkan jumlah pengikut mereka di media sosial. Kategori ini sering digunakan oleh KOL atau Influencer Specialist untuk menentukan jenis influencer yang paling sesuai dengan strategi campaign. Berikut adalah beberapa kategori influencer berdasarkan jumlah pengikut:

Nano Influencer

Influencer dengan jumlah pengikut 1.000 – 10.000 termasuk kategori nano influencer. Biasanya mereka memiliki hubungan yang sangat erat dan otentik dengan pengikutnya. Mereka juga sering dianggap lebih relatable dan memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi karena interaksi yang lebih personal. Dari sisi marketing, ada beberapa keunggulan bekerjasama dengan influencer jenis ini:

  • Biaya kerjasama lebih rendah
  • Tingkat kepercayaan yang tinggi
  • Engagement yang kuat

Micro Influencer 

Influencer dengan jumlah pengikut 10.000 – 50.000 termasuk kategori micro influencer. Mereka memiliki audiens yang lebih besar daripada nano influencer tapi masih cukup kecil untuk mempertahankan hubungan personal. Contohnya, food blogger, fashion blogger, dan lain sebagainya. Dari sisi marketing, ada beberapa keunggulan bekerjasama dengan influencer jenis ini:

  • Tingkat keterlibatan yang baik
  • Lebih terjangkau daripada influencer yang lebih besar
  • Kepercayaan yang tinggi dalam niche mereka

Mid-Tier Influencer

Influencer dengan jumlah pengikut 50.000 – 100.000 termasuk kategori mid-tier influencer. Biasanya mereka sudah menemukan niche spesifik dan fokus pada topik tertentu seperti fashion, beauty, travel, fitness, dan lain sebagainya. Dari sisi marketing, ada beberapa keunggulan bekerjasama dengan influencer jenis ini:

  • Memiliki pengikut yang setia dan mempercayai rekomendasi dan ulasan produk yang mereka bagikan
  • Lebih terjangkau dibandingkan dengan macro atau mega influencer 
  • Biasanya memiliki pengaruh kuat dalam niche atau komunitas tertentu, sehingga sangat efektif untuk kampanye yang ditargetkan pada segmen pasar spesifik
  • Konten yang dihasilkan cenderung memiliki nilai produksi yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan citra merek

Macro Influencer 

Influencer dengan jumlah pengikut 500K – 1M termasuk kategori macro influencer. Biasanya mereka memiliki jangkauan yang luas dan seringkali terkenal di luar media sosial. Mereka memiliki pengaruh yang signifikan tetapi mungkin kurang personal dibandingkan micro influencer. Dari sisi marketing, ada beberapa keunggulan bekerjasama dengan influencer jenis ini:

  • Jangkauan yang luas
  • Kemampuan untuk mencapai audiens yang besar
  • Sudah memiliki banyak pengalaman kerja dengan banyak brand

Mega Influencer

Influencer dengan jumlah pengikut 1M+ termasuk kategori mega influencer. Biasanya mereka adalah selebriti atau tokoh terkenal dengan pengikut yang sangat besar di media sosial. Mereka memiliki pengaruh yang luas dan sering dikenal secara internasional. Contohnya, bintang film. Dari sisi marketing, ada beberapa keunggulan bekerjasama dengan influencer jenis ini:

  • Jangkauan yang sangat luas
  • Bisa mencapai kesadaran merek secara besar-besaran
  • Sering digunakan untuk campaign global

Perbedaan KOL dan Influencer 

Perbedaan KOL dan Influencer 

Berbicara mengenai influencer, pasti tidak akan lepas dari KOL (Key Opinion Leader) karena biasanya masih ada banyak orang yang belum bisa membedakan influencer dan KOL, apalagi influencer dan KOL sama-sama memiliki pengaruh besar di media. Mungkin kamu juga tahu fenomena brand skincare lokal seperti Scarlett Whitening yang banyak menggaet orang-orang yang bukan selebriti untuk mempromosikan produknya. Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa strategi menggaet artis K-Pop ini termasuk strategi influencer marketing. Kira-kira apa perbedaan KOL dan influencer? Ini diantaranya:

Media

Meskipun kini influencer dan KOL sama-sama banyak menggunakan platform media sosial. Tetapi ternyata mengutip dari Influencity, konsep influencer pada awalnya lebih fokus dikembangkan dan populer di media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga TikTok. Di sisi lain, KOL lebih fokus dikembangkan dan populer di media tradisional seperti Televisi dan Radio.

Sebagai contoh, influencer di bidang beauty yang terkenal di Instagram, YouTube, dan TikTok adalah Nanda Arsyinta. Sedangkan, KOL yang terkenal adalah Dokter Ryan yaitu seorang dokter yang sering memberikan informasi seputar dunia kesehatan di media tradisional seperti TV dan radio.

Kredibilitas

Umumnya, influencer membangun kredibilitasnya dari pengikut yang menyukai persona influencer di media sosial. Contohnya, Tasya Farasya yang memiliki latar belakang pendidikan kedokteran gigi namun kredibilitasnya terkenal sebagai beauty influencer karena persona tersebut yang disukai oleh audience Tasya. 

Sedangkan, KOL memiliki pekerjaan yang ditekuni secara profesional di kehidupannya dan hal itulah yang menjadi kredibilitas yang dipercaya oleh audiens. Contohnya, Ayman Alatas yang opininya mengenai dunia kesehatan dipercayai oleh audiens karena dari latar belakangnya adalah seorang dokter. 

Aktivitas di Media Sosial

Aktivitas KOL dan influencer di media sosial juga umumnya berbeda. Seorang influencer biasanya akan lebih banyak posting berbagai jenis konten di media sosial dengan intensitas yang sangat sering karena tujuan mereka membangun image atau persona sesuai yang disukai audiens. Sedangkan, seorang KOL biasanya tidak posting konten sebanyak influencer, mereka lebih fokus untuk memberikan informasi tertentu yang sesuai dengan kredibilitasnya dan intensitas di media sosial juga tidak terlalu tinggi. 

Dari penjelasan tadi kita bisa tahu bahwa KOL dan influencer memiliki perbedaan yang signifikan. Maka dari itu, sebelum perusahaan menggunakan strategi KOL dan influencer marketing, perusahaan harus tau dulu waktu yang tepat untuk pilih KOL atau influencer, yaitu:

  • KOL = Jika perusahaan ingin meningkatkan minat dan kepercayaan market 
  • Influencer = Jika perusahaan ingin meningkatkan brand awareness

BACA JUGA: Bocoran Pertanyaan Interview User Untuk Berbagai Profesi 

Influencer Marketing 

Di samping banyaknya influencer yang bermunculan, fenomena ini dimanfaatkan oleh bisnis untuk membantu memberikan awareness hingga membantu meningkatkan penjualan bisnis yaitu dengan menerapkan influencer marketing. Singkatnya, influencer marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan jasa influencer, selebriti, hingga publik figur yang memiliki pengaruh di media sosial. Ada beberapa fakta menarik terkait influencer marketing ini, diantaranya: 

  • 93% marketer sudah menggunakan strategi ini
  • 4 dari 5 brand menggunakan Instagram untuk media Influencer marketing
  • 72% Gen Z dan millennial mengikuti influencer di media sosial
  • 50% millennial mempercayai rekomendasi produk dari influencer
  • 33% Gen Z membeli produk berdasarkan rekomendasi influencer
  • 82% konsumen mempercayai opini yang mereka lihat di media sosial

Dari data-data ini bisa disimpulkan, strategi influencer marketing kini jadi salah satu marketing yang diandalkan oleh bisnis karena memberikan banyak manfaat seperti:

  • Meningkatkan brand awareness
  • Menjangkau target audiens
  • Memaksimalkan strategi konten
  • Membangun trust
  • Memperluas target audiens

Di strategi influencer marketing, influencer digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Mega = 1 juta followers
  • Makro = 100k – 1 juta followers
  • Mikro = 10k – 100k followers
  • Nano = 1k – 10k followers 

Berikut fakta-fakta terkait strategi influencer marketing di platform TikTok, Instagram, dan YouTube:

TikTok

  • 45% brand mengoptimalkan TikTok influencer
  • Micro influencer TikTok mendapatkan engagement rate tertinggi (17.96%)
  • Topik konten paling populer = Dance, prank, music video 

Instagram

  • 72% brand mengoptimalkan Instagram influencer
  • Micro influencer TikTok mendapatkan engagement rate tertinggi (3.86%)
  • Topik konten paling populer = Lifestyle dan beauty 

YouTube

  • 70% brand mengoptimalkan TikTok influencer
  • Micro influencer TikTok mendapatkan engagement rate tertinggi (1.64%)

Topik konten paling populer = Dance, music, gaming

Contoh dan Study Case Influencer Marketing 

    

Contoh dan study case influencer marketing yang akan dibahas adalah strategi influencer marketing Cimory yang berhasil tembus 297M. Jika kamu cek di TikTok, Instagram, atau bahkan YouTube, pasti kamu akan menemukan banyak creator yang di-endorse oleh Cimory. Tidak hanya influencer niche food seperti Tanboy Kun yang diajak kerja sama, Cimory juga gencar collab dengan creator lain di berbagai niche. Faktanya, Cimory berhasil meraih laba sebesar Rp 297,2 miliar pada kuartal I 2023. Jumlah ini naik 10,14% dibanding kuartal I 2022 yaitu sebesar Rp 269,82 miliar. (Sumber: Liputan 6)   Keberhasilan Cimory ini tidak terlepas dari strategi KOL dan influencer marketing-nya. Gimana ya caranya? Yuk, kita bahas:

Hyperlocal Influencer Marketing

Hyperlocal Influencer Marketing
    Source: almasqol on TikTok

Cimory menggunakan strategi hyperlocal influencer marketing yaitu memanfaatkan influencer lokal yang tinggal di kota atau wilayah tertentu untuk mempromosikan brand secara lokal (Sumber: tokotown). Contohnya Cimory gencar bekerja sama dengan influencer yang berdomisili di wilayah Pasuruan untuk menggaet potential buyer yang juga berdomisili di wilayah sekitar Jawa Timur. Spesifik banget kan, ya? 

Fokus di Semua Jenis Influencer

Tak hanya menggunakan local influencer yang biasanya tergolong nano dan micro influencer. Cimory juga banyak endorse macro dan mega influencer. Tidak heran kamu sering liat influencer besar di TikTok seperti Sisca Kohl, Laura Siburian, dan lain sebagainya yang promosikan produk-produk Cimory.

Brief Konten yang Memiliki Ciri Khas

Jika kamu perhatikan, kebanyakan video endorsement Cimory itu isi kontennya mirip-mirip, yaitu:  

  • Borong Cimory di supermarket terdekat 
  • Bikin dessert simple pakai produk Cimory 
  • A day in my life diselingi softsell produk Cimory 
  • What I eat in a day diselingi softsell produk Cimory  

Tentunya, brief content ini eksekusinya akan beda sesuai dengan persona influencer-nya. Contohnya Sisca Kohl yang memiliki konten khas ‘Eksperimen makanan unik’. Saat mempromosikan produk Cimory ia mencampurkan produk dengan edible gold.

Affiliate Marketing 

Affiliate Marketing
           Source: kang mamat mukbang on TikTok

Untuk menambah kesuksesan strateginya, Cimory juga menerapkan affiliate marketing kepada para influencer-nya dengan cara membuat konten yang diberi ‘keranjang kuning’. Jadi, setiap ada pembelian melalui keranjang tersebut influencer juga akan mendapatkan komisi penjualan. Win-win solution, ya? 

Dari cerita Cimory kita jadi tau bahwa KOL dan influencer marketing memegang peran penting untuk membangun brand awareness sampai membantu boost penjualan produk. Tidak heran di berbagai job platform kamu bisa nemuin banyak lowker untuk KOL Specialist.

Profesi di Bidang Influencer Marketing

Profesi yang bertanggung jawab untuk mengelola strategi ini disebut KOL specialist, influencer specialist, atau KOL & Influencer specialist. Biasanya penamaan role untuk profesi ini berbeda-beda tergantung dengan perusahaanya. Namun, meskipun terkadang penamaan role berbeda, tapi tanggung jawab dari profesi ini umumnya sama yaitu: 

  1. Riset KOL dan influencer = Riset demografi, psikografi, dan geografi
  2. Menentukan KOL dan influencer = Menentukan KOL berdasarkan budget, jumlah followers, hingga personal branding KOL dan influencer
  3. Engage = Membangun interaksi dengan KOL dan influencer
  4. Kerjasama = Menjadi jembatan kerjasama antara perusahaan dengan KOL dan influencer
  5. Maintain = Menjaga hubungan baik selama sampai sesudah kerjasama dengan KOL dan influencer
  6. Evaluasi = Evaluasi kesesuaian implementasi kerjasama dengan rencana awal

Melihat dari perkembangan KOL dan influencer marketing yang dampaknya juga positif untuk perusahaan, kini banyak perusahaan yang mulai mencari sosok KOL specialist untuk membantu mengelola strategi KOL dan influencer marketing. Mengutip dari Epicareer rata-rata gaji KOL specialist berkisar antara 5-7jt/bulan. Tentunya untuk bisa menjadi KOL specialist, kamu harus memiliki kemampuan dan kualifikasi yang memadai, yaitu:

  • Hard-skills = Research skills, planning, campaign marketing, handling KOL, reporting, social media savvy
  • Soft-skills = Communication, negosiasi, problem solving, attention to detail

Bootcamp untuk Belajar Skill di Bidang Influencer Marketing

Bootcamp untuk Belajar Skill di Bidang Influencer Marketing
       Profesi di Bidang Influencer (Photo by Collabstr on Unsplash)

Jika kamu tertarik untuk berkarier di bidang influencer marketing, kamu bisa mempelajari skill ini di kelas KOL Management for Influencer Marketing di Digital Skola. Dalam 9 sesi tidak hanya mengasah hardskill dan softskill kamu juga akan menghasilkan 7 portofolio, professional branding hingga persiapan karier secara 1on1 hingga siap bekerja di sebagai KOL specialist secara full time maupun freelance. Berikut beberapa materi yang akan kamu pelajar:

  1. Introduction to KOL
  2. How to Choose The Right KOL and Influencers
  3. MoU and Cooperation Scheme
  4. KOL & Influencers Management
  5. KOL Marketing Plan
  6. KOL Marketing Strategy
  7. KOL and Campaign
  8. ROI Influencers Marketing

Cari tahu info lengkapnya dengan klik button di bawah ini!

Artikel Rekomendasi