Kini ada banyak orang yang aktif di media sosial dan memiliki jumlah followers, likes, dan comment yang banyak. Biasanya orang yang terkenal di media sosial ini disebut KOL influencer. KOL adalah seorang ahli bidang tertentu dan terkenal di media sosial atau tradisional, contohnya Dokter Ryan yaitu seorang dokter sekaligus KOL yang aktif memberikan edukasi mengenai kesehatan. Sedangkan influencer adalah orang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain yang kredibilitasnya dibangun dari kepercayaan audience, contohnya Tasya Farasya influencer dengan niche beauty.
Ramainya fenomena KOL dan influencer ini akhirnya memicu banyak brand untuk memanfaatkannya sebagai salah satu strategi digital marketing. Orang yang bertanggung jawab untuk mengelola strategi KOL influencer marketing ini biasa disebut KOL specialist. Namun, karena kini ada banyak orang yang memiliki jumlah audiens di media sosial, seringkali para KOL specialist merasakan kebingungan saat memilih KOL dan influencer untuk membantu strategi marketing, campaign, dan berbagai kebutuhan bisnis lainnya.
Jangan sampai asal pilih, jika kamu saat ini sedang merasa bingung untuk memilih KOL influencer yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang kamu handle, simak artikel ini sampai akhir!
Tips Pilih KOL Influencer
Kini ada banyak brand yang menggunakan artis atau penyanyi Korea Selatan untuk jadi KOL dan influencer di balik campaign marketing yang dilakukan. Namun meskipun saat ini korean wave sedang viral, tetap tidak semua brand cocok menggunakan K-Pop idol atau artis untuk jadi KOL dan influencer-nya. Maka dari itu, jangan asal pilih atau FOMO mengikuti yang sedang trend saja, kamu sebagai KOL specialist harus mempertimbangkan beberapa hal ini sebelum memilih KOL dan influencer:
Tips Pilih KOL Influencer: Tujuan
Tips pilih KOL influencer yang pertama adalah kamu harus menyesuaikan tujuan brand dengan KOL atau influencer yang kamu pilih. Berikut perbedaan dari KOL dan influencer dari segi tujuannya:
- KOL = Jika perusahaan ingin meningkatkan minat dan kepercayaan market
- Influencer = Jika perusahaan ingin meningkatkan brand awareness
Tips Pilih KOL Influencer: Target Audiens
Setelah kamu menentukan untuk memilih KOL atau influencer, selanjutnya kamu harus menetapkan target audience dari produk atau jasa yang ditawarkan. Contoh sederhananya, jika kamu ingin mempromosikan produk alat rumah tangga, maka target audiens yang cocok adalah ibu rumah tangga atau orang yang sudah berkeluarga. Dari penentuan target audiens tersebut akan membantu kamu untuk menemukan influencer atau KOL yang sesuai dengan target yang ditentukan.
Tips Pilih KOL Influencer: Niche
Selanjutnya, setelah mengetahui target audiens dari brand yang kamu kelola, kamu harus mulai mencari influencer atau KOL yang memiliki niche sesuai target audiens kamu. Contoh sederhananya, jika produk yang dijual adalah perabotan rumah tangga, maka kamu bisa mencari influencer yang niche kontennya adalah home decor, ibu rumah tangga, dan lain sebagainya. Contoh influencer dengan niche konten tersebut adalah Natasha Surya.
Tips Pilih KOL Influencer: Engagement Rate
Jika sudah menemukan KOL atau influencer yang secara target audiens dan niche sesuai, selanjutnya jangan langsung pilih dan melakukan kerjasama, tapi kamu harus pertimbangkan engagement rate dari KOL atau influencer tersebut. Engagement rate akan menunjukkan seberapa dekat dan aktif audiens KOL influencer. Kamu bisa cek engagement rate secara manual dengan melihat jumlah like, share, dan komentar di unggahan KOL influencer atau menggunakan tools bantuan seperti:
- Phlanx
- Hyper Auditor
- InBeat
- Analisa.io
Mengutip Hootsuite, engagement rate yang baik berkisar antara 1% sampai 5%.
Baca juga: Wajib Diasah! Ini Cara Meningkatkan Softskill untuk Jobseeker.
Originalitas
Kemudahan teknologi dan berkembangnya media sosial membuat siapa saja memiliki kesempatan yang sama untuk terkenal di media sosial. Seringkali, hal ini mengakibatkan banyak orang yang menggunakan berbagai cara curang untuk mendapatkan followers, contohnya mencuri video orang lain dan diunggah kembali di akun pribadinya tanpa memberi credit atau keterangan source.
Maka dari itu, penting untuk kamu melakukan riset background influencer atau KOL sebelum menjalin kerjasama. Kamu juga harus memastikan followers yang dimiliki mereka adalah asli karena followers asli biasanya memiliki loyalitas yang lebih tinggi. Alias, tidak sekedar mendorong brand awareness saja, tetapi juga bisa berpengaruh pada konversi.
Kualitas Konten
Tak bisa dipungkiri, kebanyakan orang akan lebih senang melihat konten yang secara visual terlihat menarik. Maka dari itu, penting untuk kamu mempertimbangkan kualitas konten yang KOL atau influencer buat. Setidaknya konten yang dibuat menggunakan sound yang sesuai, video atau gambar yang berkualitas, dan lain sebagainya.
Budget
Terakhir tak kalah penting, kamu harus menyesuaikan budget yang dimiliki dengan harga rate card KOL atau influencer. KOL dan influencer biasanya dikategorikan berdasarkan jumlah followers-nya, diantaranya:
- Mega = 1 juta followers
- Makro = 100k – 1 juta followers
- Mikro = 10k – 100k juta followers
- Nano = 1k – 10k followers
Umumnya, kategori nano dan mikro KOL influencer menawarkan rate card yang tidak terlalu tinggi, oleh karena itu kamu bisa memaksimalkan kerjasama dengan KOL atau influencer kategori nano dan mikro.
Rekomendasi Tempat Belajar KOL Influencer Marketing
Jika kamu saat ini tertarik untuk mempelajari lebih banyak mengenai strategi KOL influencer marketing. Kamu bisa mempelajarinya di kelas KOL Management for Influencer Marketing di Digital Skola. Dalam 9 sesi kamu akan mempelajari:
- Introduction to KOL
- How to Choose The Right KOL and Influencers
- MoU and Cooperation Scheme
- KOL & Influencers Management
- KOL Marketing Plan
- KOL Marketing Strategy
- KOL and Campaign
- ROI Influencers Marketing
Cari tahu info lengkapnya dengan klik button di bawah ini!