HomeBlogdigital marketing6 Cara Memilih (KOL) Key Opinion Leader yang Tepat

6 Cara Memilih (KOL) Key Opinion Leader yang Tepat

Tayang 5 Agustus 2023 Diperbarui: 5 Agustus 2023
digitalskola

Digital Skola


KOL Influencer
KOL Influencer (Photo by Collabstr on Unsplash)

KOL Influencer adalah seseorang yang aktif di media sosial dan memiliki pengaruh serta jumlah followers, likes, serta comment yang banyak. KOL (Key Opinion Leader) merupakan seorang ahli di bidang tertentu yang dikenal luas di media sosial maupun media tradisional, seperti Dokter Ryan, seorang dokter sekaligus KOL yang aktif memberikan edukasi mengenai kesehatan. Sementara itu, influencer adalah individu yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi orang lain, dengan kredibilitas yang dibangun dari kepercayaan audiens, contohnya Tasya Farasya, seorang influencer dengan niche beauty.

Ramainya fenomena KOL dan influencer ini akhirnya memicu banyak brand untuk memanfaatkannya sebagai salah satu strategi digital marketing. Orang yang bertanggung jawab untuk mengelola strategi KOL influencer marketing ini biasa disebut KOL specialist. Namun, karena kini ada banyak orang yang memiliki jumlah audiens di media sosial, seringkali para KOL specialist merasakan kebingungan saat memilih KOL dan influencer untuk membantu strategi marketing, campaign, dan berbagai kebutuhan bisnis lainnya.  

Jangan sampai asal pilih, jika kamu saat ini sedang merasa bingung untuk memilih KOL influencer yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang kamu handle, simak artikel ini sampai akhir!

BACA JUGA: Pentingnya KOL Marketing Untuk Strategi Bisnis

Cara Memilih KOL Influencer yang Tepat

Kini ada banyak brand yang menggunakan artis atau penyanyi Korea Selatan untuk jadi KOL dan influencer di balik campaign marketing yang dilakukan. Namun meskipun saat ini korean wave sedang viral, tetap tidak semua brand cocok menggunakan K-Pop idol atau artis untuk jadi KOL dan influencer-nya. Maka dari itu, jangan asal pilih atau FOMO mengikuti yang sedang trend saja, kamu sebagai KOL specialist harus mempertimbangkan beberapa hal ini sebelum memilih KOL dan influencer

Tentukan Tujuan

Cara memilih KOL influencer yang pertama adalah kamu harus menyesuaikan tujuan brand dengan KOL atau influencer yang kamu pilih. Berikut perbedaan dari KOL dan influencer dari segi tujuannya:

  • KOL = Jika perusahaan ingin meningkatkan minat dan kepercayaan market 
  • Influencer = Jika perusahaan ingin meningkatkan brand awareness 

Tentukan Target Audiens

Setelah kamu menentukan untuk memilih KOL atau influencer, langkah selanjutnya adalah menentukan target audiens dari produk atau jasa yang ditawarkan. Menentukan target audiens sangat penting karena akan memengaruhi efektivitas campaign marketing yang dilakukan.

Contoh sederhananya, jika kamu ingin mempromosikan produk alat rumah tangga, maka target audiens yang cocok adalah ibu rumah tangga, pasangan yang baru menikah, atau orang yang sudah berkeluarga. Sementara itu, jika produk yang ditawarkan berkaitan dengan kecantikan, seperti skincare atau makeup, maka target audiens yang lebih relevan adalah perempuan usia remaja hingga dewasa yang tertarik pada dunia beauty.

Tentukan Niche 

Selanjutnya, setelah mengetahui target audiens dari brand yang kamu kelola, langkah berikutnya adalah mencari influencer atau KOL yang memiliki niche sesuai dengan target audiens kamu. Pemilihan influencer atau KOL yang tepat sangat penting agar pesan pemasaran dapat tersampaikan dengan efektif kepada calon konsumen yang tepat.

Contoh sederhananya, jika produk yang dijual adalah perabotan rumah tangga, maka kamu bisa mencari influencer yang memiliki niche konten terkait, seperti home decor, parenting, atau kehidupan ibu rumah tangga. Salah satu contoh influencer dengan niche konten tersebut adalah Natasha Surya, yang dikenal aktif membagikan konten seputar home decor dan gaya hidup rumah tangga. 

Pertimbangkan Engagement Rate

Jika sudah menemukan KOL atau influencer yang secara target audiens dan niche sesuai, selanjutnya jangan langsung pilih dan melakukan kerjasama, tapi kamu harus pertimbangkan engagement rate dari KOL atau influencer tersebut. Engagement rate akan menunjukkan seberapa dekat dan aktif audiens KOL influencer. 

Mengutip Hootsuite, engagement rate yang baik berkisar antara 1% sampai 5%. Kamu bisa cek engagement rate secara manual dengan melihat jumlah like, share, dan komentar di unggahan KOL influencer atau menggunakan tools bantuan seperti:

  1. Phlanx
  2. Hyper Auditor
  3. InBeat
  4. Analisa.io

Cek Originalitas

Kemudahan teknologi dan berkembangnya media sosial membuat siapa saja memiliki kesempatan yang sama untuk terkenal di media sosial. Seringkali, hal ini mengakibatkan banyak orang yang menggunakan berbagai cara curang untuk mendapatkan followers, contohnya mencuri video orang lain dan diunggah kembali di akun pribadinya tanpa memberi credit atau keterangan source.  

Maka dari itu, penting untuk kamu melakukan riset background influencer atau KOL sebelum menjalin kerjasama. Kamu juga harus memastikan followers yang dimiliki mereka adalah asli karena followers asli biasanya memiliki loyalitas yang lebih tinggi. Alias, tidak sekedar mendorong brand awareness saja, tetapi juga bisa berpengaruh pada konversi.

Pertimbangkan Kualitas Konten

Tak bisa dipungkiri, kebanyakan orang akan lebih senang melihat konten yang secara visual menarik dan estetik. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mempertimbangkan kualitas konten yang dibuat oleh KOL atau influencer sebelum bekerja sama dengan mereka. 

Setidaknya, konten yang dibuat harus memenuhi beberapa aspek penting, seperti penggunaan sound atau musik yang sesuai dengan tren, video atau gambar yang berkualitas tinggi, serta konsep yang kreatif dan engaging. 

Tentukan Budget

Terakhir tak kalah penting, kamu harus menyesuaikan budget yang dimiliki dengan harga rate card KOL atau influencer. KOL dan influencer biasanya dikategorikan berdasarkan jumlah followers-nya, diantaranya:

  1. Mega = 1 juta followers 
  2. Makro = 100k – 1 juta followers
  3. Mikro = 10k – 100k juta followers
  4. Nano = 1k – 10k followers 

Umumnya, kategori nano dan mikro KOL influencer menawarkan rate card yang tidak terlalu tinggi, oleh karena itu kamu bisa memaksimalkan kerjasama dengan KOL atau influencer kategori nano dan mikro. 

BACA JUGA: 13 Ide Freelance Online yang Paling Banyak Dicari 

Kesimpulan

KOL Influencer
KOL Influencer (Photo by S O C I A L . C U T on Unsplash)

Memilih KOL atau influencer yang tepat bukan sekadar mengikuti tren, tetapi harus didasarkan pada strategi yang matang. Dengan memahami tujuan brand, target audiens, niche, engagement rate, hingga kualitas konten, kamu bisa menemukan KOL atau influencer yang benar-benar relevan dan berdampak bagi bisnis. Jangan lupa, sesuaikan juga dengan budget yang tersedia agar strategi pemasaran berjalan efektif tanpa membebani keuangan perusahaan.

Pada akhirnya, KOL influencer marketing yang sukses bukan hanya soal angka, tetapi tentang kolaborasi yang terjalin mampu membangun kredibilitas, meningkatkan kepercayaan, dan tentunya mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. 

BACA JUGA: Panduan Kerja Remote dari Rumah Untuk Pemula

Rekomendasi Tempat Belajar KOL Influencer Marketing

Rekomendasi Tempat Belajar KOL Influencer Marketing
KOL Influencer (Photo by Collabstr on Unsplash)

Jika kamu saat ini tertarik untuk mempelajari lebih banyak mengenai strategi KOL influencer marketing. Kamu bisa mempelajarinya di Kursus KOL Management AI-Driven di Digital Skola. Dalam 9 sesi kamu akan mempelajari: 

  1. Introduction to KOL
  2. How to Choose The Right KOL and Influencers
  3. MoU and Cooperation Scheme
  4. KOL & Influencers Management
  5. KOL Marketing Plan
  6. KOL Marketing Strategy
  7. KOL and Campaign
  8. ROI Influencers Marketing

Cari tahu info lengkapnya dengan klik button di bawah ini!

Artikel Rekomendasi

Lihat Semua
Digital Skola

Digital Skola

Digital Skola adalah lembaga bimbingan belajar sejak 2020 yang berfokus pada peningkatan keterampilan digital. Dengan kurikulum up-to-date dan pengajar profesional, Digital Skola membantu peserta dari berbagai latar belakang mengembangkan keahlian mereka melalui kursus online yang relevan dengan industri.