KOL Marketing kini menjadi salah satu strategi paling efektif dalam dunia bisnis. Di tengah perkembangan digitalisasi, KOL hadir sebagai individu yang memiliki pengaruh besar di bidang tertentu seperti fashion, teknologi, hingga kecantikan. Ketika KOL/influencer merekomendasikan suatu produk atau layanan, maka pengikut mereka cenderung lebih percaya dan tertarik untuk mencoba karena menganggap KOL/influencer tersebut memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik.
Mengutip Nanyang Bridge Media, KOL Marketing memiliki dampak terbesar pada pembelian pertama konsumen. Saat bisnis ingin memasuki pasar baru, strategi ini cocok untuk mendorong konsumen melakukan pembelian pertamanya. Peran KOL/influencer pada strategi ini adalah membuktikan bahwa brand yang dipromosikan sangat bagus dan disukai oleh mereka sehingga para pengikutnya juga tertarik untuk mencoba produk atau layanan dari brand tersebut.
Jika kamu saat ini sedang mempelajari ilmu KOL Marketing atau tertarik berkarier jadi KOL specialist, maka simak artikel ini sampai akhir untuk tahu penjelasan lengkapnya!
Apa Itu KOL Marketing, KOL Specialist, KOL, dan Influencer?
KOL Marketing, KOL Specialist, KOL, dan Influencer adalah istilah yang sering digunakan dalam digital marketing. Berikut perbedaanya:
KOL Marketing
Strategi KOL (Key Opinion Leader) Marketing adalah pendekatan pemasaran yang memanfaatkan kredibilitas dan pengaruh seorang KOL untuk mempromosikan produk atau layanan. Strategi ini fokus pada membangun hubungan dengan KOL untuk memanfaatkan reputasi dan keahlian mereka dalam mengarahkan opini dan perilaku audiens. Umumnya, di beberapa perusahaan strategi KOL Marketing ini tak hanya fokus pada kolaborasi KOL saja, tetapi juga meliputi kolaborasi dengan influencer.
KOL Specialist
KOL Specialist adalah profesional yang bertanggung jawab dalam mengelola campaign marketing yang melibatkan Key Opinion Leaders (KOL). Mereka bekerja untuk menemukan, menjalin hubungan, dan berkolaborasi dengan KOL untuk menyampaikan pesan brand secara efektif. Tugas utama seorang KOL Specialist meliputi:
- Identifikasi KOL yang relevan dengan brand
- Merancang strategi campaign
- Memantau efektivitas kolaborasi
KOL (Key Opinion Leader)
KOL adalah individu yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan kredibilitas yang kuat dalam bidang tertentu, dan mereka dianggap sebagai ahli atau pemimpin opini di area tersebut. Pengaruh mereka datang dari pemahaman mendalam dan keahlian profesional, sehingga opini yang mereka bagikan dianggap sangat berharga oleh audiens yang mempercayainya.
Contohnya, dr. Oky Pratama, Dipl. AAAM yang merupakan dokter sekaligus KOL di bidang beauty. Berikut karakteristik KOL:
- Otoritas dan Kredibilitas = KOL memiliki reputasi di bidang tertentu, misalnya dokter, ilmuwan, pengacara, atau profesional di bidang lainnya
- Pengaruh Berdasarkan Keahlian = KOL dipilih karena pengetahuan mereka, bukan semata-mata karena popularitas
- Niche = Mereka biasanya berfokus pada satu industri atau topik spesifik, misalnya kesehatan, teknologi, atau lingkungan
- Sumber Informasi yang Dapat Dipercaya = Opini mereka sering dilihat sebagai rujukan atau sumber informasi yang kredibel
Influencer
Influencer adalah individu yang memiliki pengikut besar di platform media sosial seperti Instagram, YouTube, atau TikTok, dan pengaruh mereka lebih berasal dari kemampuan mereka menjalin hubungan emosional dan personal dengan audiensnya. Influencer sering kali dikenal karena kepribadian mereka, gaya hidup, atau konten yang menghibur, dan mereka memanfaatkan hubungan ini untuk mempromosikan produk atau layanan. Contohnya, Atta Halilintar. Berikut karakteristik influencer:
- Popularitas di Media Sosial =Influencer memiliki audiens yang besar di platform sosial dan sering kali aktif dalam berbagi konten yang menghibur
- Konten Autentik = Mereka sering membuat konten yang terlihat lebih kasual dan personal, sehingga hubungan dengan audiens terasa lebih dekat
- Beragam Bidang = Influencer bisa berasal dari berbagai latar belakang—fashion, kecantikan, kuliner, gaya hidup, dll
Manfaat Menerapkan KOL Marketing Untuk Bisnis
Dengan menerapkan KOL Marketing, bisnis akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti:
Meningkatkan Brand Awareness
KOL umumnya memiliki audiens yang loyal dan besar. Kolaborasi dengan mereka dapat memperkenalkan brand kepada lebih banyak orang dan membuat bisnis lebih dikenal. Contohnya, brand skincare lokal kolaborasi dengan dokter kulit terkenal di Instagram yang memiliki ribuan followers. Dokter tersebut membuat konten tentang manfaat produk, serta menyebutkan hasil positif dari penggunaannya. Audiens yang belum mengenal brand tersebut sekarang jadi aware dan mulai tertarik dengan produknya.
Membangun Kredibilitas
KOL dianggap ahli di bidangnya, sehingga rekomendasi mereka lebih dipercaya oleh audiens. Contohnya, perusahaan suplemen kesehatan bekerja sama dengan atlet profesional yang menggunakan produk mereka sehingga audiens percaya dan tertarik dengan produknya karena atlet ini dianggap paham tentang nutrisi dan kesehatan.
Meningkatkan Engagement
Konten dari KOL biasanya lebih relatable dan personal, sehingga meningkatkan interaksi. Contohnya, brand fashion berkolaborasi dengan fashion blogger yang membuat konten “unboxing” koleksi terbaru. Postingan tersebut akan menghasilkan banyak likes, komentar, dan diskusi seputar produk.
Meningkatkan Konversi
Promosi yang dilakukan KOL kepada audiens yang tepat bisa mendorong penjualan secara langsung. Contohnya, platform e-commerce memberikan kode diskon khusus kepada beauty influencer untuk dibagikan kepada pengikutnya. Setelah influencer memposting tutorial makeup menggunakan produk e-commerce tersebut, banyak followers yang membeli produk dengan kode diskon.
BACA JUGA: Switch Career: Definisi Hingga Panduan Lengkap
Menjangkau Audiens yang Sesuai
KOL biasanya memiliki niche audiens yang sesuai dengan target market, sehingga promosi lebih tepat sasaran. Contoh, perusahaan yang menjual gadget traveling bekerja sama dengan travel vlogger. Audiens vlogger ini adalah para traveler, sehingga promosi gadget traveling menjadi sangat relevan dan efektif.
Cara Kerja KOL Marketing
Secara umum, berikut adalah cara kerja KOL Marketing:
Manfaat KOL Marketing: Identifikasi dan Pilih KOL yang Tepat
Bisnis harus memilih KOL yang relevan dengan produk atau target audiens bisnis. KOL bisa berupa selebriti, influencer media sosial, ahli industri, atau bahkan micro–influencer. Contohnya, jika bisnis menjual produk skincare, maka pilih seorang dermatologis terkenal atau beauty influencer yang dikenal dengan rutinitas skincare-nya.
Manfaat KOL Marketing: Menentukan Bentuk Kerjasama
Setelah memilih KOL, bisnis dan KOL menentukan bentuk kolaborasi yang akan dilakukan. Ini bisa berupa:
- Review produk
- Tutorial penggunaan produk atau layanan
- Endorsement
- Giveaway
- Event khusus
Contohnya, brand fashion bekerja sama dengan fashion blogger untuk membuat postingan “unboxing” produk dan mencoba beberapa outfit, atau memberikan kode diskon eksklusif.
Manfaat KOL Marketing: KOL Membuat Konten
Selanjutnya, KOL menciptakan konten yang relevan dengan audiens mereka. Konten ini bisa berbentuk video, foto, blog post, atau konten media sosial lainnya. Biasanya konten dibuat dengan gaya khas KOL sehingga lebih otentik dan menarik bagi pengikutnya. Contohnya, beauty influencer membuat tutorial makeup menggunakan produk dari brand kosmetik, menjelaskan cara penggunaan dan memberikan review langsung di Instagram atau YouTube.
Manfaat KOL Marketing: Distribusi Konten
Setelah konten dibuat dan disetujui brand, selanjutnya KOL membagikan konten tersebut di platform tempat mereka memiliki pengaruh terbesar, seperti Instagram, YouTube, TikTok, atau blog pribadi. Dengan begitu, audiens yang sudah loyal pada KOL akan terpapar pada produk yang dipromosikan.
Manfaat KOL Marketing: Pengukuran dan Evaluasi
Setelah campaign berjalan, bisnis perlu mengukur efektivitasnya. Metode pengukuran bisa berupa peningkatan jumlah pengunjung situs, penjualan, engagement rate, atau awareness di media sosial. Contohnya, brand skincare akan memeriksa apakah ada lonjakan penjualan produk atau peningkatan interaksi di akun media sosial mereka setelah kampanye dengan KOL selesai.
Gen Z Lebih Percaya Pada KOL Marketing
Berdasarkan hasil riset dari Kantar, 70% Gen Z lebih mempercayai influencer dibandingkan selebriti. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran influencer, terutama yang memiliki niche tertentu, semakin relevan dalam strategi pemasaran modern. Tidak hanya itu, 86% Gen Z ternyata lebih mempercayai influencer daripada metode pemasaran tradisional.
Data ini menunjukkan pergeseran preferensi generasi muda yang lebih tertarik pada konten dari hasil strategi KOL Marketing yang terasa personal dan autentik dibandingkan iklan yang lebih formal dan bersifat satu arah. Ada beberapa alasan lain Gen Z lebih mempercayai KOL Marketing:
Kedekatan dan Keaslian
Dibandingkan dengan selebriti, influencer sering dianggap sebagai ‘bestie’ oleh Gen Z karena mereka lebih sering berinteraksi secara langsung dengan followers-nya. Hubungan ini terasa lebih personal dan autentik, yang membuat influencer tampak lebih dekat dan relatable.
Sebagai contoh, Keanu Angelo, seorang influencer yang aktif di media sosial, sering kali merespons berbagai pertanyaan dari pengikutnya, termasuk pertanyaan yang terbilang absurd. Sikap yang terbuka dan interaktif ini menciptakan citra yang lebih akrab, sehingga pengikutnya merasa memiliki hubungan yang lebih erat dengan influencer dibandingkan dengan selebriti, yang cenderung menjaga jarak.
BACA JUGA: Apa Peran KOL Specialist Untuk Digital Marketing?
Konten yang Relevan
Influencer umumnya membahas topik yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari Gen Z, seperti beauty, fashion, dan lifestyle. Topik-topik ini sesuai dengan minat dan kebutuhan sehari-hari mereka, sehingga menciptakan koneksi yang lebih mendalam antara influencer dan audiensnya.
Menurut data dari Global Loyalty Indonesia, tak heran jika Gen Z cenderung lebih banyak mengikuti influencer beauty seperti Tasya Farasya. Sebaliknya, generasi milenial lebih banyak mengikuti selebriti seperti Raffi Ahmad, yang masih mendominasi di kalangan audiens yang lebih tua.
Preferensi ini menunjukkan perbedaan cara konsumsi konten antara generasi yang lebih muda dan milenial, di mana Gen Z lebih memilih konten yang terasa lebih otentik dan relatable, sementara milenial masih terhubung dengan selebriti yang lebih mainstream.
Gen Z Lebih Aktif di Media Sosial
Gen Z paling aktif menggunakan TikTok, termasuk untuk mencari rekomendasi produk yang mereka butuhkan. Dari tips kecantikan hingga gadget terbaru, TikTok jadi tempat utama untuk eksplorasi
Gak heran, semakin banyak brand yang berlomba-lomba berkolaborasi dengan influencer di TikTok. Dengan popularitas platform ini, kolaborasi tersebut menjadi cara efektif bagi brand untuk menjangkau audiens Gen Z yang lebih engaged dan terbuka terhadap rekomendasi produk dari influencer yang mereka ikuti.
Contoh Sukses Penerapan KOL Marketing
Siapa sih yang gak kenal Oreo? Brand kukis populer ini ternyata sudah eksis sejak 1912, lho! Mengutip dari Katadata, Indonesia merupakan pasar terbesar Oreo di Asia Tenggara dan bahkan masuk dalam 5 besar pasar globalnya. Alias, Oreo sudah sukses besar di Indonesia maupun di panggung internasional. Menariknya, meski sudah jadi brand besar, Oreo masih gencar berkolaborasi dengan berbagai jenis KOL dan influencer:
Kolaborasi dengan Momfluencer
Pernah dengar istilah momfluencer? Momfluencer adalah para ibu yang aktif di media sosial dan memiliki pengaruh kuat dalam komunitas ibu-ibu lainnya. Mengutip TribunNews.com, Oreo gencar bekerja sama dengan momfluencer, salah satunya Nycta Gina. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan awareness kepada para ibu bahwa selain makanan utama, anak-anak juga membutuhkan camilan sebagai makanan pendamping.
Tentunya camilan yang bergizi dan sehat, seperti biskuit Oreo. Strategi ini efektif karena momfluencer seperti Nycta Gina memiliki daya tarik tersendiri dalam menyampaikan pesan yang lebih relevan bagi para ibu.
Creative Campaign Bersama KOL & Influencer
Gak cuma melakukan endorsement biasa, Oreo juga rutin mengadakan creative campaign bersama KOL dan influencer, mulai dari level nano hingga macro. Contohnya, kampanye spesial edisi kemerdekaan. Dalam campaign ini, KOL dan influencer berperan aktif untuk mengajak audiens mereka ikut meramaikan #MerdekaAlaOreo.
Menariknya, lebih dari 100 orang di Instagram dan TikTok turut berpartisipasi dalam kampanye ini, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari audiens. Kolaborasi yang kreatif ini tidak hanya meningkatkan brand awareness, tetapi juga memperkuat keterlibatan komunitas dengan merek Oreo.
Kolaborasi dengan Idol K-Pop
Salah satu kolaborasi paling booming dari Oreo adalah rilis produk Oreo X BLACKPINK. Kepopuleran BLACKPINK menjadi ‘senjata utama’ bagi Oreo dalam meraih kesuksesan strategi marketing-nya. Hasilnya, produk kolaborasi ini ludes di pasaran dan viral di berbagai media sosial seperti Twitter dan Instagram. Bahkan, produk limited edition box #OREOBLACKPINK terjual habis hanya dalam waktu 10 menit! Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana pemanfaatan influencer global dapat mendongkrak penjualan dan popularitas brand secara signifikan.
Belajar KOL Marketing Bareng Mentor Expert
Jika kamu tertarik belajar lebih terkait KOL Marketing, kamu bisa belajar di kelas KOL Management for Influencer Marketing di Digital Skola. Kelas ini dirancang untuk kamu yang ingin memulai karier di bidang KOL management atau entry level di bidang ini. Kamu akan belajar strategi, flow hingga best practice pengelolaan KOL dan influencer secara intensif langsung dari mentor expert di bidangnya. Dalam 9 sesi tidak hanya mengasah hardskill, melalui kelas ini kamu juga akan dapat:
- 7 portofolio
- Professional branding
- Persiapan karier secara 1on1
- Job connector
- Real study case
Klik button di bawah untuk info lengkap: