Di dalam digital marketing, terdapat beberapa jenis media digital marketing yang dapat digunakan dan dioptimalkan untuk membantu brand menjangkau lebih banyak orang. Berbagai jenis media tersebut juga akan dapat membantu brand dalam memberikan pesan yang tepat melalui channel yang tepat pula. Jika demikian, media digital marketing apa saja yang dapat dioptimalkan dalam strategi pemasaran untuk bisnis?
Secara garis besar, di dalam digital marketing terdapat 3 (tiga) jenis media, yaitu earned media, owned media, dan paid media. Masing-masing dari ketiga jenis media tersebut dapat mewakili atau merepresentasikan tingkat popularitas brand, iklan, serta peluang untuk berinteraksi dengan target audiens yang berbeda-beda.
Penasaran ingin tahu lebih lengkap mengenai media digital marketing? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Media Digital Marketing?
Media digital marketing atau media digital merupakan jenis media yang menggunakan teknologi elektronik atau digital untuk menjangkau audiensnya. Teknologi yang serupa umumnya dapat digunakan untuk membuat, menikmati, mengedit, menyimpan, atau mendistribusikan media tersebut.
Kamu bisa temukan beragam contoh media digital pada waktu tertentu di internet, termasuk social media post, musik, gambar, video, dan masih banyak lagi. Meskipun brand yang kamu handle sebagai digital marketer kelak bisa jadi masih ingin menyentuh audiens lewat media tradisional (non-digital), tak bisa dipungkiri lagi bahwa keberadaan media digital semakin signifikan, apalagi dalam hal branding, pemasaran modern, dan audience building.
BACA JUGA: Digital Ads: Strategi Iklan Jitu di Era Digital
Apa Saja Manfaat Media Digital Marketing?
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat dirasakan brand atau bisnis dengan menggunakan media digital dalam strategi digital marketing mereka.
Meningkatkan brand awareness
Audiens di era digital saat ini memandang internet tak hanya sebagai bentuk kemudahan dari teknologi, tapi juga sebagai aspek penting dalam hidup, termasuk untuk membantu mereka mencari informasi dan membuat keputusan untuk membeli. Jika kamu sukses memanfaatkan media digital bagi brand di media sosial ataupun platform online lainnya, target audiensmu akan memiliki awareness yang lebih tinggi terhadap brand dan produkmu.
Akurasi informasi yang lebih baik
Ketika kamu membatasi aktivitas pemasaran hanya di platform media tradisional (misalnya TV atau koran), kamu akan kesulitan melakukan perubahan atau penyesuaian informasi yang keliru maupun yang sudah tidak lagi relevan. Sedangkan lewat media digital, kamu bisa meng-update atau mengubah kontennya dengan mudah dan instan.
Memancing interaksi sosial
Media dan teknologi sosial telah memungkinkan masyarakat dan bisnis saling terhubung dengan mudah dari berbagai penjuru dunia. Dengan begitu, brand memiliki kesempatan emas untuk membangun relasi dengan para pelanggannya. Apalagi jika kamu bisa menciptakan pengalaman yang personal dan menyenangkan bagi pelanggan selama berinteraksi dengan brand.
Meningkatkan produktivitas tim
Dengan menjalankan campaign pemasaran lewat media digital, produktivitas tim pun dapat ditingkatkan. Soalnya, informasi digital lebih mudah untuk diakses bahkan dari mana pun lokasi tim berada. Jadi, tugas-tugas bisa diselesaikan dengan lebih mudah dan efisien, sehingga perusahaan juga dapat mencapai tujuannya dengan lebih cepat.
Apa Saja Jenis Media Digital Marketing?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada 3 (tiga) jenis media dalam digital marketing. Dan berikut ini penjelasan lebih mendetail tentang ketiganya.
Media Digital Marketing: Earned media
Jenis media ini adalah media “mulut ke mulut”, tapi secara online, yang biasanya juga merupakan media gratisan. Oleh karena itu, jenis media digital marketing yang satu ini adalah jenis yang tidak membutuhkan investasi langsung saat diperoleh perusahaan, seperti media sosial dan SEO.
Faktanya, earned media bisa dibilang merupakan jenis yang paling penting karena audiensnya jauh lebih organik. Bahkan meskipun media sosial sekarang sudah bisa digunakan untuk iklan berbayar, strategi utamanya tetap fokus pada audiens organik.
Mengapa earned media dianggap paling penting? Karena ketika para pengguna internet membicarakan suatu brand atau perusahaan, terdapat aktivitas yang bersifat spontan — artinya, brand tidak perlu menerapkan campaign besar untuk membuat audiens membicarakan mereka.
BACA JUGA: Digital Marketing Itu Apa? Simak Penjelasannya di Sini
Media Digital Marketing: Owned media
Kemudian ada owned media, yaitu jenis media yang dimiliki secara permanen oleh brand atau perusahaan untuk membuat konten langsung mengenai produk/jasanya. Di sini, channel-channel yang digunakan juga menjadi sarana untuk membangun engagement dan edukasi/informasi.
Beberapa contoh owned media seperti website, blog, channel YouTube, halaman media sosial, dan channel-channel lain yang dikendalikan oleh brand/perusahaan. Dengan begitu, ketika sebuah brand memiliki media ini, brand pun tentunya juga menginvestasikan sesuatu yang ia miliki tanpa membayar pihak ketiga untuk mempromosikan brand itu sendiri.
Media Digital Marketing: Paid media
Jenis berikutnya adalah paid media, atau segala jenis media yang bisa kamu gunakan dengan cara membayar. Tujuan paid media adalah untuk menjangkau lebih banyak audiens, sehingga makin banyak orang yang tahu tentang brand tersebut.
Dan untuk mencapai tujuan tersebut, brand perlu berinvestasi ke media-media yang berpotensi untuk meningkatkan awareness audiens terhadap brand/perusahaan, campaign yang dijalankan, dan produk/jasanya. Beberapa contoh medianya seperti Google Ads dan iklan media sosial.
Digital Marketing Funnel
Digital marketing funnel adalah model yang menjelaskan tahapan-tahapan bagi audiens sebelum akhirnya melakukan pembelian produk yang ditawarkan bisnis. Ada beberapa tahapan digital marketing funnel diantaranya adalah:
Exposure (Top of The Funnel)
Pada tahapan exposure ini biasanya menjadi awal dari digital marketing untuk menentukan cara mulai beriklan hingga cara berpromosi di platform atau channel yang tepat. Pada tahapan ini, brand umumnya akan menggunakan strategi content marketing di berbagai media sosial seperti:
- Media sosial (Instagram, TikTok, Twitter, dan lain sebagainya)
- Search engine optimization atau artikel blog SEO friendly
- Podcast
Semua strategi tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan awareness terhadap calon konsumen.
Discovery (Top of The Funnel)
Pada tahap ini, brand harus membuat konten yang bisa meyakinkan calon pembeli agar tertarik dengan brand. Alias, tahapan ini brand harus bisa membuat calon pembeli penasaran dengan produk, jasa, atau solusi yang ditawarkan.
Sebagai contoh, jika di tahapan exposure kamu menggunakan artikel blog dan optimalisasi search engine optimization agar calon pembeli mengetahui keberadaan brand kamu, maka di tahapan discovery kamu harus bisa membuat isi artikel yang bermakna, edukatif, dan informatif agar calon pembeli semakin penasaran dengan brand kamu. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan:
- Display ads
- Remarketing
- Webinar
- Event
Consideration (Medium of The Funnel)
Pada tahapan ini kamu harus bisa meyakinkan calon pelanggan potensial agar menjadi pembeli atau melakukan pembelian produk. Sebelumnya mereka sudah kenal dengan brand dan sudah mencari tahu produk atau jasa yang ditawarkan brand, oleh karena itu selanjutnya mereka akan masuk ke tahap menimbang-nimbang sebelum akhirnya membeli produk.
Di tahapan ini kamu bisa menggunakan strategi digital marketing berupa content marketing yaitu membagikan testimoni orang-orang yang sudah menggunakan produk, dan lain sebagainya. Di tahapan consideration juga sangat penting untuk kamu menggunakan:
- Email marketing
- Direct message
- Push notification
Conversion (Bottom of The Funnel)
Di tahapan digital marketing funnel ini kamu harus membuat konten yang lebih personalized yang mengarahkan calon konsumen ke landing page atau page tempat produk dijual agar mereka semakin yakin untuk melakukan konversi. Pada tahapan ini kamu juga bisa memberikan:
- Free trial
- Tester
Tujuannya agar mereka bisa mencoba dulu produk atau jasa yang ditawarkan agar calon konsumen benar-benar bisa tahu manfaat yang didapatkan dari produk yang kita tawarkan.
Customer Relationship (Bottom of The Funnel)
Pada tahapan ini kamu harus bisa memastikan bahwa tidak ada kendala atau kesalahan yang dilakukan saat konsumen menggunakan produk atau jasa yang kamu berikan dan kamu juga harus siap sedia untuk membantu mereka setiap ada kendala yang dihadapi. Kamu bisa memanfaatkan berbagai media seperti chat di:
- Direct message
Untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dan membantu mereka agar menggunakan produk atau jasa yang kamu jual dengan efektif dan sesuai kebutuhan mereka.
Retention (Bottom of The Funnel)
Di tahapan terakhir ini, kamu harus melakukannya secara berkelanjutan atau terus-menerus karena tahapan retention ini dilakukan agar konsumen terus melakukan pembelian produk alias mempertahankan konsumen agar menjadi loyal customer.
Tentunya, untuk bisa membuat mereka menjadi loyal customer kamu harus selalu menjaga hubungan baik dengan mereka, menganalisa kebutuhan mereka, hingga meminta review atau testimoni mereka setelah menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Nantinya, dari feedback tersebut brand bisa evaluasi dan terus menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Belajar Digital Marketing Bersama Digital Skola
Jika kamu tertarik untuk belajar lebih banyak mengenai strategi digital marketing, maka kamu bisa bergabung di kelas Digital Skola. Ada banyak pilihan kelas bidang digital marketing yang bisa kamu pilih sesuai dengan karier impian. Untuk info lengkap tentang programnya, klik link di bawah ini sekarang juga, yuk!