Pentingkah Digital Marketing untuk Bisnis?

digitalskola

digitalskola

22 Januari 2021

Digital Marketing untuk Bisnis
Ilustrasi penggunaan Digital Marketing untuk Bisnis. (Foto: Pexels)

Pembicaraan mengenai Digital Marketing untuk bisnis semakin riuh di tengah kondisi bisnis yang kini bergerak bersamaan ke arah online. Hal ini tidak terelakkan, melihat pertumbuhan pengguna internet yang juga terus meningkat setiap tahunnya. Menurut laporan Hootsuite dan We Are Social yang dimuat di website Datareportal, pada Januari 2020, Indonesia memiliki 175,4 juta pengguna internet aktif. Dari total pengguna internet tersebut, 160 juta tercatat menggunakan media sosial.

Angka ini naik pesat sebesar +8.1% dibandingkan April 2019 dengan peningkatan sebanyak 12 juta pengguna dalam kurun waktu sembilan bulan. Dengan total penduduk sebesar 270,20 juta jiwa per September 2020 (BPS, 2020), dapat disebut bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia menggunakan internet dan media sosial. Lalu, apa pengaruh hal ini bagi bisnis?

Keberadaan internet dan sosial media memiliki pengaruh sangat besar pada bisnis. Tidak hanya membuat bisnis konvensional kalang kabut dan dipaksa menyesuaikan diri dengan kebaruan teknologi, internet dan media sosial juga menciptakan pasar sekaligus cara pemasaran baru yang kita kenal dengan istilah Digital Marketing. Seberapa penting Digital Marketing untuk bisnis di era internet ini? Berikut ulasannya.

Pentingnya Digital Marketing untuk Bisnis

Membuka kesempatan bisnis untuk mencapai pasar global

Sebelum masuknya internet, bagaimana mungkin kita bisa mengetahui seseorang di Jepang menjual barang yang kita butuhkan di sini, di Indonesia? Sebaliknya, sebagai pemilik bisnis yang menjalankan produksinya di Indonesia, sangat sulit bagi kita untuk mencapai pasar global. Hanya perusahaan-perusahaan raksasa yang mampu menembus batas geografis dalam memasarkan dan menjual produknya. Keberadaan internet dan Digital Marketing menghapuskan batasan tersebut. Seseorang dengan bisnis berskala mikro pun dapat memasang iklan untuk membuat produknya dilihat oleh khalayak global.

Membangun loyalitas melalui komunikasi dengan konsumen

Pernah merasa senang mengunjungi suatu kafe atau toko karena keramahan pemilik atau penjaganya? Komunikasi yang cair dan erat dengan konsumen dapat secara jangka panjang membentuk loyalitas kepada produk. Hal itu dapat dengan mudah dibangun melalui media sosial. Pembuatan konten-konten yang interaktif dapat menjadi saluran komunikasi antara produk dengan konsumen sehingga konsumen merasa terlibat secara emosional terhadap sebuah produk.

Membangun citra produk (Brand Image)

Bagaimana kamu ingin produkmu dilihat oleh calon konsumen? Seperti apa niche pasar yang sedang kamu tuju? Hal ini dapat dibentuk dengan pengoptimalan Digital Marketing. Konsistensi penjenamaan atau branding yang kamu lakukan terhadap bisnis melalui berbagai platform perusahaan dalam jangka panjang akan membentuk citra produk serta segmentasi pasar yang lebih jelas untuk bisnismu. Terbentuknya citra produk dan teridentifikasinya segementasi pasar akan selanjutnya berpengaruh besar terhadap keputusan-keputusan besar dalam perkembangan bisnismu seperti penentuan produk baru, harga, gaya pelayanan konsumen dan sebagainya.

Menyasar target yang tepat

Salah satu perbedaan yang sangat mendasar antara pemasaran konvensional dan Digital Marketing adalah spesifikasi target khalayaknya. Pemasaran konvensional hanya bisa memilih tempat paling strategis untuk memasang baliho, namun tidak bisa mengatur siapa saja orang yang melihat baliho tersebut. Padahal, setiap segmentasi pasar memiliki minat berbeda akan berbagai produk sehingga menentukan khalayak yang tepat untuk sebuah aktivitas pemasaran dapat membuat pencapaian hasilnya lebih optimal. Hal tersebut, untungnya dapat kita lakukan dengan Digital Marketing.

Aktivitas pemasaran lebih terukur

Dapatkah kita menghitung jumlah orang yang melihat baliho kita yang dipasang di pertigaan jalan? Mungkin saja bisa, namun poin dari pertanyaan tersebut adalah sangat sulit mengukur efektivitas sebuah promosi konvensional secara pasti. Hal ini tidak akan kita temui dalam Digital Marketing karena setiap channel promosi memiliki indikator hasil yang jelas. Berbagai Key Performance Indicator seperti Cost-per-Click (CPC), Return on Investment (RoI), Customer Acquisition Cost (CAC) dan Customer Lifetime Value (CLTV) menjadi satuan ukuran performa aktivitas promosi yang dapat dibaca dan diolah kembali untuk penetapan kegiatan promosi selanjutnya.

Biaya lebih terjangkau

Mencetak poster, memasang baliho, atau menyebarkan pamflet membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini membuat promosi bisnis secara kovensional hanya bisa dilakukan oleh bisnis dengan modal besar. Untungnya, hal ini tidak terjadi pada Digital Marketing karena setiap orang mampu mengatur sendiri budget iklan yang akan mereka pasang untuk promosi bisnis mereka. Biaya iklan Digital Marketing dapat menjangkau bisnis skala mikro hingga perusahaan multinasional sehingga dapat dimanfaatkan oleh bisnis dari semua kelas.

Meningkatkan penjualan

Setiap aktivitas promosi memiliki tujuan utama yang sama yakni untuk peningkatan penjualan. Demikian halnya dengan Digital Marketing, meski memiliki berbagai objective campaigns yang berbeda, mulai dari mendatangkan traffic ke website/media sosial hingga konversi penjualan, namun muara dari segala aktivitasnya adalah terjadinya peningkatan transaksi oleh konsumen. Efektivitas Digital Marketing dalam meningkatkan penjualan tidak hanya teruji pada bisnis rumahan namun juga perusahan multinasional.

Berbagai manfaat Digital Marketing ini membuat para pelaku bisnis harus mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan penggunaannya demi kepentingan bisnis. Bagi pebisnis yang mampu membayar karyawan khusus untuk mengurusi Digital Marketing, maka tidak ada salahnya melakukan hal tersebut. Bila tidak, maka pemilik bisnis bisa mempelajari ilmu Digital Marketing dari berbagai sumber, salah satunya adalah melalui kelas online yang saat ini banyak tersedia.

Salah satu kelas online Digital Marketing yang menyediakan kurikulum lengkap dengan metode belajar praktik langsung pada klien yakni Digital Skola. Daftar sekarang dan kuasai ilmu Digital Marketing secara menyeluruh hanya dalam tiga bulan.