Kenalan dengan Profesi Back End Developer, Yuk!

digitalskola

digitalskola

5 April 2022

Back end developer adalah
Back end developer adalah profesi yang menjanjikan. (Photo by Lukas)

Apakah kamu sedang mempertimbangkan pilihan karier sebagai seorang back end developer? Jika iya, maka kamu wajib membaca artikel ini sampai selesai karena di sini, kita akan membahas lengkap mengenai profesi ini. Mulai dari definisi back end developer adalah apa, pekerjaan yang dilakukan, hingga skillset yang dibutuhkan. Simak ulasan lengkapnya berikut.

Apa Itu Back End Developer?

Sebelum membahas tentang definisi profesi back end developer, pertama kenali dulu apa yang dimaksud dari back end sebuah. Yang dimaksud dengan back end dari sebagai website bisa kamu bayangkan sebagai “otak” sebuah situs.

Back end dari website merupakan kombinasi dari teknologi dan pemrograman yang membuat sebuah website bisa hidup. Dalam sebuah website, ada 3 (tiga) bagian yang tak terlihat oleh pengguna, yaitu server, aplikasi, dan database. Lantas, apa peran seorang back end developer dalam membentuk sebuah website?

Back end developer adalah seseorang yang membangun dan mengelola teknologi yang dibutuhkan untuk memastikan keberadaan komponen-komponen yang menjalankan bagian website yang dilihat oleh pengguna. Dengan begitu, kode back end menambah utilitas dari segalanya yang seorang front end developer buat.

Jika dirangkum dari penjelasan Career Explorer, back end developer adalah orang yang bertanggung jawab untuk menciptakan, mengelola, menguji, dan men-debug seluruh back end. Tanggung jawab tersebut juga termasuk logika aplikasi inti, database, integrasi data dan aplikasi, API, dan proses back end lainnya.

Baca juga: Panduan untuk Jadi Front End Developer, Kamu Wajib Tahu!

Apa Saja yang Dikerjakan oleh Back End Developer?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, back end adalah sisi dari website yang tidak dilihat dan tidak digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi. Meski begitu, bukan berarti keberadaannya benar-benar hilang. Sebab, back end selalu bekerja di background untuk memastikan fungsionalitas sebuah website serta pengalaman yang serupa dengan desktop.

Oleh karena itu, seorang back end developer tentunya memainkan peran penting di dalam tim web development. Salah satu alasannya adalah karena back end developer akan memastikan bahwa data atau service yang diminta oleh sistem maupun software front end terpenuhi.

Back end merupakan kombinasi dari database dan software yang ditulis dalam bahasa server, yang dijalankan pada web server, server berbasis cloud, maupun server hybrid yang mengombinasikan keduanya. Nah, bahasa yang digunakan seorang back end developer dijalankan agar server, aplikasi, dan database dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

Beberapa bahasa pemrograman yang umum digunakan oleh back end developer misalnya Java, .Net, PHO, Python, dan Ruby. Di samping itu, back end developer juga menggunakan tools seperti MySQL, Oracle, dan SQL Server untuk menemukan, menyimpan, atau mengubah data, dan kemudian menyajikan data tersebut kepada pengguna melalui kode front end.

Tentu saja, apa yang dilakukan oleh seorang back end developer selalu disesuaikan dengan kebutuhan klien atau pengguna. Oleh karena itu, back end developer wajib mengetahui serta memahami apa saja kebutuhan dan requirement teknis klien mereka agar bisa membuat aplikasi web dengan kode yang jelas dan terdokumentasi dengan apik.

Sebagai contoh, untuk sebuah website e-commerce, back end developer akan mencari cara yang paling efektif dan efisien untuk mengonversi dan mengembalikan data ke kode front end yang dapat diajak berinteraksi oleh pengguna. Misalnya saat pengguna mengisi form pemesanan, membuat profil, menambahkan produk ke keranjang belanja, melakukan checkout, dan sebagainya.

Baca juga: Mau Ikut Kursus Fullstack Developer? Ikuti Panduan Ini

Secara garis besar, tanggung jawab yang diemban oleh seorang back end developer meliputi proses-proses berikut ini:

  • Pembuatan, integrasi, dan manajemen database.
  • Rancangan back end framework untuk membangun server-side software.
  • Web server technologies.
  • Integrasi cloud computing.
  • Penggunaan bahasa pemrograman.
  • Sistem pengoperasian.
  • Pengembangan sistem manajemen konten dan maintenance.
  • API integration.
  • Pengaturan keamanan dan pencegahan peretasan.
  • Penyusunan laporan berisi analisis dan statistic.
  • Teknologi untuk backup dan restore file serta dabatase dari website.

Skill yang Dibutuhkan dari Seorang Back End Developer

Dengan mempertimbangkan karakteristik serta tanggung jawab dari profesi ini, tak heran jika ada beberapa jenis skill yang perlu kamu kuasai jika kamu memang serius untuk mempertimbangkan pilihan karier yang satu ini.

Pada dasarnya, seorang back end developer membutuhkan pelatihan formal untuk penguasaan skill dasar, alias skill basic. Maka dari itu, biasanya seorang back end developer punya latar belakang pendidikan di bidang terkait seperti ilmu komputer, IT, atau matematika lanjutan.

Meski demikian, kamu yang tidak memiliki latar belakang di bidang terkait tak perlu khawatir sama sekali. Sebab, saat ini sudah ada banyak pilihan program back end developer yang tidak mewajibkanmu untuk punya latar belakang terkait.

Di dunia kerja, seorang back end developer akan menangani berbagai aspek dan bagian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, skill yang dibutuhkan bisa berubah sesuai permintaan kondisi pekerjaan. Hanya saja, pada dasarnya berikut ini adalah sederet skill utama yang dibutuhkan dari back end developer:

  • Menguasai bahasa pemrograman seperti PHP, Pyhton, Java, Ruby, dan C#.
  • Memiliki pemahaman yang mendalam mengenai deploying atau hosting.
  • Memiliki pengetahuan mengenail version control, baik itu Git dan GitHub.
  • Memiliki pemahaman mendalam mengenai aksesibilitas dan kepatuhan keamanan.
  • Memiliki kemampuan untuk mengelola sebuah hosting environment bersamaan dengan administrasi database.
  • Memahami scaling aplikasi untuk menangani perubahan load, atau jumlah data traffic yang besar.
  • Memiliki pengetahuan mengenai teknologi front end, terutama pengetahuan mendasar untuk membantu memahami keterkaitan antara aspek back end dengan front end.
  • Memiliki pemahaman mendalam mengenai algoritma dan struktur data.

Di samping sederet skill bersifat teknis di atas, seorang back end developer juga perlu memiliki beberapa karakteristik atau kepribadian yang akan menunjang pekerjaan maupun kariernya. Back end developer idealnya merupakan seorang individu yang selalu ingin tahu, metodis, rasional, analitis, dan logis.

Baca juga: Mengenal Pendekatan Microservices dalam Fullstack

Mulai Kariermu Sebagai Back End Developer Sekarang Juga!

Bagaimana, apakah kamu jadi semakin mantap untuk meniti karier sebagai seorang back end developer? Apabila kamu memiliki latar belakang terkait, tentu saja hal tersebut bisa jadi batu pijakan pertama yang dapat membantumu memulai kariermu.

Akan tetapi, bagaimana jika kamu sama sekali tidak punya latar belakang pendidikan di bidang atau jurusan terkait? Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kamu sama sekali tak perlu khawatir, kok! Soalnya, ternyata back end developer adalah pilihan profesi yang bisa kamu pelajari mulai dari 0.

Kamu bisa ikuti berbagai program kursus atau pelatihan back end developer seperti yang dimiliki oleh Digital Skola lewat Bootcamp Fullstack Web Developer. Di sini, kamu tak hanya bisa belajar untuk jadi back end developer dari nol, tapi juga jadi fullstack developer yang menguasai back end dan front end hanya dalam waktu 3 bulan, lho!