Tren Fullstack Development di 2021

digitalskola

digitalskola

10 September 2021

full stack developer adalah
Photo by ThisIsEngineering from Pexels

Full Stack Developer adalah salah satu bidang karier dengan tren yang berkembang pesat sejak 5 tahun terakhir. Menurut LinkedIn, full stack developer menempati posisi 4 teratas dalam daftar pekerjaan yang paling dicari di 2020. Pertumbuhannya meningkat sebesar 35% sejak 2015. Perkembangan tren full stack developer menjadi topik yang menarik untuk diikuti, seiring dengan semakin pentingnya bidang ini dalam perkembangan digital.

Secara lebih rinci, Full Stack Developer merupakan gabungan dari dua cabang yakni website maupun software development, yaitu front end dan back end development. Sampai saat ini, berbagai perusahaan banyak mencari tenaga full stack yang dinilai lebih cocok dalam kebutuhan pengembangan website maupun aplikasi bisnisnya masing-masing. Jika terjun ke profesi ini, kamu wajib untuk terus mengikuti dan memahami tren di bidang terkait, karena dunia full stack adalah dunia yang terus berkembang. Simak selengkapnya di bawah ini:

Full Stack Developer adalah Bidang Kerja yang Terus Berevolusi

Jika kamu sudah menekuni atau terjun ke dunia karier sebagai developer selama beberapa tahun terakhir, rasanya tentu tidak asing dengan berbagai model stack yang ada. Semua dimulai dari kombinasi front end dan back end yang bekerja dengan baik dalam pengembangan website serta software. Beberapa teknologi full stack yang terkenal sejak lama, antara lain:

  • LAMP Stack: OS Linux, Apache HTTP Server, database MySQL, PHP
  • MERN Stack: MongoDB, Express.js, React, Node.js
  • WAMP Stack: Windows OS, Apache2, MySQL, PHP
  • MAMP Stack: macOS, Apache/Nginx, MySQL/MariaDB, PHP, Perl
  • XAMPP Stack: cross platform, Apache, MariaDB, PHP, Perl
  • LAMP Stack: Linux OS, Nginx, MySQL/MongoDB, PHP
  • MEAN Stack: MongoDB, ExpressJS, AngularJS, Node.js
  • JAMStack: Javascript, APIs, Markup

Beberapa teknologi mungkin menjadi kuno seiring berjalannya waktu. Sedangkan, teknologi yang terus berperan sebagai pengembang website secara lengkap adalah HTML, CSS, JavaScript, serta beberapa pengetahuan basis data lainnya. Beberapa waktu terakhir, full stack mengadopsi modul serta orientasi objek dari JavaScript.

BACA JUGA: 9 Tren Teknologi di 2021

Tren Full Stack Development di 2021

Artificial Intelligence (AI)

Bisnis yang cenderung modern kurang lengkap tanpa adanya aspek kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Sebagai komponen penting dalam bisnis modern, AI memainkan peran dominan bagi pengembangan chat bots dan sebagainya. Berbagai industri bisnis telah menerima AI secara luas melalui sistem, produk, serta proses sesuai kebutuhan. Beberapa niche yang telah membuktikannya adalah industri kesehatan, transportasi, logistik, hingga e-commerce.

Berikut ragam teknologi pendukung full stack development yang dapat kamu kuasai dan gunakan ketika mengembangkan AI:

  • Keterampilan pemrograman: Python, Go, PHP, Java, Scala
  • Database: MySQL, Postgres, MongoDB, Oracle, Cassandra, HBase
  • Wawasan framework: Django, Hibernate, Laravel, Flask, Hadoop, Spark
  • Lainnya: Microservices, RESTful APIs, multithreading, ORM

Internet of Things

Dalam lima tahun ke depan, diperkirakan 75 miliar perangkat akan terhubung melalui teknologi berkat adanya Internet of Things atau IoT (Supanet). Kombinasi IoT masa kini dan mendatang akan menghasilkan dampak besar terhadap pengalaman industri maupun konsumen. Dalam rangka persaingan dengan kompetitor, perusahaan harus cerdas mendukung tenaga kerja full stack melalui penerapan IoT. Apalagi, semakin banyak kebutuhan perangkat IoT yang terhubung dengan software di masa mendatang.

Seorang Full Stack Developer adalah pihak penting dalam peningkatan kualitas tren IoT dan perlu menguasai tools berikut:

  • Bahasa pemrograman: Java/J2EE, framework Angular
  • Containers: Docker/Kubernetes, Maven, Gradle, Sonar, JUnit, MVC, Rest APIs
  • Desain: HTML, Typescript, Node.js, CSS, D3/React
  • Database: NoSQL, SQL Queries, JDBC, Cloud, Data Modeling
  • Lainnya: Microservices Architecture

Blockchain

Keamanan siber dari aplikasi website, seluler, maupun situs sangat penting bagi kelangsungan berbagai bentuk bisnis. Teknologi blockchain banyak dimanfaatkan pada transaksi online, sertifikat digital, maupun produk pengembangan software lainnya. Perusahaan membutuhkan enkripsi data yang canggih dalam rangka mengamankan seluruh catatan data. Kepopuleran blockchain ternyata berasal dari jaringan cryptocurrency yang mempunyai jaringan kuat dan aman.

Keperluan full stack sebuah perusahaan harus familiar dengan update blockchain dari waktu ke waktu. Tools yang perlu kamu kuasai, yaitu:

  • Teknologi web: CSS, HTML, Java, JavaScript
  • Framework: Rest API, AngularJS atau Backbone JS
  • Database: RDBMS Knowledge, MySQL
  • Lainnya: MVC Framework, test-driven development, Single page apps

Mixed Reality

Terdapat dua elemen dari Mixed Reality, yaitu Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Kedua teknologi ini punya ciri khas untuk memodifikasi realitas, memberikan perkembangan terhadap konten dan informasi, serta menyediakan pengalaman lebih mendalam. Perusahaan yang ingin menunjukkan keunggulan kampanye dan promosi biasanya ikut menghadirkan uji coba virtual untuk audiens. Full Stack Developer adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan bisnis di bidang Mixed Reality.

Tren dari Mixed Reality diharapkan dapat meluas hingga ke industri komersial dan ritel. AR serta VR akan bergabung ke dalam kehidupan manusia hanya dengan melihat ke dalam layar. Dalam bidang ini, kamu akan memerlukan ARKit untuk iOs serta ARCore bagi perangkat Android.

Low Code Development

Sebagian developer tentu senang dengan aktivitas coding yang lebih minimal. Low code development akan mendorong Full Stack Developer untuk memakai fitur drag and drop. Tren ini termasuk menguntungkan karena perusahaan jadi lebih mampu menjelaskan proyek kepada klien secara lebih mudah. Selain itu, eksekusi permintaan untuk menyusun coding juga jauh lebih hemat waktu dan biaya.

Melalui low code development, Full Stack Developer turut mengintegrasikan teknologi AI, IoT, hingga blockchain. Dalam rangka meningkatkan kemampuan ini bidang ini, pekerja di bidang full stack perlu menguasai keahlian coding secara online serta development yang menarik.

Programming Language Trend

Full Stack Developer harus menggunakan bahasa pemrograman yang tersedia secara luas, banyak dipakai, serta trending agar dapat dioperasikan secara hybrid. Pilih bahasa yang memiliki dukungan komunitas meluas, contohnya JavaScript. Berdasarkan survei Stack Overflow, Angular dan Node.js adalah bahasa pemrograman yang terpopuler.

Tren bahasa pemrograman yang luas tentu berdampak besar pada dunia full stack. Bila kamu dapat memanfaatkannya dengan baik, permintaan pasar bisa dipenuhi secara optimal. Jadilah pihak yang terdepan ketika membahas bahasa pemrograman bagi berbagai produk teknologi.

BACA JUGA: 5 Langkah Belajar Python untuk Data Science

Project Outsourcing

Masa pandemi memang membuka peluang besar bagi pekerjaan remote pada berbagai industri. Berbagai perusahaan ikut terbiasa dengan budaya outsourcing. Manfaatnya terlihat pada penghematan biaya, kontrol secara penuh, kinerja lebih baik, hingga performa optimal. Full Stack Developer adalah tenaga yang banyak diminati atas pengalaman dan wawasan bagi pengembangan proyek secara menyeluruh. Keuntungan lain bagi perusahaan adalah front end dan back end yang sudah dikombinasikan dengan baik dalam lingkup full stack development.

Full Stack Developer adalah pekerjaan yang terus memperoleh perkembangan dan peningkatan dari waktu ke waktu. Setelah mempelajari berbagai tren full stack di atas, tentu kamu terinspirasi untuk menerapkannya ke dalam produk berbasis teknologi. Perhatikan juga penguasaan setiap aplikasi maupun tools berdasarkan kebutuhan tren yang sedang naik daun. Kamu bisa pelajari ilmu full stack developer secara menyeluruh bersama Digital Skola, tutor expert, kurikulum berbasis industri, dan fasilitas lengkap lainnya akan membantu kamu meraih karier impian.