Sudah kenal dengan profesi fullstack developer? Kalau iya, kamu mungkin juga sudah tahu kalau sekarang ada banyak pilihan program kursus fullstack online yang bisa kamu ikuti. Dan menariknya lagi, kursus fullstack developer zaman sekarang tidak mengharuskan kamu punya background di bidang IT atau ilmu komputer, lho!
Mengapa Kursus Fullstack Online?
Bidang karier sebagai fullstack developer tak hanya soal belajar berbagai teknologi untuk pengembangan front-end maupun back-end saja. Pasalnya, kamu juga akan perlu memahami kedua area tersebut dengan cukup mendetail, serta memastikan bahwa aspek front-end dan back-end bisa “berkomunikasi” dengan mudah dan mulus.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri, para fullstack developer juga akan perlu belajar teknologi-teknologi baru. Dengan begitu, kamu nanti juga akan bisa terus mengikuti perkembangan tren terbaru. Terlebih lagi, ada banyak jenis skill yang dibutuhkan oleh fullstack developer, yang mencakup front-end hingga back-end.
Nah, kamu bisa mendapatkan berbagai skill teknis maupun informasi tren terkini lewat kursus fullstack developer. Sebab, program ini memang disiapkan agar kamu bisa jadi seorang fullstack developer andal dan selalu up to date dengan perkembangan teknologi terkini.
Ditambah lagi, kamu bisa ikut kursus fullstack online yang tentunya jauh lebih praktis. Karena, kamu tak perlu repot-repot pindah ke luar kota untuk mengikuti program kursus berkualitas yang kamu inginkan. Kamu bisa ikuti programnya dari awal sampai akhir dari rumah selama laptopmu terhubung dengan internet. Praktis, kan?
Baca juga: Full Stack Developer Job Description yang Perlu Kamu Tahu
Keuntungan Jadi Fullstack Developer
Bagaimana, apakah kamu jadi semakin mantap untuk meniti karier sebagai seorang fullstack developer, atau malah banting setir dari profesi lama ke profesi baru yang menjanjikan ini? Kalau iya, cari tahu dulu apa saja keuntungan atau kelebihan jadi fullstack developer, yuk! Apa saja, ya?
Menawarkan lebih banyak peluang untuk tumbuh
Seperti yang sudah kamu ketahui, seorang fullstack developer sama-sama menguasai baik front-end maupun back-end development. Dengan begitu, menjadi seorang fullstack developer berarti akan mendorongmu menjadi seseorang dengan keahlian lebih, yang kemudian juga akan membentuk mindset untuk terus meningkatkan keahlian yang kamu punya saat ini.
Di satu sisi, perusahaan di era digital dan teknologi saat ini makin berupaya untuk mempercepat pertumbuhannya. Dan dengan kemampuan seorang fullstack developer yang serba bisa, hal ini berarti perusahaan akan memandang profesi ini sebagai opsi yang lebih efektif, sehingga lebih disukai.
Tak hanya itu saja, menjadi seorang fullstack developer juga menawarkan peluang yang sangat luas buat kamu untuk berkarier di berbagai bidang industri maupun skala, baik itu startup hingga perusahaan global.
Biasanya, seorang fullstack developer akan memulai karirnya di entry level sebagai front-end atau back-end developer. Akan tetapi penguasaannya di kedua aspek tersebut akan membuat fullstack developer lebih cepat mendapatkan promosi, apalagi jika diikuti dengan skill yang terus terasah. Misalnya dengan memperbanyak project yang kamu handle atau dengan mengikuti bootcamp.
Baca juga: Belajar Full Stack Developer: Sumber Gratis & Berbayar
Fullstack developer adalah salah satu profesi dengan gaji tertinggi
Tak dapat dipungkiri bahwa hal ini menjadi salah satu alasan utama popularitas profesi fullstack developer meroket. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dunia kerja akan profesi yang satu ini, meningkat pula angka gaji yang ditawarkan. Terlebih lagi, dampak yang bisa diberikan oleh fullstack development bagi bisnis dan marketing memang sangat luar biasa.
Dirujuk dari berbagai sumber, rata-rata gaji fullstack developer dengan pengalaman kurang dari 2 tahun adalah sebesar Rp 7,57 juta per bulan. Sedangkan rata-rata gaji fullstack developer yang pengalamannya 2-5 tahun adalah Rp 10,2 juta per bulan. Dan untuk mereka dengan pengalaman karier hingga 10 tahun, rata-rata gaji yang diperoleh bisa mencapai Rp 13,2 juta per bulan.
Bagi seorang fullstack developer dengan pengalaman antara 10-15 tahun, rata-rata gaji yang bisa dibawa pulang bisa mencapai kisaran Rp 16 juta per bulan. Dan rata-rata gaji untuk fullstack developer dengan pengalaman kerja hingga 20 tahun mencapai Rp 18 juta per bulan.
Selain pengalaman, gaji seorang fullstack developer juga ditentukan oleh lokasi atau negara, demografi, tingkat pendidikan, bidang industri perusahaan, dan bahasa pemrograman. Meski begitu, kamu bisa dapatkan gambaran betapa menjanjikannya gaji yang bisa kamu peroleh dengan meniti karier sebagai seorang fullstack developer, bukan?
Baca juga: Gaji Full Stack Developer Berdasarkan Berbagai Faktor
Mendorong penyelesaian project yang lebih cepat
Tugas atau task yang berkaitan dengan integrasi, update, koordinasi front-end maupun back-end, hingga kemampuan untuk memenuhi ekspektasi klien, semuanya berada dalam cakupan peran seorang fullstack developer.
Mengapa? Karena seorang fullstack developer yang serba bisa berarti bisa mengurangi tingkat ketergantungan dengan tim lain dalam penyelesaian sebuah project. Dengan begitu, project bisa diselesaikan dengan lebih optimal dan lebih cepat tanpa harus membuang-buang waktu untuk koordinasi atau revisi yang perlu dilakukan tim lain. Lebih jauh lagi, project pun akan lebih efisien dari segi biaya.
Ditambah lagi, seorang fullstack developer juga harus memiliki keahlian komunikasi, kerjasama, dan manajemen tim yang baik. Dengan begitu, proses pengembangan project juga dapat berlangsung dengan lebih mulus (streamlined) tanpa ada ganjalan atau hambatan non-teknis yang mengganggu produktivitas.
Pada dasarnya, seorang fullstack developer harus bisa memberikan hasil dengan lebih cepat, smart, dan efisien.
Fleksibel dan versatile
Seorang fullstack developer pada dasarnya akan dan harus mampu menangani berbagai tahapan project, mulai dari inisiasi di awal, pengembangan pada level basic, pengembangan pada aspek front-end dan back-end. Hingga mengelola UI/UX sesuai kebutuhan dan feedback dari klien. Oleh karena itu, seorang fullstack developer juga terlatih agar menjadi profesional yang bertanggungjawab, bisa diandalkan, dan berkontribusi utama dala kesuksesan pelaksanaan project.
Keahlian fullstack developer yang multidimensional akan memampukanmu untuk memberikan solusi di berbagai tahapan project. Dan keunggulan ini adalah salah satu hal utama yang sangat dihargai oleh berbagai perusahaan teknologi, karena menunjukkan seberapa versatile seorang fullstack developer.
Dengan belajar menjadi seorang fullstack developer, kamu juga akan belajar untuk menguasai beragam skill mulai dari CSS, HTML, JavaScript, bahasa pemrograman back-end (seperti PHP, Python, dan Ruby), penyimpanan database, HTTP, NPM, REST, dan tentunya berbagai soft skill serta keahlian manajemen lainnya.
Baca juga: Mau Ikut Kursus Fullstack Developer? Ikuti Panduan Ini
Produktivitas lebih tinggi
Selain keempat kelebihan di atas, seorang fullstack developer juga berkesempatan untuk bekerja secara berdampingan dengan sisi client maupun server di setiap project. Hal ini juga memberikan fullstack developer kendali yang lebih besar, sehingga kamu nantinya juga bisa mewujudkan ide-ide kreatifmu dengan lebih bebas dan fleksibel.
Perpaduan antara penguasan keahlian yang beragam di seluruh stack, kebebasan berkreasi, dan visi yang baik ini akan dapat meningkatkan produktivitasmu dalam menggarap sebuah project. Dengan begitu, kamu bisa menjadi seorang fullstack developer yang lebih andal dan menjadi pemain kunci dalam area development yang lebih optimal.
Sekarang kamu tak perlu harus punya background di bidang IT atau ilmu komputer untuk bisa menjadi seorang fullstack developer andal. Soalnya, ada program kursus fullstack online seperti Bootcamp Full Stack Developer yang bisa diikuti siapa saja dari background apapun. Di sini, kamu bahkan bisa jadi fullstack developer dari 0 hanya dalam waktu 3 bulan saja.
Klik tombol di bawah ini untuk daftar Skola Class Full Stack Developer sekarang juga!