Panduan untuk Jadi Front End Developer, Kamu Wajib Tahu!

digitalskola

digitalskola

1 April 2022

Front end developer adalah
Front end developer adalah profesi menjanjikan. (Photo by Lukas)

Buat kamu yang sedang mempertimbangkan keputusan untuk berkarier di bidang teknologi, menjadi seorang front end developer adalah salah salah satu pilihan yang layak untuk kamu pikirkan dengan matang. Apalagi profesi yang satu ini sedang berkembang dengan demand yang sangat tinggi, potensi gaji besar, dan kesempatan untuk bekerja di perusahaan teknologi ternama dunia.

Sekilas tentang Front End Developer

Secara garis besar, seorang front end developer membangun bagian depan alias front end dari sebuah website maupun aplikasi. Artinya, front end developer menangani bagian yang dilihat dan digunakan pengguna untuk berinteraksi.

Front end developer adalah seseorang yang membuat website dan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti CSS, HTML, dan JavaScript agar para pengguna bisa mengakses serta berinteraksi dengan situs maupun aplikasi tersebut. Apabila kamu membuka sebuah website, elemen-elemen desain yang kamu lihat di sana adalah apa yang dibuat oleh seorang front end developer.

Dengan begitu, front end developer memang berkebalikan dari back end developer, yang menangani bagian back end atau “belakang” dari sebuah website atau aplikasi. Contohnya penyimpanan data, keamanan website atau aplikasi, performa situs, maupun fungsi-fungsi lainnya yang berkaitan dengan server.

Baca juga: 5 Alasan Kamu Harus Ikut Kursus Fullstack Online

Apa yang Dilakukan Seorang Front End Developer?

Apabila dirangkum, seorang front end developer membuat user interface alias UI, yang menentukan seperti apa tampilan dan apa saja yang dilakukan oleh masing-masing bagian dari sebuah situs maupun aplikasi.

Sebagai contoh, kamu adalah seorang front end developer dan memiliki klien yang ingin membangun sebuah website. Klien tersebut akan menggunakan jasamu untuk membuat layout situs, sehingga kamu bisa menentukan di mana gambar diletakkan, seperti apa navigasinya, dan bagaimana tampilan situsnya secara keseluruhan.

Sering kali, pekerjaan seorang front end developer adalah untuk memastikan bahwa tampilan dan layout situs maupun aplikasinya punya navigasi yang mudah serta terasa intuitif bagi para pengguna. Dengan demikian, pengguna tak perlu berpikir untuk menjelajah situs atau aplikasi karena seluruh prosesnya terasa intuitif atau alami.

Pada dasarnya, beda perusahaan bisa beda pula pekerjaan harian yang dilakukan oleh seorang front end developer. Meski begitu, tugas-tugas yang dilakukan oleh front end developer adalah sebagai berikut:

  • Mengoptimalkan user experience (UX).
  • Menggunakan CSS, HTML, dan JavaScript untuk mengeksekusi konsep ke dalam produk akhir (website maupun aplikasi).
  • Mengembangkan dan mengelola user interface (UI).
  • Mengimplementasikan desain pada mobile website.
  • Membuat tool yang dapat meningkatkan kemampuan situs dalam berinteraksi dengan pengguna, terlepas dari apa browser yang digunakan untuk mengakses situs tersebut.
  • Mengelola software workflow.
  • Mengikuti dan mengimplementasikan praktik wajar SEO.
  • Memperbaiki bugs dan mengusi ketergunaan (usability).

Baca juga: Mau Ikut Kursus Fullstack Developer? Ikuti Panduan Ini

Keuntungan Menjadi Front End Developer

Tentu saja menjadi seorang front end developer bukanlah satu-satunya pilihan yang ada buat kamu yang ingin terjun ke dunia teknologi. Hanya saja, profesi yang satu ini memang menawarkan berbagai kelebihan yang bisa kamu manfaatkan kelak.

Tingginya permintaan industri terhadap profesi ini, ditambah dengan fleksibilitasnya, membuat front end developer sebagai pilihan dengan peluang karier yang luas. Bahkan, kamu bisa temukan posisi ini di berbagai sektor usaha seperti perbankan, ritel, fashion, jasa, organisasi non-profit, dan sebagainya.

Tak hanya itu, pekerjaan seorang front end developer sangat bergantung pada komputer. Dengan demikian, tak heran jika peluang untuk remote work juga lebih besar. Malah tak sedikit perusahaan yang memang mengizinkan para developer-nya, termasuk front end developer, untuk work from home (WFH) atau work from anywhere (WFA).

Dengan memilih profesi front end developer sebagai kariermu, kamu juga bisa memamerkan kreativitas serta kemampuanmu dalam menyelesaikan masalah. Soalnya, front end development adalah bidang yang terus-menerus berkembang dan mempergunakan teknologi terbaru. Makanya profesi ini juga cocok buat kamu yang suka belajar hal-hal baru.

Skill yang Dibutuhkan dari Front End Developer

Bahasa pemrograman

Sering kali front end developer menggunakan CSS, HTML, dan JavaScript sebagai bahasa pemrograman utamanya:

  • HTML untuk menata struktur dan konten umum sebuah dokumen.
  • CSS untuk styling.
  • JavaScript untuk kondisi tertentu yang membutuhkan interaksi tingkat lanjut.
  • AJAX, yaitu kombinasi JavaScript dan XML untuk memperbarui area-area tertentu dari sebuah website tanpa harus me-refresh seluruh halaman.

Di samping itu, front end developer juga umumnya menggunakan libraries yang dibagun dengan bahasa pemrograman seperti AngularJS, jQuery, dan React, serta design framework seperti Foundation dan Bootstrap.

Dan meskipun tidak terlalu umum, front end developer juga bisa menggunakan PHP, Python, atau Ruby sebagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk menghubungkan data dengan back end.

Baca juga: Full Stack Developer Roadmap: Dari Pemula ke Profesional

Alat desain grafis

Karena front end developer menggunakan kombinasi antara desain dan web development dalam pekerjaannya, tak heran jika penggunaan alat desain grafis juga jadi salah satu skill yang dibutuhkan. Apalagi, front end developer akan menggunakan alat desain grafis dulu untuk membuat prototipe website sebelum memulai coding. Dengan begitu, ia akan bisa menguji dan bereksperimen dengan UI sebelum menggarap kodenya.

Proses ini bisa saja dilakukan hanya menggunakan kertas dan pensil. Akan tetapi, dalam praktiknya saat ini, front end developer menggunakan program graphics editing seperti Photoshop atau Sketch, alat prototyping seperti Balsmiq Mockups, atau bahkan alat yang lebih canggih seperti Figma maupun Illustrator.

Alat code editing

Alat yang satu ini merupakan program yang digunakan front end developer untuk menulis kode website yang sedang digarap. Contohnya Notepad yang enteng dan mudah digunakan, atau Eclipse maupun Visual Studio yang punya fitur lebih lengkap.

Skill lainnya

Tentunya seorang front end developer tak hanya sekadar mendesain dan menbuat kode untuk tampilan dan feel sebuah website atau aplikasi. Dan berikut ini adalah beberapa skill tambahan yang umum dikuasai oleh para front end developer profesional, yang meliputi:

  • CSS preprocessors untuk menambah fungsionalitas dari kode CSS agar produk akhir semakin mudah untuk berinteraksi.
  • APIs dan RESTful.
  • Membuat dan mengelola desain mobile dan responsive, terlepas dari ukuran layer yang digunakan pengguna untuk mengakses website maupun aplikasi.
  • Proses development untuk berbagai browser.

Jadi Front End Developer Andal Sekarang Juga

Ternyata menjadi seorang front end developer memang merupakan pilihan karier yang tak hanya menjanjikan, tapi juga menarik, ya? Walaupun biasanya para front end developer memiliki latar belakang di bidang atau jurusan IT, kamu yang punya latar belakang berbeda juga bisa meniti jalur karier yang satu ini, lho!