DevOps Engineer Adalah: Penjelasan Lengkap untuk Pemula

digitalskola

digitalskola

15 November 2024

DevOps Engineer Adalah
 DevOps Engineer Adalah (Photo by cottonbro studio on Pexels)         

Tahukah kamu bahawa ada proefsi IT yang belakangan ini banyak dibicarakan di forum-forum karena demand-nya yang tinggi, tingkat persaingannya yang relatif lebih rendah, dan gajinya yang cukup menggiurkan? Profesi tersebut adalah DevOps Engineer. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan software development yang lebih cepat dan efisien, peran seorang DevOps Engineer adalah menjadi sangat penting. Menariknya, profesi ini memungkinkan kamu untuk berkarier di bidang IT dengan peluang yang sangat besar, bahkan peluangnya terbuka untuk kamu yang tidak memiliki background IT.

Kini, seiring dengan perkembangan zaman yang terus berkembang, profesi DevOps Engineer semakin banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan dari berbagai industri. Namun, bagi banyak orang, istilah “DevOps” mungkin masih terdengar asing. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan DevOps Engineer, dan apa peran mereka dalam tim pengembangan perangkat lunak? Simak selengkapnya di artikel ini!

BACA JUGA: Switch Career: Definisi Hingga Panduan Lengkap

DevOps Engineer Adalah

DevOps Engineer Adalah
DevOps Engineer Adalah (Photo by Kampus Production on Pexels)         

DevOps Engineer adalah profesi yang berfungsi sebagai penghubung antara tim pengembangan perangkat lunak (IT Development) dan tim operasional TI (IT Operations) dalam proses pengembangan perangkat lunak. Meskipun memiliki peran yang mirip dengan Project Manager, DevOps lebih fokus pada konteks pengembangan perangkat lunak dan operasionalnya.

Prinsip utama DevOps adalah mendorong kolaborasi yang lebih erat, komunikasi yang efektif, integrasi yang mulus, automasi proses, serta pengukuran kinerja tim pengembangan dan operasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dan menjadikannya lebih andal. Di banyak startup, konsep ini sering dipadukan dengan metodologi Agile. 

Bahkan, DevOps bisa dianggap sebagai evolusi atau penyempurnaan dari prinsip-prinsip yang ada dalam Agile, dengan menekankan pada keberlanjutan dan otomatisasi proses untuk menciptakan siklus pengembangan perangkat lunak yang lebih efisien dan produktif. (Sumber: Atlassian)

Prospek Karier DevOps Engineer Adalah     

DevOps Engineer itu jadi salah satu profesi yang lagi populer, lho! Kalau kamu cek di job platform, jumlah lowongan untuk posisi ini bisa sampai ratusan. Yang menarik, meskipun demand tinggi, jumlah pelamar untuk posisi ini masih terbilang cukup sedikit dibandingkan profesi IT lainnya! Ini bikin peluang karier di bidang DevOps semakin terbuka lebar, apalagi kalau kamu punya skill dan pengalaman di area ini.

Prospek Karier DevOps Engineer Adalah     

Kalau kamu cek di LinkedIn, persaingan untuk profesi DevOps Engineer bisa dilihat dari jumlah pelamar yang ada di setiap lowongan. Meskipun banyak perusahaan yang mencari kandidat untuk posisi ini, jumlah applicants-nya masih terbilang lebih sedikit dibandingkan posisi IT lainnya, sehingga peluang untuk mendapat perhatian dari recruiter lebih besar:

Bisa dibilang, profesi DevOps Engineer ini tergolong kurang populer dibandingkan profesi IT lainnya, padahal kalau dilihat dari gajinya, cukup menarik, lho! Berikut kisaran gaji DevOps Engineer di Indonesia (tentunya bisa bervariasi tergantung pengalaman dan lokasi):

Peluang Karier DevOps Engineer Adalah

Salah satu hal yang sering jadi topik diskusi seputar profesi DevOps Engineer adalah usia atau level skill yang ideal untuk memasuki profesi ini. Berbeda dengan banyak profesi IT lainnya yang umumnya dimulai dari jenjang entry level, sering kali profesi DevOps dianggap lebih cocok untuk mereka yang sudah memiliki pengalaman di bidang IT, terutama yang sudah berpengalaman di sisi software development atau operasi sistem.

Peluang Karier DevOps Engineer Adalah
(Sumber: Reddit)         

Diskusi di Reddit juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang bekerja di bidang DevOps mengidentifikasi diri mereka sebagai profesional dengan usia yang cukup senior, yaitu mulai dari 30-an hingga lebih dari 40 tahun.

Tapi, apakah benar bahwa fresh graduates tidak bisa menjadi DevOps Engineer? Tenang saja, karena sebenarnya ada juga kok fresh graduates di usia awal 20-an yang berhasil memulai karier di bidang ini:

Tentu saja, mereka umumnya memulai di level junior, di mana mereka masih belajar dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia DevOps. 

Dilihat dari lowongan yang ada, memang ada juga perusahaan yang tidak mensyaratkan pengalaman di bidang yang sepenuhnya linier. Yang penting, kandidat menguasai keterampilan yang dibutuhkan dalam DevOps. Untuk mereka yang belum punya pengalaman langsung di bidang ini, bisa mulai dari posisi intern atau entry-level:

BACA JUGA: Apa Arti Magang, Tujuan, Hingga Jenisnya

Skill dan Tanggung Jawab DevOps Engineer Adalah

Skill dan Tanggung Jawab DevOps Engineer Adalah
DevOps Engineer Adalah (Photo by George Pak on Pexels)         

Pasti kamu penasaran kan, apa aja sih skills yang dicari perusahaan untuk posisi DevOps Engineer? Nah, berikut beberapa keterampilan yang umumnya dicari:

System Administration

Pertama, kamu harus menguasai system administration. Skil ini penting karena kamu akan bertanggung jawab mengelola dan memelihara sistem operasi seperti Linux dan Windows Server. Kamu harus bisa menangani:

  • Konfigurasi server
  • Manajemen disk
  • Monitoring proses di server 

Pemahaman mendalam tentang ini akan sangat membantu dalam menjaga stabilitas dan efisiensi operasional di lingkungan DevOps.

Programming Languages

Selain itu, kamu perlu menguasai programming languages seperti Bash dan Python untuk automasi tugas-tugas administratif. Dengan skills ini, kamu bisa menulis skrip yang mengotomatiskan pekerjaan sehari-hari, mempercepat proses dan mengurangi potensi kesalahan manusia. 

Networking

Skills networking juga sangat penting. Kamu perlu memahami dasar-dasar TCP/IP, DNS, dan HTTP(S) untuk memastikan aplikasi yang kamu kelola bisa berfungsi dengan baik di jaringan. Selain itu, kamu juga harus memahami cara mengelola VPN, firewalls, dan load balancing, yang semuanya sangat krusial untuk menjaga keamanan dan kelancaran komunikasi antar sistem dalam jaringan yang terdistribusi.

CI/CD Pipeline

Untuk mempercepat siklus software development, kamu harus menguasai CI/CD pipeline. Dengan menggunakan tools seperti Jenkins, GitLab CI, atau CircleCI, kamu bisa membangun pipeline yang efisien untuk memastikan aplikasi selalu siap untuk dirilis dan meminimalkan kesalahan. 

Orchestration

Kamu juga perlu menguasai orchestration, terutama dalam mengelola aplikasi yang berjalan di banyak container. Dengan tools seperti Kubernetes dan Docker, kamu bisa mengelola, menskalakan, dan mengatur aplikasi berbasis container secara efisien. 

Monitoring

Monitoring adalah salah satu skill penting yang harus kamu kuasai. Dengan menggunakan tools seperti Prometheus dan Grafana, kamu bisa memantau kinerja aplikasi dan infrastruktur secara real-time. Pemantauan ini membantu kamu mendeteksi masalah sejak dini, seperti penggunaan sumber daya yang tinggi atau downtime.

Cloud Platform

Terakhir, kamu harus familiar dengan cloud platforms seperti AWS, Azure, atau Google Cloud. Banyak perusahaan saat ini mengandalkan cloud untuk mengelola infrastruktur mereka, jadi keahlian ini sangat diperlukan. Kamu harus dapat mengelola layanan cloud, dari provisioning hingga scaling aplikasi. 

Mulai Karier Jadi DevOps Engineer Bersama Digital Skola!

Mulai Karier Jadi DevOps Engineer Bersama Digital Skola!
 DevOps Engineer Adalah (Photo by Kampus Production on Pexels)         

Jika kamu tertarik untuk mulai berkarier sebagai DevOps Engineer, kamu bisa belajar di Bootcamp DevOps Engineer Digital Skola. Di bootcamp ini, kamu akan mengikuti 32 sesi pembelajaran yang dirancang secara komprehensif untuk memberikan dasar yang kuat di dunia DevOps. Setiap sesi dilengkapi dengan materi yang akan membekali kamu dengan keterampilan yang dibutuhkan di industri. Selain itu, di bootcamp ini, kamu akan mempraktikkan berbagai tools yang sangat penting untuk meningkatkan skill DevOps kamu, seperti:

  • Golang
  • PostgreSQL/DBMS
  • Apache JMeter
  • Grafana/Prometheus
  • Helm Charts
  • GitLab/GitHub
  • Kubernetes
  • Docker
  • Google Cloud Platform (GCP)
  • Ansible
  • Jenkins

Di kelas Bootcamp DevOps Engineer Digital Skola, kamu tidak hanya akan mengasah hardskill yang diperlukan untuk menjadi seorang DevOps Engineer, tetapi juga mendapatkan dukungan penuh dalam pengembangan softskill yang relevan untuk sukses di dunia profesional. Yang lebih menarik lagi, kelas ini terbuka bagi siapa saja, bahkan bagi kamu yang tidak memiliki latar belakang IT! Dengan semua fasilitas lengkap yang diberikan oleh Digital Skola, kamu akan siap bersaing di dunia kerja meskipun tanpa pengalaman IT sebelumnya. Klik tombol di bawah untuk info pendaftaran kelas:

Artikel Rekomendasi