Sebagai jobseeker, setelah melalui serangkaian lamaran, wawancara, dan proses seleksi lainnya yang panjang, pasti ada satu momen yang sangat kamu tunggu-tunggu, yaitu menerima offering letter atau surat tawaran kerja. Semua usaha dan waktu yang kamu habiskan dalam proses pencarian kerja akhirnya membuahkan hasil. Pastinya, momen ini akan terasa seperti pencapaian besar dan rasanya seperti mimpi menjadi kenyataan saat tawaran pekerjaan itu datang. Pasti senang dan bangga, kan?
Namun, meskipun menerima offering letter adalah kabar baik, jangan sampai kamu terburu-buru untuk langsung menerima tawaran kerja tersebut begitu saja. Sebelum mengambil keputusan, kamu perlu memastikan bahwa pekerjaan ini memang sesuai dengan yang kamu harapkan untuk kariermu. Terkadang, euforia saat menerima tawaran kerja bisa membuat banyak orang lupa untuk mempertimbangkan beberapa hal yang sangat penting.
Ingat, menerima tawaran kerja bukan hanya tentang mendapatkan pekerjaan, tapi juga tentang memilih pekerjaan yang tepat untuk masa depanmu. Sebelum menandatangani surat tawaran tersebut, ada beberapa hal yang perlu kamu pikirkan dan beberapa pertanyaan yang harus kamu ajukan ke perusahaan. Simak selengkapnya di artikel ini!
BACA JUGA: Roadmap Sukses Dapat Remote Work Indonesia
Apa Itu Offering Letter?
Offering letter atau surat tawaran kerja adalah dokumen resmi yang diberikan perusahaan kepada calon karyawan yang sudah berhasil melewati proses seleksi dan dinyatakan diterima untuk posisi tertentu. Surat ini berfungsi sebagai bentuk penawaran pekerjaan yang mencakup berbagai detail penting mengenai pekerjaan yang ditawarkan, seperti jabatan, gaji, tunjangan, dan syarat-syarat lainnya.
Biasanya, surat tawaran kerja akan diberikan kepadamu setelah proses recruitment selesai dan perusahaan telah memilihmu sebagai kandidat paling cocok untuk posisi tersebut. Surat ini bukan hanya sekadar pemberitahuan bahwa kamu diterima bekerja, tetapi juga mengkonfirmasi secara tertulis tentang apa yang akan kamu terima jika menerima tawaran tersebut. Sebagai gambaran, berikut contoh surat tawaran kerja:
Pertimbangan Sebelum Menerima Offering Letter
Ada beberapa aspek yang harus kamu pertimbangkan sebelum menerima tawaran kerja, berikut diantaranya:
Pertimbangan Sebelum Menerima Offering Letter: Gaji Gross atau Net?
Pastikan gaji yang tercantum di offering letter adalah gaji gross (sebelum pajak dan potongan) atau net (setelah pajak dan potongan). Jangan sampai kamu salah paham, karena gaji gross biasanya terlihat lebih besar, tapi akan berkurang setelah dipotong pajak, BPJS, atau asuransi lainnya.
Misalnya, di surat tawaran kerja tertulis gaji Rp10 juta. Kalau itu gaji gross, setelah potongan pajak, BPJS, dan lainnya, kamu mungkin hanya menerima sekitar Rp9 juta di rekening. Pastikan kamu tahu perhitungannya, agar tidak terkejut saat menerima gaji pertama.
Pertimbangan Sebelum Menerima Offering Letter: Jenis dan Periode Kontrak
Perhatikan jenis kontrak yang ditawarkan, apakah itu PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) atau PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu)? PKWT biasanya untuk pekerja kontrak dengan durasi tertentu, sedangkan PKWTT adalah kontrak permanen. Selain itu, cek durasi kontrak untuk memastikan jangka waktu kerja sesuai ekspektasimu.
Jika kamu bergabung dengan status kontrak PKWT selama 1 tahun, tanyakan apakah ada peluang untuk perpanjangan atau promosi ke status karyawan tetap? Hal ini penting untuk memastikan stabilitas kariermu ke depan.
Pertimbangan Sebelum Menerima Offering Letter: Penalti Resign
Beberapa perusahaan menerapkan penalti jika kamu mengundurkan diri sebelum periode tertentu. Penalti ini bisa berupa denda uang atau kewajiban untuk mengganti biaya pelatihan yang pernah diberikan. Pastikan kamu membaca klausul ini dengan teliti.
Misalnya, jika di offering letter tertulis bahwa kamu harus membayar penalti Rp5 juta jika resign dalam 6 bulan pertama, pikirkan baik-baik apakah kamu siap dengan ketentuan tersebut? Apalagi jika situasi kerjanya ternyata tidak sesuai ekspektasi.
Pertimbangan Sebelum Menerima Offering Letter: Benefit di Luar Gaji
Selain gaji pokok, tanyakan dan pastikan benefit lain yang kamu terima, seperti asuransi kesehatan, tunjangan transportasi, uang makan, bonus tahunan, atau cuti tambahan. Benefit ini sering kali memengaruhi kesejahteraanmu secara keseluruhan.
Misalnya, perusahaan menawarkan gaji Rp8 juta per bulan, tapi juga memberikan benefit seperti asuransi kesehatan untuk keluarga, uang transport Rp500 ribu per bulan, dan bonus tahunan. Hitung total benefit ini untuk melihat apakah tawarannya benar-benar kompetitif.
Pertimbangan Sebelum Menerima Offering Letter: Peraturan Tahan Ijazah
Pastikan deskripsi pekerjaan (job description) yang tercantum di offering letter sesuai dengan yang dibahas selama proses interview. Jangan sampai kamu menerima pekerjaan yang ternyata memiliki tugas berbeda dari ekspektasimu.
Aturan Lembur
Tanyakan bagaimana kebijakan perusahaan terkait lembur. Apakah lembur dibayar sesuai ketentuan, atau hanya berupa kompensasi waktu istirahat? Pastikan juga kebijakan ini tertulis jelas di offering letter. Jika perusahaan tidak memberikan kompensasi tambahan untuk lembur, pikirkan ulang apakah kamu nyaman bekerja di tempat yang tidak menghargai jam kerjamu. Idealnya, lembur dibayar sesuai ketentuan pemerintah.
Hari Kerja
Periksa apakah jadwal kerja yang ditawarkan sesuai dengan ekspektasimu? Beberapa perusahaan menetapkan jam kerja 5 hari dalam seminggu (Senin-Jumat), tapi ada juga yang 6 hari atau bahkan meminta jam kerja di luar jam normal.
BACA JUGA: Top Pelatihan Softskill untuk Jobseeker
Pertanyaan Sebelum Menerima Offering Letter
Saat menerima offering letter dari perusahaan, banyak calon karyawan cenderung fokus pada aspek yang lebih jelas, seperti gaji dan posisi, namun ada beberapa pertanyaan penting yang sering terlewatkan, seperti:
Bagaimana Struktur Tim dan Kolaborasi Pekerjaan?
Memahami dinamika tim dan seberapa erat kolaborasi antar tim dapat membantu Anda menilai apakah gaya kerja di perusahaan tersebut sesuai dengan preferensi Anda. Ini juga memberi gambaran tentang dukungan yang bisa Anda harapkan dari rekan kerja atau atasan.
Apa Saja Ekspektasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang untuk Posisi Ini?
Mengetahui harapan yang jelas dari perusahaan mengenai pencapaian dan kinerja Anda dapat membantu Anda untuk merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk berhasil dalam pekerjaan tersebut. Ini juga bisa mengindikasikan apakah pekerjaan itu realistis dengan keterampilan dan pengalaman Anda?
Apakah Ada Peluang untuk Kerja Jarak Jauh atau Fleksibilitas Waktu?
Banyak perusahaan yang sudah mulai menawarkan opsi kerja jarak jauh atau fleksibilitas waktu. Ini adalah pertanyaan penting jika Anda menginginkan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang lebih baik.
Bagaimana Proses Penilaian Kinerja dan Pemberian Umpan Balik di Perusahaan?
Mengetahui cara proses penilaian kinerja dilakukan akan memberikan gambaran apakah ada peluang untuk berkembang, serta bagaimana cara perusahaan mengelola dan memotivasi karyawan untuk meningkatkan performa mereka.
Bagaimana Kebijakan Perusahaan tentang Cuti dan Liburan?
Meskipun ini terdengar seperti hal yang sepele, kebijakan cuti sangat penting untuk memahami seberapa banyak waktu istirahat yang dapat Anda ambil dalam setahun dan bagaimana perusahaan mendukung kebutuhan pribadi Anda.
Apa yang Membuat Karyawan Berhasil di Perusahaan Ini?
Ini memberikan wawasan tentang budaya perusahaan dan kualitas yang dihargai oleh manajemen. Jika nilai-nilai atau keterampilan tersebut sejalan dengan Anda, ini bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda akan berhasil di sana.
BACA JUGA: Ini 4 Tanda Utama Kamu Harus Career Switch
Bagaimana Proses Onboarding di Perusahaan?
Proses onboarding yang baik akan membantu Anda beradaptasi lebih cepat dalam pekerjaan baru Anda. Anda perlu tahu apakah perusahaan memiliki sistem dukungan untuk membantu Anda menyesuaikan diri dan memberikan pelatihan yang diperlukan.
Bagaimana Kondisi Keuangan dan Prospek Perusahaan?
Meskipun tidak nyaman, mengetahui kondisi keuangan perusahaan penting untuk menghindari ketidakpastian yang bisa mempengaruhi kestabilan pekerjaan Anda. Anda perlu memastikan bahwa perusahaan memiliki masa depan yang cerah dan tidak terancam oleh masalah keuangan.
Apakah Ada Program Pengembangan Karier atau Pelatihan untuk Karyawan?
Ini bisa menjadi indikator apakah perusahaan mendukung pengembangan profesional karyawannya dan apakah Anda akan memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Apakah Ada Kewajiban atau Ketentuan Khusus dalam Kontrak Kerja?
Beberapa perusahaan memiliki ketentuan tertentu yang dapat mempengaruhi kebebasan karier Anda di masa depan. Misalnya, klausul non-kompetisi atau kewajiban bekerja dalam periode tertentu setelah menerima pelatihan.
Apa yang Bisa Membuat Saya Keluar dari Perusahaan?
Mengetahui alasan umum karyawan keluar bisa memberikan gambaran tentang tantangan atau masalah yang mungkin tidak terlihat pada awalnya, yang dapat memengaruhi keputusan Anda.
Persiapkan Kariermu Bersama HR Expert di Digital Skola!
Proses rekrutmen hingga tahapan offering letter merupakan langkah yang sangat krusial dalam perjalanan karier seseorang. Salah langkah dalam memilih atau menanggapi tawaran bisa berdampak buruk di masa depan, baik itu terhadap posisi yang diinginkan ataupun peluang pengembangan karier yang ada.
Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan karier dengan cermat, termasuk berkonsultasi dengan HR Expert yang sudah berpengalaman dan memahami seluk-beluk industri. Di Digital Skola, kamu bisa mendapatkan sesi sharing dan konsultasi karier langsung dengan HR Expert, tanpa batasan waktu, untuk membantu kamu membuat keputusan yang tepat.
Dengan berbagai pilihan kelas yang disesuaikan dengan impian kariermu, serta dukungan dari HR Expert, kamu akan lebih siap dalam meraih kesuksesan di dunia profesional. Cek info kelasnya di sini: