Penetration testing adalah simulasi cyber attack yang menyerang sistem tertentu untuk mencari tahu kerentanan yang memungkinkan dieksploitasi oleh hacker jahat. Orang-orang yang melakukan penetration testing ini dikenal sebagai white hat hacker atau ethical hacker. Umumnya, para ethical hacker ini meretas suatu sistem menggunakan bantuan berbagai penetration test tools yang canggih. Oleh karena itu, jika kamu tertarik untuk berkarier jadi ethical hacker, kamu juga harus mulai mempelajari cara menggunakan penetration test tools.
Biasanya software dan system sejak awal dirancang agar bisa menghindari berbagai kelemahan keamanan yang berbahaya. Peran seorang ethical hacker saat melakukan penetration testing adalah memberikan insight mengenai efektivitas software dan system dalam mencegah bahaya, menemukan kelemahan dalam sistem, mendukung peraturan privasi dan keamanan data, hingga memberikan rekomendasi prioritas anggaran untuk menjaga keamanan kepada manajemen (Sumber: synopsys).
Karena tanggung jawab dan tugasnya yang berat, seorang ethical hacker membutuhkan bantuan tools untuk mengetahui kerentanan pada suatu sistem. Simak terus artikel ini untuk mengetahui rekomendasi penetration test tools yang jadi andalan para ethical hacker profesional!
Baca juga: Cara Menjadi Cyber Security Untuk Pemula
Penetration Test Tools Andalan Ethical Hacker
Untuk bisa berkarier di bidang ethical hacking, kamu harus mempelajari berbagai tools yang biasa digunakan ethical hacker, diantaranya:
Penetration Test Tools: Nmap
Nmap atau Network Mapper adalah salah satu alat pengujian yang sangat populer di kalangan para hacker. Nmap umumnya digunakan untuk membantu mengidentifikasi perangkat yang sedang berjalan di sistem yang sedang diuji, menemukan host yang tersedia, menemukan port yang terbuka, hingga membantu mendeteksi risiko keamanan yang ada. Tak hanya itu, Nmap juga bisa digunakan ethical hacker untuk memantau jaringan luas dan single host yang mencakup ratusan ribu perangkat.
John the Ripper
Selanjutnya John the Ripper yaitu tools untuk memecah kata sandi yang bersifat open source. Cara kerja tools ini menggunakan daftar kata yang biasanya digunakan sebagai kata sandi dan mengubah karakter yang digunakan misalnya “b” menjadi “5”. Menariknya, karena kebanyakan orang saat ini menggunakan kata sandi yang pendek dan kompleksitas yang rendah, jadi tools John the Ripper bisa dengan mudah memecahkan enkripsi sistem.
Nessus
Nessus adalah salah satu tools scanner keamanan jaringan yang biasa digunakan oleh ethical hacker dan administrator sistem. Biasanya, Nessus digunakan untuk mengaudit keamanan sistem seperti vulnerability, misconfiguration, security patch, default password, hingga membantu monitoring lalu lintas jaringan. Tujuan dari penggunaan Nessus adalah untuk mengetahui kelemahan dari suatu sistem atau perangkat agar pengguna bisa menjaga sistem dan membuka port sesuai kebutuhan supaya tidak digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Robtex
Robtex adalah tools yang bisa digunakan untuk berbagai macam penelitian nomor IP, nama domain, dan lain sebagainya. Biasanya ethical hacker menggunakan tools ini untuk melakukan forensik data, menyelidiki kompetitor, melacak pengirim spam, peretas, atau virus.
TheHarvester
TheHarvester merupakan tools yang dikembangkan dengan Python yang bisa digunakan untuk mencari informasi mengenai akun email, nama pengguna, nama host, hingga subdomain dari berbagai sumber publik seperti mesin pencari dan server kunci PGP. Tools ini dirancang untuk membantu mempermudah proses penetration testing pada tahap awal.
Baca juga: Prospek Karier Ethical Hacking Indonesia
Metasploit
Metasploit adalah framework populer dan canggih yang digunakan untuk penetration testing. Tools ini bisa membantu ethical hacker untuk bisa menulis, menguji, hingga mengeksekusi kode exploit. Tak hanya itu, Metasploit juga berisi banyak fitur yang bisa digunakan ethical hacker untuk menguji kerentanan keamanan, menghitung jaringan, mengeksekusi serangan, hingga menghindari deteksi.
Hydra
Hydra merupakan tools yang bisa membantu proses penetration testing untuk memecahkan kata sandi layanan jaringan. Hydra bisa melakukan serangan cepat terhadap lebih dari 50 protokol sekaligus mulai dari FTP, HTTP, HTTPS, SMB, database, dan beberapa layanan lainnya. Karena Hydra merupakan cracker login paralel, jadi para ethical hacker bisa memiliki lebih dari satu koneksi secara paralel dan bisa lebih cepat saat memecahkan kata sandi.
Whois
Whois berfungsi untuk mengetahui data atau informasi mengenai suatu domain tertentu. Tools ini menyediakan dan menampilkan informasi mengenai kepemilikan domain seperti nama pemilik, kontak, alamat, dan sebagainya. Singkatnya, Whois adalah address book berisi kumpulan data domain.
Rekomendasi Kursus Untuk Belajar Penetration Test Tools
Tentunya untuk jadi ethical hacker tak cukup hanya bisa menggunakan berbagai penetration test tools, kamu juga harus menguasai berbagai skill pendukung seperti keamanan informasi, statistik, network, dan pemrograman dasar. Oleh karena itu, penting untuk kamu menemukan tempat belajar yang bisa membantu mengasah softskill, hardskill, dan praktik langsung menggunakan penetration test tools. Rekomendasi kursus bersertifikat dengan bimbingan tutor expert untuk belajar penetration test tools dan skill ethical hacking lain adalah Mini Bootcamp Cyber Security: Penetration Testing for Beginner.
Di kelas ini, kamu akan mempelajari skill hacking dari 0 sampai siap kerja. Nantinya, kamu akan dapat fasilitas lengkap yang bisa membantu karier kamu seperti:
- CompTIA PenTest+ Sertifikasi
- Bug Bounty report portfolio
- 3 mini projects
- 1 final project Pwn the Machine (custom room)
- Job connector
- Bug Hunting community
Penasaran dengan kurikulum lengkap yang akan kamu dapat? Klik button di bawah ini!