QA Engineer: Pengertian, Skill, Hingga Peran di Industri 

digitalskola

digitalskola

16 Oktober 2023

QA Engineer
QA Engineer (Photo by Juanjo Jaramillo on Unsplash)

Quality Assurance Engineer atau QA Engineer adalah profesi di bidang IT yang tanggung jawab utamanya adalah menguji kualitas perangkat lunak sebelum diluncurkan secara resmi oleh perusahaan. Di perusahaan yang memiliki produk digital baik itu website atau aplikasi, QA Engineer menjadi role yang krusial untuk memastikan bahwa website atau aplikasi yang dibuat sudah sesuai standar perusahaan, sesuai standar pemerintah, dan sesuai tenggat waktu yang ditentukan. 

Seorang QA Engineer akan menilai, menguji, dan membuat rekomendasi perbaikan atas website atau aplikasi yang sedang dikembangkan oleh perusahaan. Selain itu, QA Engineer juga memiliki berbagai tanggung jawab lain seperti:

  1. Menjalankan script pengujian otomatis dan manual
  2. Membuat standar dan prosedur untuk diikuti oleh team developer
  3. Menganalisis hasil pengujian untuk memprediksi consumer behaviour
  4. Mengidentifikasi bug pada website dan aplikasi
  5. Memberi saran dan solusi untuk product digital 
  6. Memastikan produk memenuhi persyaratan perusahaan dan pemerintah
  7. Menganalisis fitur produk dan membuat rekomendasi agar aplikasi lebih efisien
  8. Berkomunikasi dengan pemangku kepentingan bisnis
  9. Menjaga metrik kualitas produk akhir
  10.  Melakukan risk analysis
  11. Melakukan pengujian keamanan secara menyeluruh untuk memastikan perangkat lunak dan keamanan  sistem

Jika kamu tertarik untuk mencari tahu lebih banyak mengenai profesi QA Engineer,  simak artikel ini sampai akhir!

Skill QA Engineer

QA Engineer memegang peran penting di perusahaan karena berperan sebagai sosok yang menjaga mutu produk sejak awal dirancang hingga akhirnya bisa dirilis. Maka dari itu, QA Engineer harus menguasai skill-skill berikut ini: 

Skill QA Engineer: Testing and Bugs Management 

Skill pertama yang harus dikuasai oleh QA Engineer adalah menemukan, memperbaiki, dan melakukan report bugs yang ditemukan dalam produk. Selain itu, kamu juga harus memahami:

  • Strategi dalam testing bugs
  • Teknik software dalam testing
  • Tipe software dalam testing 
  • Membuat bugs report 

Skill QA Engineer: Software Development Life Cycle 

SDLC atau software development life cycle adalah proses pengubahan dan pembuatan software yang berkualitas. Ada beberapa fase pada software development life cycle, diantaranya: 

  • Analisis kebutuhan 
  • Perencanaan
  • Design software atau aplikasi
  • Tahap pengembangan
  • Tahap pengujian
  • Tahap pendistribusian
  • Tahap pemeliharaan

Baca juga: Wajib Diasah! Ini Cara Meningkatkan Softskill untuk Jobseeker

Scrum and Agile

Scrum adalah metode iteratif yang termasuk dalam metode agile untuk mengelola dan menjalankan project. Dengan menggunakan metode scrum kamu bisa mengelola segala macam project mulai dari pembuatan website, software, dan lain sebagainya. Berikut tahapan metode scrum: 

  1. Menentukan tim scrum 
  2. Menentukan waktu sprint
  3. Menunjuk scrum master 
  4. Menunjuk product owner 
  5. Membuat product backlog awal
  6. Merencanakan dan memulai sprint 

Sedangkan agile adalah metode software development yang mencakup web application, website, mobile application yang berfokus untuk menghasilkan software dengan kualitas tinggi.  Berikut tahapan metode agile:

  • Penemuan visi atau objektif yang memiliki kepentingan dalam project tersebut
  • Product backlog yang berisi daftar fitur yang akan berguna untuk user dan client
  • Sprint untuk memenuhi objektif atau target yang ada pada product backlog 
  • Sprint tambahan jika dibutuhkan untuk menghasilkan fitur tambahan dan memasukan feedback yang didapat dari review sebelumnya

Programming

Selanjutnya, skill yang harus dimiliki oleh quality assurance adalah programming. Mengutip BairesDev, quality assurance harus memahami dasar-dasar dari bahasa pemrograman agar bisa mengerjakan pekerjaan sehari-hari, berkomunikasi dengan developer mengenai produk hingga agar lebih mudah memberikan feedback untuk pengembangan produk. Berikut hal yang harus dikuasai terkait programming untuk jadi quality assurance engineer

  • Tool Intellij
  • Variabel & tipe data
  • Loop statement
  • Conditional Statement
  • Exception handling
  • Array
  • Enum
  • Switch Case
  • Getters-setters
  • Interfaces

Web Automation 

Selanjutnya skill untuk jadi quality assurance engineer adalah web automation yaitu cara yang digunakan untuk melakukan testing terhadap aplikasi atau web yang dibuat. Berikut hal yang harus dikuasai terkait web automation untuk jadi quality assurance engineer

  • Tool TestNG
  • POM.xml
  • Locator technique & tools used identify object
  • Selenium
  • Explicit wait, implicit wait & Hardwait
  • Automation simple di dalam Yopmail
  • Object-Oriented Programming (OOP)
  • testng.xml

API Testing 

API Testing adalah metode pengujian kinerja, kualitas, keamanan, dan keandalan API (Application Programming Interface).  Berikut hal yang harus dikuasai terkait API Testing untuk jadi quality assurance engineer

  • Environment Variable
  • Json schema Validation
  • Fungsi Create, Read, Update, dan Delete (CRUD) dalam postman
  • Melakukan Instalasi tool Karate
  • Test HIT API dengan Payload
  • HIT API dengan global variable

Baca juga: Riset: Hanya 23% Fresh Graduates Percaya Diri Masuk Dunia Kerja

Tools QA Engineer

Tools QA Engineer
Tools QA Engineer (Photo by Pankaj Patel on Unsplash)

Selain skill, untuk jadi quality assurance engineer kamu juga harus menguasai tools quality assurance, diantaranya: 

Apache JMeter

Apache JMeter merupakan aplikasi yang bersifat open source berbasis Java yang biasa digunakan untuk performance test. Selain itu Apache JMeter juga biasa digunakan untuk melakukan load testing web application dan database server test. 

Postman

Postman adalah aplikasi berupa plugin untuk browser chrome yang berfungsi untuk REST Client atau aplikasi yang digunakan untuk melakukan uji REST API yang sudah dibuat. 

Karate

Karate adalah alat pengujian API yang bersifat open source. Tools Karate mendukung Java dan JavaScript sehingga kamu bisa melakukan pengkodean dalam berbagai bahasa, selain itu Karate juga menyediakan fitur log dan pelaporan terperinci. 

IBM RFT

IBM Rational Functional Tester adalah alat otomatisasi pengujian yang dirancang untuk menguji aplikasi yang sudah dikembangkan menggunakan berbagai bahasa pemrograman dan teknologi seperti SAP, Net, Java, Visual Basic dan lain sebagainya. IBM RFT biasanya juga digunakan untuk pengujian berbasis data. 

Selenium

Selenium merupakan tools untuk menguji otomatisasi dan dianggap sebagai standar industri untuk pengujian otomatisasi pengguna aplikasi website. Quality assurance engineer bisa menulis skrip uji dalam berbagai bahasa berbeda seperti Java, Python, PHP, Ruby, dan lain sebagainya.

Appium

Appium adalah server yang menghubungkan kode dari Intellij IDEA ke dalam seluler (iOS, Android, Tizen), browser (Firefox, Chrome, Safari), desktop (Windows, macOS), TV (Android TV, Samsung), dan masih banyak lagi. Singkatnya Appium digunakan untuk melakukan pengujian otomatis pada platform mobile. 

Katalon

Katalon adalah tools software testing yang digunakan untuk menguji kualitas dan fungsi dari aplikasi atau website yang diproduksi. Tools ini dibangun di atas kerangka otomatisasi open source Selenium dan Appium untuk pengujian aplikasi seluler, aplikasi desktop, dan API. 

Manual Testing VS Automated Testing

Fakta menariknya, di dunia quality assurance engineer ada dua jenis metode testing yang umum digunakan yaitu manual dan automation. Dua metode ini sama-sama penting dan dibutuhkan oleh perusahaan dalam pengembangan perangkat lunak. Berikut perbedaannya:

Manual Testing

Manual testing adalah pengujian dan pengecekan secara manual tanpa menggunakan bantuan dari tools atau script. Metode ini penting banget dilakukan untuk memastikan journey pengguna dalam menggunakan aplikasi atau software bebas bugs dan error. Biasanya pengujiannya dilakukan oleh manusia sehingga insight yang didapatkan lebih humanis.  Berikut kelebihan dari manual testing:

  • Menurunkan biaya dalam jangka pendek
  • Lebih fokus pada masalah yang kompleks
  • Mampu mengidentifikasi masalah mendasar pengguna dengan baik
  • Lebih fleksibel
  • Tidak memerlukan banyak keahlian programming 

Berikut kekurangan dari manual testing:

  • Memakan cukup banyak waktu
  • Ada peluang terjadi human error
  • Tidak terlalu bagus untuk kinerja pengujian
  • Monoton

Automated Testing 

Automated testing dilakukan menggunakan alat dan skrip otomatis untuk mengotomatisasi proses testing. Di sini, tugas QA Engineer adalah mengembangkan skrip yang dapat mengeksekusi tugas testing secara otomatis, menemukan bugs, dan memastikan fitur aplikasi berfungsi. Metode ini biasa menggunakan berbagai tools seperti Selenium, Appium, dll. Berikut kelebihan dari automated testing:

  • Cepat dan efektif
  • Hasil lebih akurat
  • Hemat biaya dalam jangka panjang

Berikut kekurangan dari automated testing:

  • Memakan banyak waktu untuk mempersiapkan test case 
  • Tidak ada interaksi manusia
  • Tidak semua tes memerlukan otomatisasi

Sebetulnya, peran kedua jenis QA Engineer ini sama-sama penting. Namun, jika kamu mulai dari nol atau bahkan tidak memiliki latar belakang IT, ada baiknya kamu mulai dari manual testing karena untuk bekerja di bidang ini kamu bisa belajar dari skill yang sifatnya lebih mendasar seperti:

  • Software Development Life Cycle
  • Software testing
  • Scrum and agile
  • Bug report management
  • Test case dan eksekusi test plan
  • API manual testing menggunakan Postman

Prospek Karier QA Engineer

Prospek Karier QA Engineer
Prospek Karier QA Engineer (Photo by Pankaj Patel on Unsplash)

Mengutip Glassdoor, rata-rata gaji QA Engineer di Indonesia itu kisaran 8-25jt/bulan. Rata-rata gaji ini cukup tinggi diantara profesi di bidang IT lainnya karena peran QA Engineer sangat krusial di perusahaan yaitu memastikan aplikasi memenuhi:

  • Standar yang diterapkan perusahaan
  • Standar regulasi pemerintah
  • Tenggat waktu perilisan

Agar standar tercapai, QA Engineer harus melakukan berbagai tes yang tentunya tidak sembarangan, diantaranya:

  • Integration testing = Memastikan komponen terintegrasi dengan baik, contoh: tombol sign in, akun pengguna, dll 
  • Feature testing = Memastikan fitur yang ada atau fitur baru bisa meningkatkan kualitas aplikasi 
  • System testing = Memastikan performa software secara keseluruhan untuk dirilis  

Dengan beratnya tanggung jawab ini, gak heran prospek QA Engineer sangat baik dan gaji yang ditawarkan juga cukup fantastis.

Belajar Jadi QA Engineer dari Nol

Jika kamu ingin belajar skill fundamental untuk menjadi QA Engineer Manual & Automated mulai dari programming, testing management hingga berbagai tools web automation secara intensif langsung dari praktisi expert kamu bisa bergabung di kelas Mini Bootcamp QA Engineer di Digital Skola. Di kelas ini kamu akan mempelajari:

  • Introduction and Fundamental in Quality Assurance
  • Testing & Bugs Management
  • GIT (Group Inclusive Tour)
  • Programming Fundamental
  • Programming Advance
  • Web Automation Fundamental
  • Web Automation Advance
  • API Testing Menggunakan Postman
  • API Automation Menggunakan Karate
  • Load Test
  • Katalon Web Automation

Selain materi yang terstruktur sesuai kebutuhan industri, kamu juga akan dapat fasilitas terlengkap seperti:

  • 10 Mini Project for Portfolio
  • Job Connector
  • Free Template Test Cases & Bugs Report
  • Unlimited Career Consultation
  • Demo Test Case with Various Tool
  • Hands on Session
  • Study Case with Real Data
  • Interactive Live Session

Cari tahu info lengkapnya dengan klik button di bawah ini!