Masuk ke dunia IT sebagai software engineer tanpa latar belakang dan pengalaman di bidang IT mungkin terdengar menakutkan. Namun, fakta menariknya di era digital saat ini, siapa pun bisa menjadi software engineer, asalkan kamu memiliki tekad yang kuat dan mengikuti software engineer roadmap yang tepat. Dengan mengikuti roadmap belajar yang tepat, kamu bisa mempelajari keterampilan yang dibutuhkan, memahami ilmu fundamental, dan mempraktikkan teori yang telah dipelajari secara bertahap.
Berdasarkan survei terbaru dari Stack Overflow, sekitar 30% dari para software engineer di seluruh dunia adalah otodidak atau belajar sendiri tanpa latar belakang pendidikan formal di bidang IT. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tidak memiliki gelar di bidang teknologi, kamu masih dapat meraih karier sebagai software engineer dengan bermodalkan dedikasi dan roadmap belajar yang tepat (Sumber: Stack Overflow). Lantas, seperti apa roadmap untuk memulai karier sebagai software engineer, terutama bagi pemula? Simak terus artikel ini untuk menemukan jawabannya!
BACA JUGA: Switch Career: Definisi Hingga Panduan Lengkap
Mengenal Profesi Software Engineer
Sebelum memahami software engineer roadmap, kamu juga harus mengetahui dulu gambaran profesi software engineer. Profesi ini bertugas untuk merancang, mengembangkan, memelihara, dan menguji, dan mengevaluasi software. Umumnya di perusahaan, software engineer bertanggung jawab untuk:
- Menganalisis kebutuhan pengguna dan merancang software yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut
- Mengevaluasi dan menguji program software
- Mengoptimalkan kecepatan dan skalabilitas software
- Menulis, menguji, dan mengevaluasi kode pemrograman
Untuk bisa mengerjakan tanggung jawab tersebut, software engineer harus menguasai beberapa keterampilan, seperti:
- Bahasa pemrograman
- Software testing
- Object-Oriented Design
- Operating System
- Software Development Life Cycle
- End-to-End Testing
Dengan skill dan tanggung jawab ini, gaji yang didapatkan oleh software engineer sangat bervariasi tergantung dengan lokasi kerja, skala perusahaan, hingga level posisimu. Namun, sebagai gambaran, kisaran gaji software engineer di Indonesia untuk level junior adalah 7-13jt/bulan. Menarik, ya?
Menariknya lagi, software engineer adalah satu satu profesi yang paling dicari di era digital ini. Perusahaan dari berbagai industri mulai dari teknologi, pendidikan, kesehatan, hingga hiburan, semuanya butuh profesi ini. Berikut beberapa fakta mengenai peluang profesi ini:
- Menurut laporan dari Bureau of Labor Statistics (BLS), pekerjaan di bidang software development diproyeksikan akan tumbuh sebesar 22% dari 2019 hingga 2029, alias jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata pertumbuhan pekerjaan lainnya.
- Studi dari LinkedIn menunjukkan bahwa “Software Engineer” adalah salah satu pekerjaan yang paling banyak dicari oleh perusahaan di berbagai industri.
BACA JUGA: Ini 4 Tanda Utama Kamu Harus Career Switch
Software Engineer Roadmap
Dengan roadmap belajar yang jelas, proses belajarmu untuk menyiapkan diri jadi software engineer akan lebih terarah dan efektif. Berikut panduannya:
Software Engineer Roadmap: Memahami Bahasa Pemrograman
Memahami bahasa pemrograman adalah langkah pertama dalam software engineer roadmap. Sebagai pemula, fokuslah pada bahasa yang banyak digunakan di industri, seperti:
- Python = Bahasa yang mudah dipelajari dan sangat serbaguna, sering digunakan dalam pengembangan web dan otomasi
- JavaScript = Bahasa esensial untuk pengembangan web, terutama di sisi front–end
- Java = : Bahasa yang banyak digunakan di aplikasi enterprise
- C++ = Bahasa yang digunakan untuk memahami konsep dasar programming yang mendalam, seperti manajemen memori
Sebagai pemula, kamu bisa fokus menguasai sintaks dasar, struktur kontrol, fungsi, dan konsep dasar lainnya.
Software Engineer Roadmap: Kuasai Software Testing
Software testing adalah bagian krusial dari proses pengembangan software. Pemahaman tentang jenis-jenis pengujian sangat penting, seperti:
- Unit testing
- Integration testing
- System testing
Beberapa tools yang harus kamu kuasai untuk bisa melakukan software testing adalah:
- JUnit = Untuk Java
- PyTest = Untuk Python
- Selenium = Untuk testing aplikasi web
Sebagai pemula, kamu bisa fokus praktik menulis tes unit dan mengintegrasikan pengujian ke dalam alur kerja pengembangan.
Software Engineer Roadmap: Object-Oriented Design (OOD)
OOD adalah fundamental dalam software development.. Sebagai pemula, kamu bisa pelajari memahami konsep-konsep seperti:
- Inheritance = Konsep sebuah class (subclass/child class) mewarisi properti dan metode dari class lain (superclass/parent class). Contoh: Class Bird dapat mewarisi properti dari class Animal
- Polymorphism = Objek dari berbagai class yang terkait untuk merespons metode yang sama dengan cara yang berbeda. Contoh: metode draw() bisa menghasilkan gambar yang berbeda tergantung apakah objeknya adalah Circle, Square, atau Triangle
- Encapsulation = Praktik menyembunyikan data dan metode yang dianggap privat dalam sebuah class, serta menyediakan antarmuka publik untuk mengakses data tersebut. Contoh: menggunakan getter dan setter untuk mengakses variabel privat
- Abstraction = Konsep yang hanya detail penting yang diekspos ke pengguna, sementara detail implementasi disembunyikan. Contoh: class Car hanya menunjukkan fungsi startEngine() kepada pengguna tanpa harus menunjukkan bagaimana mesin itu dihidupkan secara internal
Dengan memahami konsep-konsep ini kamu dapat merancang software yang scalable.
Software Engineer Roadmap: Operating System
Pemahaman yang mendalam tentang operating system sangat penting bagi seorang software engineer. Operating system adalah penghubung antara software dan hardware. Sebagai pemula, kamu bisa fokus memahami:
- Proses berjalan
- Manajemen memori
- Thread
- Concurrency
- Sistem file
Software Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah proses standar yang digunakan oleh software engineer untuk merencanakan, mengembangkan, menguji, dan memelihara aplikasi. Sebagai pemula, kamu harus memahami berbagai model SDLC seperti:
- Waterfall
- Agile
- DevOps
Memahami setiap tahap SDLC akan membantumu bekerja lebih efektif dalam tim dan menghasilkan software berkualitas tinggi.
End-to-End Testing
End–to–End Testing penting untuk memastikan seluruh alur kerja dari suatu aplikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan dari awal hingga akhir. Ini termasuk pengujian semua integrasi komponen dalam sebuah sistem. Sebagai pemula, kamu harus menguasai tools seperti Cypress atau TestCafe untuk menjalankan pengujian ini.
Praktik Latihan Project
Selanjutnya, setelah mempelajari berbagai teori, kamu bisa lanjut praktik latihan project untuk mengasah keterampilan teknis. Berikut project yang bisa kamu coba:
- Proyek Kecil = Mulai dengan proyek sederhana seperti membuat aplikasi to–do list atau website portofolio
- Proyek Open Source = Berkontribusi pada proyek open source di GitHub untuk mendapatkan pengalaman kerja tim dan kode nyata
- Proyek Menengah = Tingkatkan kompleksitas dengan membangun aplikasi penuh, seperti e–commerce sederhana, yang melibatkan database, otentikasi, dan integrasi API
- Proyek Akhir = Buat proyek akhir yang menantang, seperti aplikasi mobile, machine learning model, atau aplikasi berbasis cloud
Persiapan Portofolio
Setelah menyelesaikan beberapa proyek, langkah berikutnya adalah menyusun portofolio yang menunjukkan kemampuan dan pencapaianmu:
- Dokumentasi Proyek = Pastikan setiap proyek terdokumentasi dengan baik, termasuk deskripsi proyek, teknologi yang digunakan, dan peran kamu
- GitHub Profile = Publikasikan proyek kamu di GitHub, dengan repo yang bersih dan README yang informatif
- Website Portfolio = Buat website pribadi yang menampilkan proyek terbaik, keterampilan, dan pengalaman. Tautkan ke GitHub dan LinkedIn
- Showcase Demo = Siapkan demo atau video presentasi untuk proyek yang lebih kompleks, sehingga mudah dipahami oleh perekrut.
Pelajari Soft Skill Software Engineer
Selain keterampilan teknis, soft skill sangat penting dalam karier software engineering. Soft skill yang baik akan membuat kamu lebih efektif dalam bekerja sama dengan tim dan menghadapi tantangan di tempat kerja, berikut soft skill yang bisa kamu asah:
- Problem Solving = Latih kemampuan memecahkan masalah dengan ikut coding challenge di platform seperti LeetCode atau HackerRank
- Communication = Asah kemampuan komunikasi teknis dan non-teknis, termasuk menjelaskan konsep sulit dengan sederhana
- Teamwork = Biasakan bekerja dalam tim, baik di proyek open source atau proyek kelompok
- Time Management = Latih keterampilan mengatur waktu dengan manajemen tugas dan prioritas
BACA JUGA: Panduan Membuat CV Untuk Fresh Graduate
Mulai Belajar Software Engineering Bersama Mentor Expert
Bagi pemula tanpa latar belakang IT, jangan pernah merasa minder. Menjadi software engineer adalah mimpi yang bisa diraih oleh siapa saja, termasuk kamu! Dengan tekad kuat dan software engineer roadmap yang tepat, kamu bisa menguasai keterampilan ini dari nol.
Ingat, industri digital lebih menghargai kemampuan dan kemauan untuk terus belajar daripada latar belakang formal. Jika kamu ingin belajar langsung dari mentor expert, kamu bisa mengikuti pelatihan di Digital Skola, di sini kamu akan dibimbing secara praktis dengan kurikulum sesuai kebutuhan industri.
Bersama Digital Skola, profesi software engineer bukan lagi sekadar impian, melainkan tujuan yang sangat mungkin dicapai! Klik link di bawah ini buat info lengkap kelas serta pendaftarannya, ya!