Bagi kamu yang ingin berkarier sebagai coder, pemahaman mengenai database sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, skill yang wajib dimiliki adalah skill terkait database seperti data collection, manajemen data, serta analisis data. Tanpa skill-skill ini, seorang developer tidak akan bisa membangun atau mengelola website, program, ataupun software yang fungsional. Skill terkait database sangat erat dengan SQL dan karenanya tidak sedikit programmer yang mencari cara untuk menguasai SQL salah satunya dari SQL Courses.
Pentingnya SQL courses bagi calon programmer memang tidak terbantahkan, mengingat bahasa pemrograman ini menjadi pondasi bagi seorang programmer untuk dapat mengelola database website. Untuk dapat menjadi seorang programmer andal, mari selami lebih jauh terlebih dahulu mengenai SQL.
Apa Itu SQL?
Secara garis besar, SQL merupakan bahasa query alias query language yang dapat digunakan coder untuk menemukan, mengubah, atau memanipulasi informasi di dalam database relasional (relational database). Sampai saat ini, syntax SQL yang mudah dipelajari telah menjadi bahasa pemrograman standar terutama bagi para data scientist dan back-end developer. Ditambah lagi, SQL juga bisa digunakan bersamaan dengan scripting language lain seperti PHP untuk menciptakan halaman web yang dinamis.
Mengapa Perlu Belajar SQL?
Apabila kamu mengejar karier yang berkaitan dengan manipulasi atau analisis data seperti back-end programming, cybersecurity, dan data science, SQL jadi salah satu skill wajib yang harus kamu miliki dan kuasai. Dan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, SQL merupakan query language standar yang digunakan dalam database relasional.
Artinya, kalau kamu tidak memiliki skill fundamental yang satu ini, kamu jelas akan kesulitan untuk menjalankan tugas-tugas harianmu sebagai seorang programmer nantinya. Dan tak hanya itu saja, besar kemungkinan kamu akan kesulitan menemukan perusahaan yang mau merekrutmu.
Terlebih lagi, tahu bagaimana caranya meng-handle data jelas sudah bukan lagi merupakan skill opsional di dunia kerja digital saat ini. Perusahaan di segala industri telah menjadi semakin bergantung pada insight yang dapat disediakan oleh data analysis, dan pasar big data sendiri diestimasikan akan tumbuh sebesar 142,5 miliar dolar AS antara tahun 2020 hingga 2024 (sumber: Technavio). Dengan menguasai SQL, kamu bisa memastikan peluang lebih besar mendapatkan karier yang kamu impikan.
Penggunaan SQL sebagai bahasa pemrograman standar untuk database relasional bahkan telah ditetapkan sejak tahun 1980an (sumber: Infoworld). Dengan SQL, developer bisa menjalankan beragam task seperti:
- Membuat database
- Menyisipkan data baru ke dalam database yang sudah ada
- Memodifikasi data
- Menarik data
- Menghapus data
- Membuat tabel baru
- Mengatur izin akses
- Membuat prosedur view, function, dan stored
Perlu kamu catat kembali bahwa SQL adalah standar untuk memanipulasi database relasional. Database relasional sendiri mengelola informasi ke dalam tabel-tabel yang saling dihubungkan berdasarkan data umum atau terkait (related). Dengan struktur ini, pengguna bisa memahami lebih baik bagaimana titik-titik data terhubung serta memiliki opsi untuk menemukan informasi maupun membuat tabel baru dengan sebuah query tunggal.
Sementara itu, Non-relational database (NoSQL) tidak menyimpan data di dalam kolom dan baris tabel. Oleh karena itu, database non-relasional menggunakan bahasa query lainnya seperti Cosmos DB atau Cassandra CQL, yang sebenarnya banyak diantara NoSQL sendiri merupakan variasi dari SQL.
Karier Apa Saja yang Butuh Skill SQL?
Sampai di sini, kamu barangkali sudah mendapatkan gambaran bahwa sebenarnya bukan hanya programmer atau developer saja yang bisa mendapatkan manfaat dengan menguasai SQL. Artinya, kamu sebenarnya juga memiliki lebih banyak opsi karier di depan matamu dengan memahami dan menguasai skill yang satu ini. Dan berikut ini adalah beberapa opsi karier yang membutuhkan skill SQL.
Software developer
Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, software developer merupakan coder yang berfokus pada pembuatan desain, pengembangan, dan penerapan program software. Sebagai seorang software developer, nantinya kamu akan melakukan proses automasi berbagai fungsi dan membuat flowchart untuk menunjang operasional yang mulus dan efisien. Dalam kaitannya dengan SQL, seorang software developer juga menggunakan database untuk menyimpan dan mengelola user information.
Database developer
Sementara itu, database developer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa database management system (DBMS) bisa menangani data dalam jumlah besar secara efektif. Karena pekerjaannya inilah database developer biasanya bekerja sama dengan software developer. Tanggung jawab yang diemban database developer juga mencakup pengembangan database yang efisien dan fungsional, meng-update dan mengelola database yang ada, serta mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang muncul di database.
Data analyst
Tanggung jawab utama seorang data analyst adalah mengakses, menganalisis, dan membersihkan data. Sebagai seorang data analyst, kamu bisa membantu bisnis dan perusahaan dalam mengidentifikasi apa pola dan desain di dalam dataset yang sangat besar. Oleh karena itulah seorang data analyst wajib menguasai programming, statistika, dan tentunya SQL.
Data scientist
Sekilas, tugas seorang data scientist terlihat overlap dengan tugas data analyst. Meski demikian, keduanya tetap merupakan profesi yang berbeda. Seorang data analyst umumnya memiliki pemahaman yang lebih komprehensif terkait data analysis, programming dan statistika dibandingkan data analyst, serta bertanggung jawab untuk menggagas insight penting untuk strategi bisnis dan membuat kesimpulan dari pola-pola data.
QA tester
Quality assurance tester atau QA tester bertanggung jawab mengidentifikasi dan menangani kekeliruan dalam coding sebelum software dirilis di pasar, dan memastikan lebih lanjut bahwa seluruh operasional telah memenuhi standar serta panduan yang telah ditetapkan. Tak hanya itu saja, QA tester juga mencegah, menyelesaikan, dan memitigasi masalah seperti website crash, virus, hingga eror-eror lain yang tidak terduga. Dalam menjalankan tugasnya, QA tester sering bekerja sama dengan developer untuk meningkatkan fungsionalitas website ataupun program.
Butuh Berapa Lama untuk Belajar SQL?
Sebenarnya, SQL merupakan bahasa yang terbilang cukup sederhana. Oleh karena itu, idealnya kamu tidak butuh waktu lama untuk belajar SQL sampai bisa dan paham; rata-rata kamu bisa mencapai level ini hanya dalam waktu 2-3 minggu. Setelah itu, kamu bisa terus berlatih untuk meningkatkan level penguasaanmu agar kamu bisa menjadi seorang SDM yang semakin berkualitas dan ahli.
Dari begitu banyaknya SQL Courses, kamu masih belum memutuskan mau ikut kelas SQL yang mana? Tenang saja, karena di Digital Skola ada program khusus untuk SQL! Di sini, kamu bisa belajar mulai dari dasar-dasar SQL, mengerjakan banyak latihan untuk mengasah skill-mu, hingga review dan bahkan career preparation.
Penasaran dengan programnya? Klik tombol di bawah untuk cari tahu info lengkap dan jadwal kelasnya, ya!