Homeself development9 Pentingnya Personality Assessment dalam Karier

9 Pentingnya Personality Assessment dalam Karier

digitalskola

digitalskola

24 Juni 2022

Personality Assessment
Personality Assessment (Photo by KOBU Agency on Unsplash)

Personality assessment adalah tahap penting dalam proses rekrutmen yang sering kali membuat banyak kandidat gagal, meskipun memiliki kemampuan atau kualifikasi yang baik. Hal ini bukan berarti kurang cerdas atau tidak layak, melainkan lebih karena ketidakcocokan dengan pekerjaan atau budaya perusahaan yang dilamar. Tes kepribadian ini membantu perusahaan menilai sejauh mana karakter dan sikap calon karyawan sesuai dengan nilai-nilai serta kebutuhan posisi yang tersedia, sehingga menciptakan keselarasan yang lebih ba

Menariknya, setiap orang akan memiliki hasil personality assessment yang berbeda-beda. Hal ini dipicu oleh karakteristik setiap orang yang pada dasarnya memang tidak sama. Ada yang cenderung lebih suka bekerja sendiri, bekerja secara kelompok, percaya diri saat berbicara di depan banyak orang, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, penting untuk kamu mengenal karakteristik diri sendiri melalui personality assessment. Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

BACA JUGA: Riset: Fresh Graduates, Ini Tips Persiapan Masuk Dunia Kerja

Apa Itu Personality Assessment?

Apa Itu Personality Assessment?
Definisi Personality Assessment (Photo by Mikhail Nilov on Pexels)

Personality assessment adalah alat yang digunakan untuk menilai kepribadian manusia. Alat ini mengacu pada teknik yang dirancang untuk mengukur pola karakteristik sifat yang ditunjukkan orang di berbagai situasi. Umumnya teknik ini digunakan untuk membantu memperjelas diagnosis klinik, memandu intervensi terapeutik, dan melihat cara orang merespons sesuatu dalam situasi yang berbeda (Sumber: verywell mind).

Dalam dunia rekrutmen, personality assessment sering kali digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi kesesuaian sifat dan karakteristik calon karyawan sesuai dengan pekerjaan atau budaya perusahaan yang mereka tawarkan. Hal ini sangat penting karena tidak semua karyawan dengan keterampilan tinggi dapat cocok dengan lingkungan kerja tertentu. 

Misalnya, seseorang yang sangat analitis mungkin lebih cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan riset, sementara individu yang lebih ekstrovert mungkin lebih sukses di peran yang melibatkan banyak interaksi sosial. Secara keseluruhan, personality assessment memberikan insght mendalam tentang individu, yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman diri, pengambilan keputusan dalam pekerjaan, serta meningkatkan hubungan interpersonal di berbagai konteks, baik profesional maupun pribadi.

BACA JUGA: Tips Membuat Portofolio Kerja yang Menarik

Jenis Personality Assessment yang Umum Digunakan

Jenis Personality Assessment yang Umum Digunakan
 Jenis Personality Assessment (Photo by RDNE Stock project on Pexels)

Ada beberapa jenis personality assessment yang umum digunakan di perusahaan, diantaranya:

MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)

MBTI adalah salah satu tes kepribadian paling populer yang mengklasifikasikan orang ke dalam 16 tipe kepribadian berdasarkan empat dimensi utama:

  • Introvert (I) vs. Ekstrovert (E)
  • Intuisi (N) vs. Pengamatan (S)
  • Berpikir (T) vs. Merasa (F)
  • Menilai (J) vs. Mengamati (P)

Tes ini sering digunakan dalam pengembangan karier, konseling, dan juga untuk memahami dinamika tim.

Big Five Personality Traits (OCEAN)

Big Five mengukur lima dimensi utama kepribadian yang dikenal dengan akronim OCEAN:

  • Openness (Keterbukaan terhadap pengalaman)
  • Conscientiousness (Kewaspadaan)
  • Extraversion (Ekstroversi)
  • Agreeableness (Keramahan)
  • Neuroticism (Neurotisisme)

Big Five adalah model yang sering digunakan dalam penelitian psikologi dan pengembangan organisasi untuk memahami perilaku seseorang dalam konteks yang lebih luas.

Holland’s Six Personality Types

Model ini mengidentifikasi enam tipe kepribadian yang berhubungan dengan pilihan karier dan preferensi lingkungan kerja:

  • Realistic (Praktis)
  • Investigative (Intelektual)
  • Artistic (Seni)
  • Social (Sosial)
  • Enterprising (Enterpreneurial)
  • Conventional (Konvensional)

Tes ini sering digunakan dalam konsultasi karier untuk membantu individu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian.

DISC Personality Test

Tes DISC mengukur empat tipe kepribadian berdasarkan dimensi:

  • Dominance (Dominasi)
  • Influence (Pengaruh)
  • Steadiness (Kestabilan)
  • Conscientiousness (Kewaspadaan)

Tes ini sering digunakan dalam lingkungan bisnis untuk meningkatkan komunikasi, kolaborasi tim, dan kepemimpinan.

16PF (16 Personality Factor Questionnaire)

16PF adalah alat asesmen psikologis yang dirancang untuk mengukur 16 faktor kepribadian utama, seperti kehangatan, ketelitian, dan kecenderungan untuk cemas. Tes ini digunakan oleh psikolog dalam diagnosis klinis dan juga dalam pemilihan dan pengembangan karyawan.

BACA JUGA: WFH Adalah: Strategi Sukses Untuk Pemula

Manfaat Personality Assessment Untuk Perusahaan

Manfaat Personality Assessment Untuk Perusahaan
 Manfaat Personality Assessment Untuk Perusahaan (Photo by Vlada Karpovich on Pexels)

Ada banyak manfaat personality assessment untuk perusahaan, diantaranya:

Memprediksi Performa Kerja

Salah satu manfaatnya bagi perusahaan adalah bisa memprediksi performa kerja calon karyawan atau karyawan. Melalui tes kepribadian, perusahaan bisa melihat faktor-faktor yang menyebabkan karyawan berpeluang menunjukan performa yang tidak maksimal. 

Melihat Kepribadian Asli 

Tak bisa dipungkiri, saat proses rekrutmen calon karyawan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kesan positif dan sisi terbaiknya, hal tersebut dipicu oleh bentuk kesadaran dari calon karyawan saat dalam proses penilaian. Oleh karena itu, tes kepribadian bisa membantu perusahaan untuk menemukan sifat atau kepribadian calon karyawan yang tidak terlihat saat wawancara dan sifat yang tidak cocok dengan pekerjaan atau culture perusahaan.

Membantu Mengisi Posisi yang Sesuai

Personality assessment akan membantu perusahaan dan perekrut untuk melihat potensi kecocokan antara kandidat dengan posisi yang sedang dibutuhkan. Hal ini bisa mengurangi risiko perusahaan menempatkan orang yang salah dalam posisi yang salah. Jadi tes kepribadian bisa membantu perusahaan menempatkan orang yang tepat untuk posisi yang tepat.

Mengurangi Turnover

Salah satu penyebab dari tingginya tingkat turnover di perusahaan adalah karyawan banyak yang merasa tugas dan tanggungjawab yang dikerjakan tidak sesuai. Oleh karena itu, tes kepribadian bisa membantu perusahaan mencocokan beban kerja yang seharusnya untuk karyawan. Selain itu, perusahaan juga bisa mengantisipasi turnover dengan melihat hasil tes kepribadian untuk menilai apakah kandidat bisa memenuhi standar kerja perusahaan atau tidak.

BACA JUGA: Tips Lolos Walk In Interview Lewat Persiapan di Bawah

Manfaat Personality Assessment Untuk Individu

Manfaat Personality Assessment Untuk Karyawan
Manfaat Personality Assessment Untuk Karyawan (Photo by KATRIN BOLOVTSOVA on Pexels)

Personality assessment bukan hanya bermanfaat untuk perusahaan, tapi bermanfaat juga untuk kamu sebagai calon karyawan, manfaat personality assessment untuk individu diantaranya:

Mengetahui kekuatan dan kelemahan 

Mengenal diri sendiri memang tidak semudah yang kita bayangkan. Dengan bantuan tes kepribadian kamu bisa mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Hasilnya bisa dijadikan acuan untuk mengetahui kekuatan yang bisa kamu tingkatkan dan kelemahan yang harus kamu perbaiki. 

Sebagai contoh, di dunia pekerjaan kamu bisa mengetahui kekuatan yang bisa membantu produktivitas kerja meningkat, dan memperbaiki kelemahan yang bisa memicu produktivitas kerja menurun.

Mengetahui Cara Mengatasi Masalah

Saat menghadapi masalah, baik itu hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, seringkali kita sulit untuk menemukan solusi yang pas untuk menghadapi masalah tersebut. Hal ini bisa diatasi dengan melihat hasil dari tes kepribadian.

Personality assessment bisa membantu kamu untuk mengetahui cara yang paling cocok untuk memecahkan masalah, mengatasi konflik, mengatasi stress, serta mengelola kebiasaan kerja. Contohnya, jika kamu seorang introvert saat menghadapi masalah kamu harus memberi waktu untuk diri sendiri sebelum akhirnya memutuskan melakukan suatu tindakan untuk menyelesaikan masalah atau konflik yang sedang dihadapi. 

Mengetahui Hal yang Disukai dan Tidak Disukai

Tak sekadar bisa mengetahui apa yang kamu sukai dan tidak sukai, personality assessment juga bisa membantu kamu untuk memahami alasan dari kamu menyukai atau tidak menyukai suatu hal. Hal ini bisa membantu kamu untuk menentukan pilihan berdasarkan preferensi pribadi, bukan berdasarkan masukan dari orang lain yang tidak mengenal kamu sepenuhnya.

Lebih Memahami Orang Lain

Seseorang yang telah mengikuti dan memahami hasil dari personality assessment akan memiliki pemahaman yang lebih baik akan sifat atau karakter orang lain. Sebagai contoh, jika kamu terlibat konflik dengan rekan kerja, kamu bisa lebih memahami perbedaan persepsi antara kamu dengan rekan kerja tersebut. Hal ini bisa juga membantu kamu untuk mengatasi konflik dengan rekan kerja di perusahaan. 

Improve Kemampuan

Manfaat lain dari tes kepribadian adalah kamu bisa mengenal kemampuan diri sendiri dan meningkatkan kemampuan yang masih kurang maksimal. Sebagai contoh, kamu adalah seorang introvert yang tidak terbiasa berbicara di depan banyak orang, namun kamu diberikan tugas untuk berbicara di depan banyak klien. Jika kamu memahami hasilnya dengan baik, kamu bisa menghadapi situasi ini dengan berusaha melatih diri untuk bisa berbicara di depan banyak orang.

Bisa disimpulkan, tes kepribadian bukan hanya dibutuhkan oleh perusahaan, tapi juga dibutuhkan untuk kamu sebagai calon karyawan. Tes kepribadian dapat membantu kamu untuk mengetahui lebih jauh mengenai diri sendiri dan tentunya akan membantu menentukan karier yang tepat untuk kamu. 

BACA JUGA: Sikap Saat Wawancara Kerja yang Harus Kamu Terapkan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Personality Assessment

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Personality Assessment
     Faktor Personality Assessment (Photo by cottonbro studio on Pexels)

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil personality assessment, baik secara internal maupun eksternal. Berikut faktor internal yang bisa mempengaruhi:

Genetik dan Biologis

Kepribadian kamu sebagian dipengaruhi oleh faktor genetik. Struktur otak, hormon, dan faktor biologis lainnya dapat memengaruhi cara kamu berpikir, merasakan, dan bereaksi dalam berbagai situasi.

Pengalaman dan Pola Asuh

Lingkungan tempat kamu tumbuh, termasuk pola asuh orang tua, pengalaman masa kecil, dan hubungan sosial awal, dapat membentuk kepribadian dan bagaimana kamu menanggapi situasi tertentu.

Emosi dan Mood Saat Tes

Kondisi emosional saat mengikuti personality assessment dapat mempengaruhi jawaban yang diberikan. Misalnya, kamu yang sedang stres atau cemas mungkin memberikan respons yang berbeda dibandingkan saat mereka merasa tenang dan nyaman.

Kesadaran Diri

Individu yang memiliki tingkat kesadaran diri tinggi cenderung memberikan jawaban yang lebih akurat tentang kepribadian mereka. Sebaliknya, mereka yang kurang mengenal dirinya sendiri bisa saja memberikan jawaban yang tidak mencerminkan kepribadian sebenarnya.

Motivasi dan Niat Menjawab

Beberapa individu mencoba memberikan jawaban yang dianggap “benar” atau lebih sesuai dengan ekspektasi tertentu, yang bisa membuat hasil tes jadi kurang objektif.

Berikut untuk faktor eksternal yang mempengaruhi:

Jenis dan Format Tes

Berbagai jenis personality assessment memiliki metode yang berbeda dalam mengukur kepribadian. Misalnya, MBTI mengelompokkan kepribadian ke dalam 16 tipe, sedangkan Big Five mengukur lima dimensi utama. Jenis tes yang digunakan dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh.

Instruksi dan Pemahaman Soal

Jika kamu tidak memahami instruksi atau pertanyaan dalam tes, kamu mungkin akan memberikan jawaban yang kurang akurat. Oleh karena itu, kejelasan dalam penyampaian tes sangat penting.

Konteks Sosial dan Budaya

Norma budaya dan nilai sosial dapat mempengaruhi cara kamu menjawab tes kepribadian. Misalnya, dalam budaya tertentu, sifat ekstrovert lebih dihargai dibandingkan introvert, yang dapat membuat kamu cenderung memilih jawaban yang mencerminkan sifat ekstrovert.

Situasi Saat Tes

Lingkungan tempat kamu mengerjakan tes (misalnya di kantor, di rumah, atau dalam kondisi tekanan) bisa mempengaruhi jawaban. Lingkungan yang tenang dan nyaman cenderung menghasilkan jawaban yang lebih autentik.

BACA JUGA: Ide Kerja Online dari Rumah Untuk Pemula

Kesimpulan

Kesimpulan Personality Assessment
Kesimpulan Personality Assessment (Photo by RDNE Stock project on Pexels)

Personality assessment merupakan alat yang penting dalam berbagai aspek, terutama dalam rekrutmen, pengembangan karier, dan pemahaman diri. Tes ini membantu perusahaan menilai kesesuaian kandidat dengan budaya dan kebutuhan organisasi, sekaligus memberikan manfaat bagi individu untuk memahami karakteristik, kekuatan, serta area yang perlu ditingkatkan.

Hasil dari personality assessment dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal seperti genetika, pengalaman, dan emosi, maupun faktor eksternal seperti jenis tes, pemahaman instruksi, dan lingkungan saat tes dilakukan. Oleh karena itu, agar hasilnya lebih akurat, peserta harus menjawab dengan jujur dan dalam kondisi yang optimal.

Secara keseluruhan, personality assessment bukan hanya sekadar alat seleksi dalam dunia kerja, tetapi juga merupakan sarana untuk pengembangan diri yang dapat membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam karier dan kehidupan pribadi.

BACA JUGA: Pertimbangkan Ini Sebelum Menerima Offering Letter 

Mulai Personality Assessment Bersama Digital Skola

Personality Assessment
 Personality Assessment (Photo by cottonbro studio on Pexels)

Untuk melakukan personality assessment tidak bisa sembarangan. Ada badan-badan yang memang kredibel untuk mengadakan tes ini dan beberapa memberikan kesempatan mengikuti tes secara online tanpa biaya. Namun, tentu saja feedback yang kamu dapatkan juga bersifat general dan kurang mendetail.

Salah satu solusi lain yang bisa kamu pertimbangkan adalah dengan mengikuti Bootcamp Digital Skola. Salah satu dari sekian banyak fasilitas yang kamu dapatkan jika bergabung Bootcamp Digital Skola adalah fasilitas personality and career assessment. 

Kamu akan difasilitasi untuk mengikuti assessment dan mendapatkan report secara detail mengenai karakter kamu, termasuk kekuatan, kelemahan, ketahanan terkait karier dan attitude dalam bekerja. Hasil tersebut bisa membantu kamu untuk mengetahui profesi apa yang cocok untuk kamu dan juga membantu kamu untuk menentukan apakah pekerjaan yang selama ini kamu impikan sudah sesuai atau belum dengan karakter kamu.

Tak hanya itu, setelah kamu mendapatkan report dari personality assessment kamu juga akan diberikan sesi career coaching & mentoring. Berbeda dengan bootcamp lain, sesi career coaching mentoring di Digital Skola akan lebih intens karena dilakukan satu per satu antara praktisi HR dengan siswa sehingga insight yang kamu dapatkan akan lebih lengkap dan personal. Ingin tahu apa saja info kelas dan bootcamp dari Digital Skola? Cari tahu pilihan kelasnya di sini:

Artikel Rekomendasi