Wawancara kerja bisa jadi momen yang menegangkan, apalagi jika kamu dihadapkan dengan berbagai pertanyaan menjebak. Meskipun sudah mempersiapkan diri dengan baik, terkadang ada banyak pertanyaan dari recruiter yang terasa seperti jebakan dan membuatmu ragu hingga bingung untuk menjawabnya. Padahal, sebenarnya pertanyaan menjebak ini bertujuan untuk menggali lebih dalam terkait kepribadian, pola pikir, hingga cara kamu menghadapi situasi sulit.
Contoh pertanyaan menjebak yang paling umum adalah ‘Apa kelemahan terbesarmu?’, Jawaban yang terlalu jujur untuk pertanyaan seperti ini bisa membuat kamu terlihat kurang kompeten, sedangkan jawaban yang terlalu baik bisa membuatmu dianggap tidak jujur. Di situasi seperti ini, kamu harus pintar menyeimbangkan antara kejujuran dan strategi menjawabnya. Lantas, apa saja pertanyaan menjebak yang sering muncul saat interview? Dan bagaimana cara jawabnya? Simak artikel ini sampai akhir!
BACA JUGA: Apa Arti Magang, Tujuan, Hingga Jenisnya
20+ Pertanyaan Menjebak dan Cara Menjawabnya
Digital Writing Camp dari Digital Skola adalah writing camp pertama di Indonesia. Di kelas ini, kamu akan dapat bimbingan langsung dari 6 mentor expert mengenai 4 profesi writing dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri selama 8 sesi. Berikut kurikulum masing-masing sesi:
Pertanyaan Menjebak: Apa Kelemahan Terbesarmu?
Cara menjawab pertanyaan menjebak ini kamu bisa sebutkan kelemahan yang tidak terlalu mengganggu pekerjaan inti, dan jelaskan bagaimana kamu berusaha mengatasinya. Misalnya, “Saya cenderung perfeksionis, tapi saya sedang belajar untuk lebih fokus pada prioritas dan deadline.”
Pertanyaan Menjebak: Kenapa Kami Harus Memilih Kamu?
Untuk menjawab pertanyaan menjebak ini, kamu bisa fokus pada keahlian dan pengalaman yang relevan. Sebutkan apa yang bisa kamu bawa ke perusahaan dan bagaimana kamu bisa berkontribusi. Misalnya, “Dengan pengalaman saya di bidang X dan keterampilan di Y, saya yakin bisa membantu tim mencapai tujuan Z.”
Pertanyaan Menjebak: Apa yang Membuatmu Meninggalkan Pekerjaan Sebelumnya?
Pertanyaan ini bisa kamu jawab dengan positif, ingat kamu harus menghindari menjelekan atasan atau perusahaan sebelumnya. Misalnya, “Saya merasa sudah mencapai batas pertumbuhan di perusahaan sebelumnya dan ingin mencari tantangan baru yang memungkinkan saya untuk berkembang lebih jauh secara profesional. Saya ingin bekerja di perusahaan yang menawarkan lebih banyak peluang untuk belajar dan kontribusi dalam skala yang lebih besar.”
Pertanyaan Menjebak: Apa yang Kamu Ketahui Tentang Perusahaan Kami?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa tunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset tentang perusahaan, termasuk misi, produk, hingga prestasi perusahaan. Misalnya, “Saya tahu bahwa perusahaan ini sangat fokus pada inovasi, terutama di bidang teknologi. Saya sangat tertarik dengan beberapa proyek terbaru Anda, seperti [contoh proyek spesifik], yang menurut saya menunjukkan komitmen perusahaan untuk selalu berada di garis depan industri ini.”
Pertanyaan Menjebak: Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?
Kamu bisa sebutkan kisaran gaji berdasarkan hasil riset, tapi jangan langsung memberi angka spesifik jika belum tau detail pekerjaannya. Misalnya “Berdasarkan hasil riset saya tentang posisi ini, kisaran yang wajar untuk pengalaman dan keterampilan saya adalah antara X dan Y. Namun, saya juga terbuka untuk mendiskusikan lebih lanjut berdasarkan tanggung jawab yang akan saya pegang di posisi ini.”
Pertanyaan Menjebak: Jika Kamu Tidak Setuju dengan Atasan, Apa yang Akan Kamu Lakukan?
Untuk menjawab pertanyaan menjebak ini, kamu bisa tekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi. Misalnya “Saya percaya bahwa komunikasi adalah kunci dalam situasi seperti ini. Saya akan mendiskusikan perbedaan pandangan dengan atasan secara terbuka, mendengarkan perspektif mereka, dan mencari solusi yang bisa mengakomodasi kedua belah pihak, tentunya dengan fokus pada kepentingan tim dan perusahaan.”
Pertanyaan Menjebak: Menurutmu, Kenapa Kamu Cocok Untuk Posisi Ini?
Kamu bisa kaitkan keterampilan, pengalaman, hingga value yang kamu miliki dengan yang dibutuhkan di posisi tersebut. Misalnya “Saya memiliki pengalaman langsung di bidang ini, dengan project yang serupa dengan apa yang dibutuhkan di posisi ini. Selain itu, saya sangat tertarik dengan misi perusahaan, dan saya yakin nilai-nilai saya selaras dengan visi perusahaan ini, yang membuat saya merasa bisa berkontribusi secara signifikan.”
Ceritakan Konflik yang Pernah Kamu Hadapi di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya
Untuk menjawab pertanyaan ini, gunakan metode STAR (Situation, Task, Action,. Result). Misalnya “Di tempat kerja sebelumnya, saya pernah mengalami perbedaan pendapat mengenai prioritas proyek dengan salah satu rekan. Saya mengatasinya dengan mengajak diskusi terbuka, mendengarkan sudut pandangnya, dan bersama-sama mencapai solusi yang memuaskan kedua belah pihak tanpa mengorbankan produktivitas tim.”
BACA JUGA: Mengenal Profesi Data Entry Clerk
Menurutmu, Bagaimana Kamu Lima Tahun Lagi?
Cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah hubungkan jawabanmu dengan pertumbuhan dalam perusahaan tersebut. Misalnya, “Dalam lima tahun, saya berharap dapat berkembang di dalam perusahaan ini, meningkatkan keterampilan saya, dan mengambil tanggung jawab lebih besar, mungkin dalam peran manajerial. Saya ingin terus berkontribusi pada keberhasilan perusahaan dan mengambil bagian dalam proyek-proyek penting.”
Apakah Kamu Terbiasa Bekerja di Bawah Tekanan?
Jelaskan bahawa kamu terbiasa bekerja di lingkungan dengan tekanan dan cara kamu mengelolanya. Misalnya, “Ya, saya sudah terbiasa bekerja di bawah tekanan dalam posisi saya sebelumnya. Saya biasanya mengatasi tekanan dengan tetap tenang, membuat daftar prioritas, dan menyelesaikan tugas satu per satu untuk memastikan semuanya tetap berjalan sesuai rencana.”
Apa yang Akan Kamu Lakukan Jika Mendapatkan Project yang Tidak Kamu Sukai?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa fokus pada profesionalisme dan komitmen terhadap pekerjaan. Misalnya, “Saya memahami bahwa tidak semua proyek akan selalu sesuai dengan preferensi pribadi, namun saya tetap akan menyelesaikannya dengan komitmen penuh. Saya melihat setiap proyek sebagai peluang untuk belajar dan menunjukkan profesionalisme saya, terlepas dari apakah saya menyukainya atau tidak.”
Apa Alasan Kamu Ingin Bekerja di sini?
Untuk menjawab pertanyaan menjebak ini, kamu bisa tekankan keselarasan antara tujuan kariermu dan visi perusahaan. Misalnya, “Saya tertarik bekerja di perusahaan ini karena inovasi yang terus-menerus dilakukan dan budaya perusahaan yang mendukung pertumbuhan karyawan. Saya juga merasa bahwa visi perusahaan ini sangat selaras dengan tujuan pribadi saya untuk berkontribusi pada proyek-proyek yang berdampak besar.”
Apa yang Akan Kamu Lakukan Jika Melihat Rekan Kerja Melanggar Aturan?
Kamu bisa tekankan integritas dan pendekatan yang bijaksana. Misalnya, “Saya akan mendekati kolega tersebut secara pribadi dan mendiskusikan masalahnya terlebih dahulu. Jika situasi tidak berubah atau berdampak pada pekerjaan tim, saya akan melaporkannya kepada atasan dengan cara yang profesional, karena integritas dan kepatuhan terhadap aturan sangat penting bagi keberhasilan tim.”
Bagaimana Jika Kami Memberi Tahu Bahwa Kamu Tidak Cocok Untuk Posisi Ini?
Kamu bisa jawab dengan tenang dan tunjukkan bahwa kamu terbuka terhadap feedback. Misalnya, “Saya akan menghargai feedback tersebut dan berusaha memahami area yang perlu saya kembangkan. Umpan balik seperti ini sangat penting bagi saya untuk terus memperbaiki diri dan memastikan bahwa saya lebih siap di masa mendatang.”
Apa yang Kamu Lakukan Jika Gagal Mencapai Target?
Tunjukkan bahwa kamu akan belajar dari kegagalan dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Misalnya, “Saya akan mengevaluasi apa yang menjadi penyebab kegagalan tersebut dan mencari tahu langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya. Saya percaya bahwa setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar, dan saya akan lebih fokus pada cara-cara efektif agar target berikutnya bisa tercapai.”
Jika Kamu Bisa Mengubah Satu Hal Tentang Dirimu, Apa Itu?
Kamu bisa sebutkan sesuatu yang kecil tapi tidak berdampak negatif terhadap pekerjaan. Misalnya, “Saya ingin lebih mengembangkan keterampilan manajemen waktu saya. Meskipun saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, saya percaya bahwa dengan pengelolaan waktu yang lebih baik, saya bisa lebih efisien dan produktif.”
Kenapa Kamu Menganggur Lama?
Kamu bisa fokus pada hal-hal produktif yang bisa dilakukan selama masa menganggur seperti ikut kursus, volunteer, dan lain sebagainya. Misalnya, “Selama masa tersebut, saya mengambil kesempatan untuk meningkatkan keterampilan saya melalui pelatihan dan kursus online yang relevan dengan karier saya. Saya juga melakukan beberapa proyek freelance untuk menjaga keterampilan saya tetap tajam.”
Bagaimana Kamu Menangani Banyak Tugas Sekaligus?
Tunjukkan keterampilan manajemen waktumu, misalnya “Saya terbiasa menggunakan alat manajemen proyek seperti Trello atau Asana untuk mengatur tugas-tugas saya. Dengan menetapkan prioritas yang jelas dan memecah pekerjaan besar menjadi tugas-tugas kecil, saya dapat memastikan semua pekerjaan diselesaikan tepat waktu.”
Apakah Kamu Lebih Suka Bekerja Sendiri atau dalam Tim?
Kamu bisa jelaskan bahwa kamu fleksibel dan dapat beradaptasi dengan keduanya. Misalnya, “Saya merasa nyaman dengan kedua situasi. Dalam tim, saya suka kolaborasi dan belajar dari rekan kerja. Namun, saya juga bisa bekerja mandiri ketika tugas membutuhkan fokus yang lebih tinggi.”
Apa yang Akan Kamu Lakukan Jika Mendapat Tawaran Kerja dari Perusahaan Lain?
Tekankan komitmen dan minatmu pada posisi ini, tanpa mengesampingkan kesempatan lainnya. Misalnya, “Saya akan mempertimbangkan semua aspek dari kedua tawaran tersebut, namun saya tertarik dengan peluang di perusahaan ini karena saya melihat potensi besar untuk tumbuh dan berkontribusi di sini.”
BACA JUGA: Switch Career: Definisi Hingga Panduan Lengkap
Belajar Tips Interview dari Mentor Expert
Jika kamu ingin mempersiapkan diri secara matang untuk interview, terutama dalam menghadapi pertanyaan menjebak, belajar dari para ahli adalah langkah yang tepat. Kamu bisa belajar skill sesuai kebutuhan industri dan dapat fasilitas career counseling bersama HR Expert yang akan memberikan kamu wawasan mendalam tentang strategi menjawab berbagai tipe pertanyaan yang sering muncul di interview.
Dengan mengikuti kelas Digital Skola, kamu nggak hanya belajar teori, tapi juga mempersiapkan diri agar siap menghadapi berbagai proses recruitment kerja. Cek info lengkapnya dengan klik link di bawah!