Saat melamar pekerjaan, umumnya orang akan berpikir untuk langsung mengirimkan CV yang sudah dibuat dengan rapi. Memang, CV sangat penting sebagai gambaran singkat terkait pendidikan, pengalaman, dan keterampilan yang kamu miliki. Namun, tahukah kamu bahwa kini banyak perusahaan yang tidak hanya mengandalkan CV untuk menilai kandidat? Portofolio kerja juga kini menjadi aspek penting yang dicari oleh recruiter untuk melihat skills praktik dan kualitas kerja yang bisa kamu tawarkan.
Portofolio kerja menjadi bukti nyata dari keahlian dan pengalaman yang kamu miliki. Dalam portofolio, kamu bisa menunjukkan hasil karya terbaikmu. Misalnya, jika kamu seorang social media specialist, maka portofoliomu harus mencakup berbagai project yang telah kamu kerjakan, seperti campaign media sosial yang sukses, analisis performa, strategi yang kamu buat, dan contoh visual atau konten yang kamu rancang. Hal ini akan memberikan gambaran konkrit tentang cara kamu menangani tantangan di dunia digital dan seberapa efektif strategi yang kamu terapkan.
Di dunia profesional yang semakin kompetitif ini, portofolio juga menjadi pembeda antara kamu dan pelamar lainnya. Bahkan, memiliki portofolio yang kuat bisa meningkatkan peluangmu untuk dipanggil wawancara atau bahkan langsung diterima. Oleh karena itu, jika kamu masih fokus hanya pada CV dan belum memikirkan portofolio, sekarang saatnya untuk mulai menyusun dan menampilkan karya terbaikmu.
Lantas, bagaimana cara membuat portofolio kerja yang menarik di mata recruiter? Simak selengkapnya di artikel ini!
BACA JUGA: Panduan Membuat CV Untuk Fresh Graduate
Fungsi Portofolio Kerja
Portofolio kerja memiliki banyak fungsi penting bagi jobseeker. Berikut beberapa fungsi utama portofolio dalam membantu kamu dalam pencarian pekerjaan:
Menunjukan Keahlian Kerja
Portofolio memberi kesempatan kepada kamu untuk menunjukkan bukti konkret dari kemampuan yang dimiliki yang sulit ditunjukkan di CV. Portofolio kerja memungkinkan kamu untuk menunjukkan hasil kerja nyata, seperti desain, tulisan, proyek, atau pencapaian lainnya yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Membedakan Diri dari Pelamar Lain
Di pasar kerja yang kompetitif, banyak kandidat yang memiliki kualifikasi serupa. Dengan portofolio yang kuat, kamu bisa menonjolkan diri lebih dari sekadar daftar pengalaman kerja atau pendidikan yang ada di CV. Portofolio yang baik akan menunjukkan bahwa kamu memiliki nilai lebih, seperti kreativitas, keterampilan teknis, dan kemampuan untuk menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi.
Menarik Perhatian Recruiter
Banyak perekrut yang lebih tertarik pada bukti hasil kerja daripada sekadar melihat daftar riwayat hidup. Portofolio yang terstruktur dengan baik dapat menarik perhatian mereka lebih cepat, memberi kesan bahwa kamu sudah siap untuk memberikan kontribusi nyata sejak hari pertama bekerja.
Membuka Peluang Freelance
Selain membantu kamu mendapatkan pekerjaan tetap, portofolio juga sangat bermanfaat untuk mendapatkan klien jika kamu berencana untuk bekerja secara freelance.
Sebagai freelancer, portofolio kerja menjadi cara terbaik untuk menunjukkan keahlian dan kualitas kerja kepada calon klien. Tanpa adanya referensi atau pengalaman yang terlihat, calon klien mungkin merasa ragu untuk mempekerjakanmu.
Tips Membuat Portofolio Kerja yang Menarik
Berikut ini beberapa tips untuk membuat portofolio kerja yang menarik:
Pilih Karya Terbaik yang Relevan
Portofolio kerja yang menarik dimulai dengan memilih karya-karya terbaik dan yang paling relevan dengan posisi atau project yang kamu inginkan. Jangan mencantumkan semua karya yang pernah kamu buat, tetapi pilihlah yang menunjukkan keahlian utama yang kamu miliki.
Misalnya, jika kamu seorang desainer grafis, fokuskan pada desain yang paling kuat dan sesuai dengan industri atau jenis pekerjaan yang kamu tuju. Setiap elemen yang ada di portofolio harus menunjukkan kualitas kerja terbaikmu.
Tunjukkan Proses Kerja
Selain menampilkan hasil akhir, penting juga untuk menunjukkan proses kerja yang kamu lakukan dalam setiap project. Ini bisa berupa sketsa awal, rencana, atau tahap pengembangan lainnya yang menggambarkan bagaimana kamu menyelesaikan masalah dan menghasilkan solusi. Proses ini memberi insight kepada perekrut atau klien tentang cara kamu berpikir dan menyelesaikan tantangan, yang sering kali lebih penting daripada hasil akhirnya.
Tampilkan Testimoni atau Referensi
Jika memungkinkan, sertakan juga testimoni atau referensi dari klien atau rekan kerja sebelumnya. Testimoni positif tentang pekerjaanmu bisa menjadi bukti yang kuat bahwa kamu dapat dipercaya dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Testimoni ini memberi kredibilitas pada portofolio kamu dan meningkatkan peluang untuk menarik perhatian perekrut atau calon klien.
Gunakan Platform yang Tepat
Jika portofolio kamu berbentuk digital, pastikan untuk memilih platform yang tepat. Beberapa pilihan yang populer antara lain Behance atau Dribbble untuk desain dan pekerjaan kreatif, serta GitHub untuk pengembang perangkat lunak. Jika kamu membuat portofolio sendiri di website pribadi, pastikan situsnya responsif dan bisa diakses dengan mudah melalui perangkat mobile.
Perbarui Secara Berkala
Pastikan kamu terus memperbarui portofolio dengan project terbaru yang relevan dengan karier atau bidang yang kamu geluti. Semakin banyak pengalaman dan karya yang kamu miliki, semakin menarik portofolio kamu. Setiap kali kamu menyelesaikan project baru, tambahkan hasilnya ke dalam portofolio untuk menunjukkan perkembangan dan peningkatan kemampuan kamu.
BACA JUGA: Ini 4 Tanda Utama Kamu Harus Career Switch
Rekomendasi Platform Untuk Membuat Portofolio Kerja
Ada beberapa platform yang bisa kamu gunakan untuk membuat portofolio kerja, berikut diantaranya:
Platform Untuk Membuat Portofolio Kerja: Behance
Behance adalah salah satu platform terbesar dan paling populer di kalangan desainer grafis, ilustrator, dan profesional kreatif lainnya. Platform ini memungkinkan kamu untuk membuat portofolio yang visual, menampilkan proyek desain, fotografi, dan karya seni lainnya. Behance cocok untuk profesi desainer grafis, ilustrator, fotografer, animator, dan profesional kreatif lainnya.
Platform Untuk Membuat Portofolio Kerja: Dribbble
Dribbble adalah platform yang sangat populer di kalangan desainer grafis dan UI/UX designer. Platform ini lebih fokus pada desain visual dan karya-karya kecil (shots), yang sangat berguna untuk menampilkan karya desain, logo, atau UI/UX. Dribbble cocok untuk profesi desainer grafis, UI/UX design, web designer, dan illustrator.
Platform Untuk Membuat Portofolio Kerja: Linkedln
LinkedIn tidak hanya digunakan sebagai platform jaringan profesional, tetapi juga memungkinkan kamu untuk menampilkan portofolio pekerjaanmu dalam profil. Kamu bisa menambahkan artikel, presentasi, proyek, atau dokumen yang relevan. LinkedIn cocok untuk semua profesi, terutama profesional bisnis, marketer, penulis, dan konsultan.
Platform Untuk Membuat Portofolio Kerja: GitHub
GitHub adalah platform utama bagi software developer dan programmer untuk berbagi dan menyimpan kode mereka. GitHub jadi platform yang sempurna untuk menunjukkan keahlian teknis kamu dengan menampilkan proyek pengkodean, skrip, atau aplikasi yang sudah kamu buat. GitHub cocok untuk profesi software development, programmer, dan teknisi IT.
Adobe Portfolio
Platform ini sangat ramah untuk desainer grafis dan fotografer yang ingin menampilkan karya mereka dalam tampilan yang elegan dan profesional. Adobe Portfolio cocok untuk fotografer, desainer grafis, ilustrator, dan kreatif lainnya yang ingin membuat portofolio pribadi.
WordPress
WordPress adalah salah satu platform pembuatan situs web yang paling fleksibel dan dapat digunakan untuk membuat portofolio yang sepenuhnya disesuaikan. Dengan berbagai tema portofolio, kamu dapat memilih desain yang paling cocok dengan profesimu. WordPress cocok untuk semua profesi, terutama penulis, fotografer, desainer, dan profesional kreatif.
Clarity
Jika kamu seorang konsultan atau pelatih yang ingin membangun portofolio berdasarkan pengalaman dan keahlian dalam memberikan solusi kepada klien, Clarity bisa menjadi pilihan. Platform ini memungkinkan kamu untuk menampilkan skill dan layanan yang kamu tawarkan, serta mendapatkan testimoni atau ulasan dari klien sebelumnya.
Hal yang Harus Dihindari Saat Membuat Portofolio Kerja
Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat membuat portofolio yang harus kamu hindari, berikut diantaranya:
Menampilkan Terlalu Banyak Karya
Banyak orang cenderung memasukkan semua karya yang pernah mereka buat ke dalam portofolio mereka, tanpa mempertimbangkan kualitasnya. Portofolio yang terlalu penuh akan membingungkan orang yang melihatnya dan mengurangi fokus pada karya terbaik kamu. Oleh karena itu, pilih karya-karya terbaik yang benar-benar menggambarkan keahlian dan pengalaman kamu.
Tidak Menyertakan Deskripsi atau Konteks yang Jelas
Hanya menampilkan karya tanpa memberikan penjelasan dapat membingungkan orang yang melihat portofolio. Mereka tidak akan tahu apa tantangan yang kamu hadapi, cara kamu menyelesaikannya, atau pencapaian apa yang berhasil kamu raih melalui proyek tersebut.
Oleh karena itu, sertakan deskripsi singkat untuk setiap karya yang menjelaskan proyek tersebut, tantangan yang dihadapi, solusi yang kamu tawarkan, dan hasil yang tercapai.
Tidak Terorganisir
Portofolio yang kacau atau sulit dinavigasi akan memberikan kesan bahwa kamu tidak profesional atau tidak memperhatikan detail. Oleh karena itu, pastikan portofolio kamu terorganisir dengan baik. Gunakan kategori atau filter untuk membagi karya berdasarkan jenis proyek, keterampilan yang ditunjukkan, atau industri terkait.
Desain yang Berlebihan
Desain portofolio yang terlalu rumit atau berlebihan dapat mengalihkan perhatian dari karya-karya kamu. Oleh karena itu, gunakan desain yang sederhana dan elegan. Fokuskan perhatian pada karya kamu, bukan pada desain portofolio itu sendiri.
Tidak Menyertakan Hasil yang Terukur
Tanpa bukti yang jelas atau hasil yang terukur, portofolio kamu tidak cukup meyakinkan. Banyak karya bisa terlihat bagus, tetapi tanpa informasi yang menunjukkan dampaknya, sulit bagi perekrut atau klien untuk menilai keberhasilan proyek tersebut. Oleh karena itu, sebisa mungkin sertakan data atau metrik yang menggambarkan hasil dari setiap proyek, seperti peningkatan pengunjung situs web, konversi yang lebih tinggi, peningkatan engagement di media sosial, atau metrik lainnya yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lakukan.
Tidak Ada Elemen Personal
Portofolio yang terlalu kaku atau formal tanpa elemen personal bisa terasa tidak autentik atau tidak membedakan kamu dari kandidat lainnya. Oleh karena itu, tambahkan sedikit elemen personal di portofolio kamu, seperti cerita tentang perjalanan karier, motivasi, atau filosofi kerja kamu.
Buat Portofolio Kerja dengan Bantuan Tutor Expert!
Portofolio Kerja (Photo by Ivan Samkov on Pexels)
Portofolio kerja memang sangat penting untuk membantu kamu mendapatkan karier impian, karena ini adalah cara terbaik untuk menunjukkan keterampilan dan pengalaman nyata yang kamu miliki. Namun, yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa isi portofolio kamu sesuai dengan standar industri yang berlaku. Jika kamu ingin membuat portofolio yang memenuhi standar tersebut, kamu bisa bergabung dengan kelas Digital Skola.
Di kelas Digital Skola, kamu tidak hanya akan mempelajari keterampilan yang dibutuhkan, tetapi juga mengerjakan proyek-proyek nyata yang bisa langsung menjadi bahan portofolio. Selain itu, selama proses pengerjaan proyek dan pembuatan portofolio, kamu akan mendapatkan bimbingan langsung dari tutor ahli yang akan memastikan hasil kerjamu benar-benar profesional. Penasaran? Cek pilihan kelasnya di sini: