Homeui uxBeda UI UX Designer: Tugas dan Skill Kunci

Beda UI UX Designer: Tugas dan Skill Kunci

digitalskola

digitalskola

22 Maret 2022

UI UX designer adalah
Beda UI UX Design. (Photo by Tranmautritam from Pexels)

UI dan UX cukup sering dianggap sama. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda, lho! Dengan begitu, bisa kamu simpulkan pula kalau UI UX designer adalah dua profesi yang berbeda pula. Buat kamu yang masih bingung atau ingin tahu lebih lanjut tentang profesi beda UI UX design, kamu bisa simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini. Selamat membaca!

Beda UI UX Design

UI merupakan istilah untuk “user interface”, sementara UX adalah istilah untuk “user experience”. Keduanya sama-sama merupakan elemen penting dalam sebuah produk dan saling berkaitan. Meski begitu, keduanya punya peran yang berbeda, terutama karena masing-masing meliputi aspek-aspek yang berbeda dalam proses pengembangan produk dan bidang desainnya itu sendiri.

Apabila digambarkan sebagai tubuh manusia, bisa diibaratkan bahwa tulang merupakan kode yang memberi struktur bagi tubuh. Sementara itu, organ-organ tubuh mewakili desain UX, yang mengukur dan mengoptimalkan input untuk mendukung fungsi hidup manusia. Dan desain UI dapat diibaratkan sebagai tampilan tubuh manusia, inderanya, serta reaksinya.

Jika dirangkum, perbedaan utama beda UI UX adalah sebagai berikut:

  • Desain UX berkaitan dengan keseluruhan pengalaman dan perasaan pengguna, sementara desain UI berhubungan dengan tampilan produk dan fungsinya.
  • Desain UX berkaitan dengan identifikasi dan penyelesaian masalah pengguna, sementara UI berkaitan dengan menciptakan tampilan atau interface yang interaktif, intuitif, dan estetik.
  • Desain UX biasanya dilakukan pertama kali dalam proses pengembangan produk, baru kemudian desain UI. Seorang desainer UX akan menjabarkan perjalanan pengguna secara mendetail, dan kemudian desain UI akan mengisinya dengan elemen-elemen visual dan interaktif.
  • UX dapat diaplikasikan di segala jenis produk, jasa, maupun pengalaman, sementara UI spesifik hanya untuk produk dan pengalaman digital.

Baca juga: UX Designer: Kenali Definisi dan Tugasnya

Bagaimana Desain UI dan UX Berkaitan

Untuk memudahkanmu memahami bagaimana kedua desain ini saling berhubungan, coba bayangkan sebuah barang yang bagus dengan warna cantik dan tampilan estetik, tapi ternyata barang tersebut susah digunakan. Di sini, barang tersebut punya UI bagus, tapi UX yang buruk.

Bagaimana dengan sebaliknya? Misalnya sebuah barang punya fungsi yang sangat baik dan sangat berguna. Akan tetapi barang tersebut memiliki tampilan yang biasa saja atau bahkan sama sekali tidak menarik. Kalau begini, artinya barang tersebut punya UX bagus, tapi UI yang jelek.

Dalam sebuah produk, fungsi dan tampilan harus berjalan beriringan, termasuk dalam produk digital. Kamu mungkin berpikir kalau di pasaran ada banyak produk yang hanya bagus UI atau UX-nya saja, dan produk tersebut masih laris. Tapi, coba bayangkan seberapa laris dan suksesnya produk tersebut kalau UI dan UX-nya sama-sama bagus.

Jika diibaratkan sebagai sebuah kue, desain UI adalah topping dan dekorasi, sementara desain UX adalah kuenya itu sendiri. Dan dalam hal desain produk, aspek UI dan UX saling melengkapi satu sama lain. Apalagi jika kamu melihat kondisi pasar saat ini yang sangat kompetitif, sehingga aspek UI dan UX harus sama-sama dilihat sebagai aspek krusial. Artinya, tidak ada yang dianggap lebih penting.

Kamu mungkin nantinya akan lebih fokus sebagai UI designer atau UX designer saja. Akan tetapi, melihat bagaimana kedua aspek tersebut saling berkaitan, penting buatmu untuk memahami keduanya. Apalagi, UI desiner dan UX designer akan bekerja bersama dalam satu tim.

Baca juga: Mengenal 5 Design Thinking Process dalam UI/UX

Pilih Mana, Jadi UI Designer atau UX Designer?

Karena UI UX designer adalah dua profesi dengan tugas yang berbeda, mana pilihan karier yang paling pas buat kamu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk kamu mempertimbangkan skill kunci yang dibutuhkan untuk menjadi seorang UI designer atau UX designer andal. Selain itu, kamu juga perlu mengetahui seperti apa tugas atau pekerjaan harian masing-masing profesi tersebut.

Tugas dan peran UI designer

Jika kamu adalah seseorang yang ingin menciptakan sebuah user experience yang seru, tapi kamu sendiri merupakan orang yang lebih meyukai hal-hal visual, menjadi seorang UI designer bisa jadi pilihan karir yang lebih pas buat kamu.

Berikut ini adalah rangkuman tugas dan tanggung jawab yang dijalankan oleh seorang UI designer dalam pekerjaan sehari-harinya, yang meliputi:

Tampilan dan “feel” dari produk:

  • Melakukan analisis pelanggan.
  • Menjalankan riset desain.
  • Menjalankan branding dan pengembangan grafis.
  • Membuat panduan pengguna dan storyline.

Respon dan interaksi:

  • Menyusun prototipe UI.
  • Membuat produk yang interaktif dan mendesain animasi untuk menunjangnya.
  • Memastikan produk dapat berdaptasi dengan semua ukuran layer perangkat.
  • Berkoordinasi dengan pengembang aplikasi untuk implementasi desain UI.

Sebagai seorang UI designer yang fokus pada visual dan desain interaktif, profesi ini memiliki peran krusial dalam segala jenis digital interface. Tak hanya itu saja, UI designer juga merupakan elemen kunci agar pelanggan memercayai sebuah brand. Pasalnya, desain yang digarap oleh seorang UI designer dalam sebuah produk adalah salah satu aspek dari branding.

Baca juga: Catat! 5 Skill Kece yang Harus Dikuasai UI UX Designer

Tugas dan peran UX designer

Dari penjelasan di bagian sebelumnya, kamu mungkin sudah mendapatkan gambaran umum tentang peran yang dimiliki oleh seorang UX designer. Akan tetapi, bagaimana peran tersebut dijabarkan dalam tugas dan pekerjaan harian, ya?

Secara garis besar, berikut ini adalah contoh dari tugas dan tanggung jawab yang dipegang oleh seorang UX designer, yang meliputi:

Strategi dan konten:

  • Melakukan analisis kompetitor.
  • Melakukan analisis pelanggan dan riset pengguna.
  • Membuat struktur dan strategi produk.
  • Menyusun pengembangan konten.

Membuat wireframe dan prototipe:

  • Membuat wireframe.
  • Menyusun prototipe produk.
  • Menjalankan pengujian dan iterasi.
  • Membuat perencanaan pengembangan produk.

Eksekusi dan analisis:

  • Berkoordinasi dengan desainer UI.
  • Berkoordinasi dengan developer produk.
  • Tracking proses integrasi hingga produk final jadi.
  • Melakukan analisis dan iterasi.

Apabila disimpulkan, peran seorang desainer UX juga mencakup aspek marketing, desain, dan project manager. Artinya, profesi desainer UX memiliki peran kompleks, menantang, dan multibidang. Dan karena itulah peran seorang desainer UX berbeda-beda bergantung pada jenis perusahaan tempat kamu bekerja nantinya.

Baca juga: Belajar UI UX: 7 Soft Skill yang Penting Dikembangkan

Dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya, desainer UX sebenarnya menjalankan iterasi tak hanya dua kali seperti dalam rangkuman di atas. Justru proses ini perlu dilakukan nyaris di seluruh tahap. Pasalnya, seorang desainer UX harus bisa menghubungkan dan menjadi jembatan antara tujuan bisnis dan kebutuhan pengguna sehigga kedua pihak sama-sama puas.

Lewat ulasan di atas, semoga kamu bisa mendapatkan jawaban jelas tentang beda UI UX dan soal pilihan kariermu nanti dengan lebih jelas, ya! Tentu saja apa yang dibahas di atas masih sebagian kecil dari cakupan topik UI dan UX yang sangat luas.

Jika kamu tertarik belajar lebih lanjut tentang desain UI dan UX, kamu bisa ikuti program Mini Bootcamp UI/UX Design. Program ini disiapkan buat siapa saja yang tertarik dengan kedua bidang ini. Kamu juga bisa bangun 3 portofolio desainmu sendiri hanya dalam 17 sesi, lho!

Artikel Rekomendasi