7 Tips Jadi UI/UX Designer, Yuk Coba Sekarang!

digitalskola

digitalskola

27 Maret 2022

kursus UI UX design
Ilustrasi kursus UI UX Design (Photo by Yan Krukov from Pexels)

Bagaimana ya cara menjadi seorang UI/UX designer? Buat kamu yang tertarik dengan pilihan karier yang satu ini, wajar jika kamu punya pertanyaan yang sama. Untungnya, sekarang kamu bisa wujudkan impianmu dengan lebih mudah mengingat banyaknya pilihan program kursus UI UX design yang tersedia.

Pada dasarnya, program kursus UI/UX ini bisa jadi batu pijakanmu untuk menjadi seorang UI/UX designer. Sebab, lewat program ini kamu bisa belajar segala hal yang dibutuhkan oleh seorang UI/UX designer andal, mulai dari hard skill hingga soft skill sekalipun.

Selain mengikuti kursusnya, kamu juga bisa asah dirimu agar kamu bisa jadi UI/UX designer lewat 7 tips di bawah ini. Apa saja, ya?

Baca juga: 6 Alasan Krusial Ikut Kursus UI UX di 2022

7 Tips Menjadi UI/UX Designer Andal

Pahami prinsip-prinsip desain UI

Kalau kamu masih awam di dunia desain – baik itu desain UI/UX, desain grafis, desain produk, atau jenis desain apaun – hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengenali dan memahami prinsip-prinsip desain.

Dengan cara ini, kamu akan bisa masuk ke dunia desain dan mulai berpikir secara kreatif. Tak hanya itu saja, kamu juga bisa pahami aspek psikologis dari desain yang memengaruhi alasan mengapa suatu desain bisa terlihat bagus atau tidak.

Beberapa prinsip dasar dalam desain yang perlu kamu ketahui meliputi:

  • Warna, termasuk kosakata warna, dasar-dasar warna, dan psikologi warna.
  • Keseimbangan, seperti simetri dan asimetri.
  • Kontras, yang dapat digunakan untuk menata informasi, membangun hierarki, dan membuat fokus dalam desain.
  • Tipografi, termasuk memilih font yang tepat serta membuat teks yang terbaca di web.
  • Konsistensi, yang bisa dibilang merupakan prinsip paling penting. Desain yang intuitif dan dapat digunakan (usable) dimulai dari prinsip yang satu ini.

Pelajari proses kreatif dalam desain UX

Hal berikutnya yang perlu kamu pahami adalah proses kreatif. Pasalnya, desain UI/UX merupakan sebuah proses yang terdiri atas langkah-langkah tertentu yang dilalui oleh setiap desainer kreatif.

Dan dalam desain UX, ada 4 fase utama yang perlu kamu ketahui dan pelajari. Keempatnya disebut juga sebagai Double Diamond, yaitu sebuah peta visual sederhana yang menggambarkan proses desain. Keempatnya adalah sebagai berikut:

  • Discover, yang merupakan permulaan sebuah proyek. Di sini, desainer UX mulai melakukan riset, mencari inspirasi, dan mengumpulkan ide.
  • Define, yaitu tahap di mana desainer menjabarkan sebuah ide yang ia peroleh dari fase Discover sebelumnya. Di sini, creative brief yang jelas dibuat.
  • Develop, yaitu tahap di mana desainer menciptakan, membuat prototipe, menguji, dan mengiterasi solusi atau konsep yang telah ia buat dari kedua tahapan sebelumnya. Dalam tahap Develop, desainer akan melalui proses trial and error yang akan membantu mengasah ide-idenya.
  • Delivery, alias tahap final dari proses kreatif desain. Di dalam tahap ini, project akhir difinalisasi, diproduksi, dan diluncurkan.

Baca juga: Beda UI UX Designer: Tugas dan Skill Kunci

Latih kepekaan desainmu

Setelah kamu tahu apa saja prinsip desain, apakah hal tersebut cukup? Tentu saja tidak, karena kamu juga harus melatih dan mengasah kepekaanmu terhadap desain. Di sini, kamu juga akan melatih dirimu untuk membedakan mana desain yang bagus dan jelek, serta mengidentifikasi apa kelebihan dan kekurangan dalam desain yang kamu lihat maupun yang kamu garap.

Salah satu cara paling efektif untuk melatih kepekaan desainmu adalah lewat inspirasi, alias riset. Terkadang, pikiran tidak bisa mencari ide dengan sendirinya sehingga kamu bisa melakukan riset untuk memancing otakmu agar bisa melahirkan sebuah ide. Cara yang satu ini terutama efektif buat kamu yang masih pemula – bahkan UI/UX designer berpengalaman juga mengalami kebuntuan ide.

Pastinya mencari inspirasi beda dengan menyontek atau menjiplak desain orang lain, ya! Dalam proses ini, lakukan eksplorasi dan setiap kali kamu menemukan desain menarik maupun desain yang sesuai dengan proyekmu, simpan desain tersebut. Tujuannya adalah agar desainnya bisa kamu analisis.

Catat hasil analisismu – apa yang membuat desain tersebut menarik, apa yang kamu suka, dan lainnya. Lebih bagus lagi kalau kamu punya file yang didedikasikan untuk proses identifikasi dan analisis ini, yang bisa membantumu melatih kepekaan desainmu.

Perkaya wawasanmu tiap hari

Tips berikutnya yang dapat kamu terapkan adalah memperkaya wawasanmu mengenai dunia desain setiap hari. Caranya simpel, kok. Karena kamu hanya perlu membaca beberapa artikel tentang desain, terutama UI/UX design.

Meskipun kamu sudah mengikuti kursus UI UX design paling mahal sekalipun, program kursus tidak akan menyediakan waktu khusus bagi para pesertanya untuk membaca dan melakukan riset. Artinya, proses ini perlu kamu jadikan kebiasaan sehari-hari yang kamu lakukan di sela-sela aktivitasmu serta di waktu luang.

Apalagi ada banyak artikel dan blog di internet yang membahas dunia desain, termasuk desain UI/UX. Artikel-artikel tersebut juga membahas soal tren, tutorial, hingga analisis. Dengan membaca, kamu bisa belajar dari pengalaman desainer lainnya, terutama mereka yang sudah berpengalaman.

Baca juga: User Centered Design: Kunci Sukses Produk UX Design

Pelajari alat desain web terbaru

Seperti yang sudah kamu ketahui, ada begitu banyak alat desain yang bisa kamu temukan di luar sana. Lantas, apakah artinya kamu harus bisa menguasai semuanya untuk menjadi seorang UI/UX designer andal?

Ternyata tidak, kok. Pilihlah alat desain tertentu yang kamu anggap paling cocok buat kamu dan kuasai sampai jago. Setelah itu, pelajari juga alat desain terbaru dengan fitur-fitur teranyar dan sedang jadi tren di dunia desain. Dengan begitu, kamu tidak akan ketinggalan tren desain, terutama desain UI/UX.

Buat proyek sendiri untuk latihan

Desain UI/UX menuntutmu untuk terus berlatih jika kamu ingin mengembangkan skill, dan salah satu caranya adalah lewat berbagai proyek yang kamu terima dari klien. Tapi bagaimana buat kamu yang masih pemula dan belum punya portofolio?

Tak perlu khawatir, karena kamu bisa kok latihan dan bangun portofoliomu sendiri meskipun belum punya klien. Caranya adalah dengan membuat proyekmu sendiri alias fake project, seperti yang bisa kamu temukan di Dribble.

Di sini, kamu bisa pilih aplikasi atau website yang sudah kamu gunakan, kemudian desain ulang aplikasi atau website tersebut. Atau kamu bisa juga coba desain ide aplikasimu sendiri. Dengan begitu, kamu bisa mulai bangun portofolio desain sambil latihan, kan?

Temukan mentor

Salah satu cara paling efektif bagi pemula yang sedang belajar agar cepat jago adalah dengan menemukan mentor. Contohnya desainer yang sudah lebih senior dan siap berbagi pengalaman serta knowledge-nya denganmu. Dengan cara ini, proses belajarmu akan jadi lebih cepat, lho!

Misalnya, mentormu bisa me-review desain dan memberikan masukan yang bisa meningkatkan kualitas desain UI/UX-mu. Di samping itu, mentor juga bisa memberikan tips dan trik dari pengalaman mereka selama ini.

Bingung di mana bisa belajar prinsip desain UI/UX, cara membuat portofolio, atau menemukan mentor? Jangan khawatir, karena kamu bisa ikut kursus UI UX design, membuat portofolio desainmu sendiri, sambil menyerap semua knowledge dari tutor berkualitas lewat program SkolaExpert UI/UX Design.

Program ini didesain agar bisa diikuti semua orang, bahkan tanpa background linier seperti coding atau desain, lho! Kurikulumnya disusun untuk mentransformasimu dari yang masih pemula sampai akhirnya kamu jadi UI/UX designer andal yang siap kerja. Hanya dalam 17 sesi saja, kamu juga bisa bangun 3 portofolio desain sekaligus untuk Android, iOS, maupun web.

Jadi, tunggu apa lagi? Klik tombol di bawah ini dan daftarkan dirimu di SkolaExpert UI/UX Design sekarang juga, yuk!

Artikel Rekomendasi