5 Tips untuk UI UX Portfolio Lebih Outstanding

digitalskola

digitalskola

27 Juli 2021

UI/UX Designer adalah profesi yang memberikan persyaratan portofolio apabila kamu ingin mengajukan lamaran di perusahaan tertentu. Sebagai bahan pertimbangan yang berbobot, tentu UI UX portfolio yang kamu kirimkan harus disusun secara maksimal dan mampu menarik perhatian perekrut. Masalahnya, sebagian orang masih merasa kesulitan untuk membangun portofolio yang optimal.

Berdasarkan statistik Human Resource 2021 dari Zety, portofolio menjadi bahan pertimbangan utama bagi para perekrut dengan persentase sebesar 16%. Berdasarkan kondisi tersebut, kamu didorong untuk mengasah kreativitas dalam membangun portofolio yang mengesankan dan mudah dilirik oleh HRD.

Jika masih bingung dengan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun portofolio, tetaplah tenang. Kumpulkan materi portofolio terbaikmu dan siapkan diri untuk mengikuti tips-tips di bawah ini.

Tips Membangun UI UX Portfolio yang Menarik

Pilih proyek yang paling relevan

Tips yang satu ini bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian antara pengalaman dan kemampuanmu dengan bidang pekerjaan yang ingin dilamar. Pastikan bahwa perekrut mampu menangkap pesan bahwa kamu adalah seorang UI atau UX Designer. Apabila kamu berasal dari bidang profesi lain dan ingin mendapatkan posisi UI/UX Designer, usahakan untuk menampilkan proyek yang relevan dengan UI maupun UX design. Paling tidak, kamu berhasil menemukan atau menyusun lima proyek yang relevan dan berkualitas untuk ditunjukkan.

Eksekusi prinsip Tiga Pilar

Sangat penting untuk mengetahui prinsip Tiga Pilar yang terdiri dari visual, proses, dan hasil ketika membangun portofolio UI/UX. Ketiganya harus memperoleh porsi yang seimbang. Tentu sangat disayangkan jika kamu hanya memasukkan nilai estetika tanpa memperhatikan value yang mampu ditawarkan selama pengerjaan proyek berlangsung. Sebaliknya, kamu juga tidak bisa menyusun portofolio secara asal-asalan, desain seadanya, atau bahkan isinya sulit dipahami. Oleh sebab itu, maksimalkan hasil desain, kemampuan analisis, serta komunikasi efektif saat mengerjakan portofolio.

Tunjukkan kepribadianmu yang unik

Selain memenuhi persyaratan dan menyampaikan ekspektasi gaji, sebagian orang melakukan riset seputar perusahaan yang ingin dituju. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak hanya ingin merekrut tenaga kerja ahli di bidangnya. Perusahaan juga membutuhkan  orang-orang yang memiliki mentalitas serta kemampuan sosial yang cocok dengan atmosfer perusahaan. Salah satu media untuk mengungkapkannya adalah portofolio. Maka, tidak heran jika sisi kepribadian ikut melekat pada portofolio UI/UX milikmu.

Storytelling yang koheren dan konsisten

Salah satu tujuan dari pembuatan portofolio yang menarik adalah penyampaian proses kerja secara tepat sasaran. Pakai bahasa koheren dan konsisten terhadap produk yang ingin dituangkan pada portofolio. Misalnya, komunikasi penggambaran sketsa kasar dan proses pembuatan hingga akhir pada proyek ikonografi. Sebaliknya, produk desain pada perangkat seluler membutuhkan penjelasan dan analisis fitur antarmuka demi pengalaman pengguna.

Carilah inspirasi

Siapa bilang kamu tidak bisa mencari referensi ketika mengerjakan portofolio UI/UX design? Ketika sedang bingung dan belum tahu gambaran model portofolio yang cocok, carilah inspirasi yang tidak terbatas di internet. Kamu bisa mengkaji berbagai hasil kerja desainer dari seluruh dunia melalui beberapa website, seperti Awwwards, Dribbble, Behance, Lapa Ninja, dan sebagainya. Jika ingin lebih spesifik, intip juga portofolio beberapa tokoh ternama di bidang UI/UX Design seperti Olivia Truong, Daniel Autry, Simon Pan, Jonathan Patterson, hingga Vandana Pai.

Membangun UI UX portfolio memang membutuhkan ketelitian, keuletan, dan kemampuan fokus dalam analisis. Namun, semua itu dapat kamu lalui dengan mudah apabila sudah menerapkan tips efektif di atas. Dengan begitu, kamu siap mengikuti proses seleksi sebagai UI/UX Designer suatu perusahaan dengan maksimal.

Ingin belajar menyusun portofolio yang menarik dan mudah dilirik? Dapatkan wawasan terkini dengan belajar di UI/UX Design Mini Bootcamp. Persiapkan dirimu dalam menguasai softskill maupun hardskill untuk siap kerja hanya dalam 3 bulan.

Artikel Rekomendasi