Pilih Mana? Bootcamp Programmer vs Belajar Otodidak

digitalskola

digitalskola

29 September 2021

bootcamp programmer
Photo by AltumCode on Unsplash

Mempelajari programming bisa jadi sesuatu yang sulit, apalagi bila kamu belum memiliki keterampilan teknis sebelumnya. Namun, hal ini bisa diatasi dengan baik melalui berbagai pilihan bootcamp programmer di luar sana. Kamu dapat memperoleh keterampilan yang relevan dan dibutuhkan untuk bekerja di sektor teknologi. Dengan fokus pada pembelajaran sebuah bidang, bootcamp cenderung intensif untuk mempersiapkan para peserta menjadi tenaga kerja profesional dalam waktu singkat.

Bootcamp programming biasanya berlangsung selama tiga sampai sembilan bulan. Lulusan bootcamp diharapkan bisa menguasai berbagai kemampuan praktis sesuai kebutuhan perusahaan-perusahaan di tingkat nasional maupun internasional. Tidak hanya itu, kamu juga berpeluang belajar memantau perkembangan lapangan kerja sampai meraih keberhasilan dalam tahap wawancara sebagai seorang Programmer, baik dalam bentuk teori sampai studi kasus dan praktik.

Meskipun demikian, bootcamp programmer bukanlah satu-satunya pilihan bagi mereka yang tertarik dan punya niat untuk mendalami dunia pemrograman. Salah satu pilihan lainnya adalah belajar otodidak atau secara mandiri. Kamu jadi jauh lebih hemat dan berkesempatan mengontrol otonomi pembelajaran. Kali ini, kamu akan mengeksplorasi perbedaan dan keistimewaan diantara keduanya.

Ikut Bootcamp Programmer vs Belajar Otodidak

Struktur kurikulum

Ketika kamu ingin memperoleh wawasan dan keterampilan baru, sangat penting untuk mengikuti bimbingan yang terstruktur. Bootcamp programming akan memberikan rangkaian kurikulum yang terarah terkait hal-hal yang harus diketahui serta tugas yang perlu diselesaikan. Kurikulum disusun berdasarkan tren industri serta pengalaman para expert di bidang pemrograman. Di sisi lain, kamu harus mengandalkan diri sendiri ketika menyusun sistem belajar otodidak. Riset dan pengumpulan informasi soal hal-hal yang harus dipelajari perlu dilakukan secara mandiri.

Ketiadaan struktur dapat mendorong kamu mengalami kesulitasn ketika harus menyelesaikan sebuah masalah. Peluang untuk menyerah semakin besar saat tidak ada panduan belajar dibandingkan punya daftar kurikulum yang harus dikuasai dalam jangka waktu tertentu. Ditambah lagi, bootcamp mempunyai struktur kurikulum yang sudah menyesuaikan kondisi lapangan kerja. 

Bahkan, daftar final dapat diperoleh dari kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang menjadi partner. Tujuannya adalah merangkum cakupan materi yang penting dan perlu diketahui oleh peserta. Sedangkan, menyusun kurikulum sendiri berpeluang kehilangan kesempatan untuk mempelajari keterampilan yang dicari oleh perusahaan.

Gaya belajar

Bootcamp programmer dan belajar otodidak memiliki gaya belajar yang berbeda. Jika masih ragu-ragu dengan kebutuhanmu sekarang, pertanyakan dua hal berikut:

  • Apakah kamu mampu membuat diri sendiri tetap termotivasi, bahkan ketika segala sesuatu berjalan tidak sesuai dengan keinginan?
  • Apakah kamu adalah seorang pembelajar mandiri yang baik?

Kalau kamu memiliki sumber motivasi internal yang baik dan efektif, maka belajar otodidak adalah langkah awal untuk dipertimbangkan. Sebaliknya, bootcamp dapat menjadi sumber motivasi yang akuntabel dan kuat bagi peserta. Apabila belum mencapai target penguasaan kemampuan tepat waktu, sesama peserta dan penyedia bootcamp akan memberikan bantuan semaksimal mungkin.

Pengalaman teknis

Seseorang yang sudah dibekali dengan dasar-dasar pemrograman umumnya dapat mempelajari langkah berikutnya dengan mudah. Contohnya dalam hal menguasai kemampuan bahasa pemrograman. Pengalaman kerja teknis yang menunjang di bidang bahasa pemrograman akan membuat kamu lebih nyaman ketika menyusun kode-kode bagi sebuah produk perusahaan. Bila berada pada kondisi ini, tidak masalah untuk memilih belajar otodidak dalam penguasaan keterampilan lanjutan.

Jika kamu belum pernah belajar pemrograman, ada banyak materi yang harus dipahami sebagai fondasi sebelum pembelajaran berikutnya. Hal ini dapat menjadi perjuangan yang berat bagi sebagian orang sehingga terasa sulit untuk belajar mandiri. Mengikuti bootcamp adalah pilihan terbaik dalam menyiapkan lingkungan pengembangan diri, belajar bahasa pemrograman awal, serta mempraktikkan tugas pemrograman menuju tingkatan tertentu.

BACA JUGA: Mau Jadi Data Scientist? Bootcamp adalah Jawabannya

Return of Investment

Belajar otodidak dapat membantu pencarian pekerjaan saat menunjukkan kemampuan tentang teknologi atau bahasa pemrograman tertentu. Namun, portofolio juga menjadi faktor penting yang harus disediakan secara matang. Selain itu, pembelajaran mandiri juga cenderung tidak menyediakan kesempatan untuk uji coba wawancara teknis. Hal ini dapat memberikan pengaruh terhadap proses pelamaran kerja. 

Bootcamp programming punya aspek Return of Investment yang lebih konkret. Bila tertarik untuk melakukan perpindahan karier, bootcamp tersedia untuk menunjang keterampilan teknis saat mencari pekerjaan baru. Bootcamp pemrograman juga mempersiapkan para peserta melalui praktik wawancara, sesi konsultasi, membuat resume dan portofolio, serta peluang kerja. Kemungkinan besar, kamu sudah akan siap bekerja di perusahaan tertentu setelah lulus program bootcamp. Pihak bootcamp turut mengoptimalkan fasilitas proyek sebagai portofolio untuk meningkatkan peluang penawaran kesempatan kerja tersebut.

Komunitas

Terkadang, mempelajari pemrograman sendiri dapat memicu kesepian. Mungkin kamu dapat bergabung dengan komunitas dalam bentuk langsung dan online. Dalam komunitas, kita memiliki teman untuk berproses dan mendiskusikan progres belajar kita. Meski demikian karena sifatnya cuma-cuma, biasanya terdapat banyak pula keterbatasan dalam komunitas online.

Salah satu faktor penting dalam mengikuti bootcamp programming adalah tersedianya komunitas peserta untuk kamu. Setiap peserta punya kesempatan untuk bertanya satu sama lain, membagikan cerita, hingga menyampaikan permasalahan tertentu. Sembari terus meningkatkan kemampuan, sesama peserta dan tutor akan memberikan motivasi yang kamu butuhkan. Adanya komunitas dapat mendukung peningkatan soft skills berupa keterampilan interpersonal layaknya kerja tim dan komunikasi.

Tujuan pribadi

Mengapa kamu ingin mempelajari pemrograman? Apakah ingin mencari pekerjaan baru? Atau ingin punya keahlian baru? Beberapa bootcamp relatif selektif dan hanya menerima peserta yang bersedia untuk berkomitmen selama program pembelajaran berlangsung. Bila hanya ingin memperoleh keterampilan baru dan tidak tertarik untuk berpindah ke pekerjaan teknis, bootcamp programmer mungkin belum menjadi pilihan terbaik. 

Belajar pemrograman secara mandiri dapat menjadi pilihan untuk memperoleh keterampilan teknis dalam bentuk yang lebih terjangkau. Meskipun harus mengeluarkan sejumlah biaya, kamu bisa memperkirakan pengeluaran secara mandiri. Namun, kebutuhan untuk mencari pekerjaan baru dapat kamu upayakan dengan mengikuti program bootcamp

Bootcamp memiliki jaringan perekrutan yang cenderung luas dan menjadi fasilitas yang dapat dipakai menjelang kelulusan. Networking akan mendukung peserta dalam mengembangkan koneksi dengan HR maupun Programmer yang sudah bekerja di lapangan. Lulusan juga memperoleh keuntungan komunikasi bersama profesional, tanpa menghabiskan waktu lebih panjang untuk mencari pekerjaan.

BACA JUGA: Daftar Contoh Pertanyaan Interview Data Science

Baik bootcamp programmer dan belajar otodidak, keduanya dapat dipilih berdasarkan kebutuhan pembelajaran kamu saat ini. Bila ingin masuk ke dunia profesional dan berpindah karier, pertimbangkan untuk mengikuti program bootcamp. Sedangkan, peningkatan keahlian dalam bentuk yang lebih hemat dapat diperoleh melalui belajar programming secara mandiri.

Sudah memutuskan untuk ikut bootcamp dan bersiap untuk menjadi programmer andal? Belajar sekarang di Bootcamp Data Science dan jadilah profesional yang siap kerja hanya dalam 3,5 bulan.