Bercerita memang menjadi kemampuan dasar yang dikuasai manusia. Tetapi, kemampuan menyampaikan data melalui sebuah cerita atau storytelling rupanya menjadi skill esensial yang ramai dikembangkan sejak 2009 (Forbes). Ada berbagai bidang yang tidak terlepas dari manfaat dan praktik data storytelling. Data analytics dan business intelligence adalah dua diantaranya.
Dalam lingkup yang lebih luas, data storytelling mengacu kepada teknik naratif yang digunakan banyak orang untuk membagikan kinerja perusahaan berbentuk data. Tujuannya untuk menyampaikan wawasan yang ditemukan sekaligus menjadi acuan dalam rangka pengambilan keputusan. Sementara itu, dalam lingkup yang lebih spesifik, data analytics dan business intelligence adalah bidang yang sangat bergantung pada data storytelling. Dalam praktiknya, terdapat berbagai pendekatan yang jamak digunakan.
Simak selengkapnya melalui pembahasan di bawah ini.
Pendekatan Fundamental Data Storytelling
Pendekatan fundamental dalam data storytelling merupakan prinsip yang digunakan untuk menyampaikan informasi melalui kombinasi data, visualisasi, dan narasi:
Traditional Reporting
Merupakan paket data yang dilaporkan secara teratur, misalnya tiap hari, bulan, maupun per tiga bulan. Laporan ini cenderung menyoroti hal-hal yang telah dilaksanakan dalam suatu periode sebagai bahan evaluasi tindakan di masa depan. Sebagian besar bentuk dari traditional reporting dapat berupa angka.
Secara tradisional, sebagian menganggap pelaporan operasional dan dashboards merupakan cara terbaik dalam menceritakan data bisnis maupun penemuan tertentu. Tetapi, audiens harus memahami sebaran angka yang ada di dalamnya.
InfluencingSstory
Gaya pelaporan ini berfokus pada ragam-ragam cara menyampaikan data. Beberapa diantaranya adalah presentasi sampai narasi cukup panjang memakai gambar atau video. Tujuannya adalah membujuk orang untuk mengambil keputusan dengan cara tertentu memakai gambaran yang lebih besar.
Memanfaatkan format cerita nyatanya menjadi cara yang baik untuk membagikan poin-poin dari data. Penambahan narasi pada pelaporan dapat memberikan wawasan, konteks, hingga interpretasi tambahan untuk meningkatkan value dari matriks data.
BACA JUGA: Pentingnya Data Storytelling untuk Eskalasi Karier
Data Storytelling bagi Data Analytics
Skill Penting bagi Tenaga Kerja di Bidangnya
Apabila dikaitkan dalam konteks solusi analitik, data storytelling menjadi kemampuan untuk membangun narasi yang lebih spesifik. Kamu dapat mengomunikasikan pentingnya data secara lebih detail kepada audiens yang berbeda. Keterampilan storytelling sangat penting bagi pencapaian tenaga kerja sebagai tujuan akhir dari analytics.
Setiap tenaga kerja dalam dunia analitik perlu mengembangkan literasi terhadap data yang dihasilkan. Hal ini sama pentingnya seperti kemampuan menulis, membaca, sampai berbicara untuk menyampaikan maksud yang jelas. Secara garis besar, data storytelling adalah keterampilan inti yang harus dikuasai setiap peranan dalam perusahaan, termasuk dalam bidang data analytics.
Mengubah Analitik Menjadi Insight
Data merupakan sumber informasi yang mendasari munculnya wawasan dan pendapat lebih luas. Apabila wawasan seputar data kurang mampu disampaikan dengan baik, informasi akan lebih sulit ditangkap dan saran yang diberikan terasa sulit untuk ditindaklanjuti. Keberadaan tools pendukung data storytelling memiliki dasar untuk menajamkan hasil wawasan dari data analytics.
Berdasarkan kondisi tersebut, data storytelling berperan membangun budaya untuk mewujudkan manfaat wawasan data bagi lingkup sosial dan bisnis. Presentasi serta proses penceritaan yang tepat dapat membantu menghasilkan informasi penting bagi inovasi dan pengembangan perusahaan.
Berbicara dengan Bahasa Data
Setiap pribadi maupun perusahaan menggunakan data untuk menemukan dan membagikan wawasan. Manfaatnya adalah mengomunikasikan permasalahan, saran, persuasi, serta mendukung adanya perubahan. Hasil pengambilan data dari platform analitik perlu diolah kembali dengan cara yang efektif sebelum menjadi pengetahuan bagi audiens.
Data storytelling akan menjadi sarana ‘berbicara dengan bahasa data’. Kumpulan data yang semula netral mampu menjadi wawasan, opini, sekaligus argumen. Literasi digital secara menyeluruh dapat membantu pembahasaan data jadi jauh lebih memikat dan optimal.
BACA JUGA: Rekomendasi Tools Data Visualization Penyusun Data Storytelling
Data Storytelling bagi Business Intelligence Adalah
Data Storytelling bagi Business Intelligence Adalah: Sarana Analisis Kompetitor
Apabila bisnis berada di dalam pasar yang cenderung kompetitif, kamu punya risiko untuk kehilangan pelanggan potensial. Business intelligence merupakah salah satunya. Demi menyusun strategi bisnis yang lebih baik, diperlukan evaluasi serta analisis kompetitor. Adanya data dalam lingkup internal dalam menjadi amunisi untuk menceritakan brand personality dan keunikan yang ditawarkan bagi pelanggan.
Selain itu, data storytelling cocok diterapkan untuk karyawan yang berperan di bidang Public Relation. Bila dieksekusi dengan benar, maka terjadi pengenalan brand yang lebih intim sekaligus terpusat pada konsumen. Perusahaan mampu meningkatkan nilai produk serta layanannya kepada audiens lewat budaya data storytelling.
Data Storytelling bagi Business Intelligence Adalah: Meningkatkan Komunikasi dan Engagement
Sudah banyak perusahaan yang memakai berbagai strategi untuk mengumpulkan data demi kemajuan bisnis. Namun, hanya sebagian yang sadar bahwa mempertahankan komunikasi bersama pelanggan merupakan hal yang sama pentingnya. Berkomunikasi dengan pelanggan jauh lebih efektif ketimbang hanya fokus mengumpulkan data sebanyak mungkin sebagai bahan presentasi. Data storytelling bekerja untuk menyampaikan hasil analisis dengan cara yang lebih mudah dipahami. Selain itu, kemampuan ini menunjukkan nilai layanan dan inovasi dari hasil komunikasi bersama pelanggan.
Data Storytelling bagi Business Intelligence Adalah: Akselerasi Proses Perencanaan pada Bisnis
Data storytelling sudah tentu dirancang dengan menggunakan struktur awalan, isi, dan akhiran. Tools, template, dan platform yang dipakai bermanfaat untuk menyusun aspek-aspek tersebut. Narasi diupayakan sampai kepada sasaran secara lebih efektif.
Bisnis dapat menyusun outline dan membuat kerangka kerja melalui pertimbangan atas cerita atau laporan berbasis data. Hal ini dapat memicu keselarasan strategi maupun tujuan organisasi secara keseluruhan. Menyusun plot menggunakan visualisasi dan KPI paling relevan dapat meningkatkan produktivitas maupun efisiensi proses perencanaan pengembangan bisnis.
Belajar Ilmu Data Storytelling Bersama Tutor Expert di Digital Skola
Data analytics dan business intelligence adalah bidang yang sangat membutuhkan keterampilan data storytelling. Dengan data storytelling, insight yang kamu temukan bisa disampaikan dengan lebih jelas dan menarik, bahkan bisa membantu perusahaan meningkatkan layanan pelanggan hingga menganalisis kompetitor.
Ingin menguasai keterampilan ini? Yuk, belajar data storytelling di bootcamp Digital Skola! Didukung tutor berpengalaman, kurikulum berbasis industri, dan fasilitas lengkap, kamu akan siap menjadikan data kamu lebih hidup dan bermakna di dunia kerja.