Menjadi seorang Full Stack Developer adalah tugas dan tanggung jawab yang sungguh menantang. Hal ini sering menjadi kekhawatiran, terutama jika kamu adalah seorang pemula di dunia full stack development. Sebagian berpikir bahwa akan ada banyak hal yang harus dipelajari dalam waktu singkat. Salah satu cara yang bisa diterapkan ketika menyiapkan diri sebagai tenaga profesional adalah menentukan Full Stack Developer roadmap yang terarah dan terstruktur. Upaya awal ini cukup baik supaya kamu tidak akan kebingungan untuk melangkah menuju pembelajaran berikutnya.
Bahasa pemrograman, frameworks, libraries, dan database merupakan alat-alat yang berguna dalam praktik full stack development. Ketika mempelajarinya satu persatu, roadmap akan menjadi panduan dalam mempelajari tools yang sebaiknya dikuasai sejak awal sebelum beranjak ke tools yang lebih kompleks. Kamu wajib melakukan eksperimen dan mengasah keterampilan supaya hasilnya juga maksimal. Mengingat bahwa permintaan Full Stack Developer yang makin tinggi telah diproyeksikan meningkat 35% sejak 2015, kamu akan harus bersaing dengan banyak peminat lain di bidang ini(LinkedIn).
Di bawah ini, kamu akan menemukan panduan yang mengatur pembelajaran teknologi sebagai Full Stack Developer. Apalagi, pemula membutuhkan alur belajar dan persiapan matang sesuai tujuan. Simak selengkapnya melalui penjelasan di bawah ini.
Full Stack Developer Roadmap: Dari Pemula Menuju Profesional
Kerangka pembelajaran yang dibutuhkan
Mulailah dengan mengurutkan keterampilan yang perlu dipelajari oleh seorang Full Stack Developer, baik dalam aspek frontend maupun backend. Kamu harus mahir mengoperasikan command line, mengetahui pengontrolan code version control dari Git, dan memahami dasar-dasar web. Command line merupakan bentuk yang menunjukkan perjalanan coding dari awal hingga akhir. Kamu harus mampu melakukan navigasi dan menjalankan perintah yang diperlukan agar semakin efisien.
Sementara itu, Git adalah tools yang digunakan untuk menyimpan dan membuat kode menjadi berbagai versi berbeda. Tools ini juga memungkinkan kamu untuk berkolaborasi dengan developer lainnya. Salah satu software yang populer dipakai dalam memenuhi kebutuhan ini adalah GitHub. Dalam aspek web fundamentals, beberapa hal yang perlu dikuasai sejak awal adalah HTTP/HTTPS, SSH, Character Encodings, Model-View-Controller (MVC), dan REST.
BACA JUGA: Tech Stack yang Wajib Dikenal di 2021
Pengenalan terhadap pemrograman
Sebelum terjun lebih lanjut menuju roadmap selanjutnya, kamu harus memiliki dasar pemrograman yang kuat. Biasanya, pemula menerima banyak rekomendasi untuk mengawali karier dengan menguasai JavaScript. Bahkan, JavaScript dapat digunakan pada frontend dan backend development. Keuntungan dari penguasaan JavaScript, antara lain:
- Tergolong bahasa pemrograman yang mudah dipelajari
- Berguna dalam pembangunan aplikasi web karena termasuk bahasa pemrograman yang diperuntukkan pemakaian melalui browser
- Memungkinkan penyusunan aplikasi full stack dalam satu bahasa pemrograman
- Developer yang menggunakan JavaScript banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di luar sana
Memahami teknologi frontend
Frontend development sangat menentukan produk user interface pada sebuah web atau aplikasi. Melalui pembangunan frontend, developer perlu mengimplementasikan berbagai elemen visual dan interaktif ketika produk sedang dioperasikan. Selain JavaScript, berikut daftar dan penjelasan frontend technology yang dapat menjadi bekal untuk mengerjakan tanggung jawab sebagai Full Stack Developer profesional, yaitu:
- HTML: HyperText Markup Language merupakan teknologi mendasar dan wajib diketahui sebagai tools pembangunan web apa pun. Fungsinya adalah membantu menentukan dan menyusun konten situs web
- CSS: Teknologi ini dipakai untuk melakukan penataan terhadap situs web, seperti penambahan warna, font, dan peletakan elemen tertentu
- SQL: Structured Query Language merupakan basic language yang digunakan untuk manajemen database
Mempelajari teknologi backend
Full Stack Developer roadmap berikutnya adalah pendalaman backend sebagai wadah untuk melakukan komunikasi dengan database, menangani business logic, serta mengirimkan data-data yang dibutuhkan oleh frontend. Kamu dapat membangun teknologi backend atau server dengan bahasa pemrograman apa pun. Banyak pilihan framework backend yang tersedia bagi developer, antara lain:
- Express.js: Framework yang satu ini digunakan sebagai modul bagi Node.js dalam pembuatan aplikasi web. Dapat digunakan pada aplikasi dengan basis server yang mengikuti connection requests dari klien. Cocok bagi aplikasi web yang menggunakan single-page, multi-page, maupun hybrid
- Node.js: Merupakan cross-platform yang tergolong open-source. Framework ini berfungsi mengeksekusi JavaScript di luar browser
- Django: Merupakan framework web Python tingkat tinggi yang mengikuti arsitektur model-template-view. Selain itu, fungsi lainnya adalah menyederhanakan pembuatan situs web kompleks dan punya basis database
- Ruby on Rails: Framework server ini menggunakan bahasa pemrograman Ruby. Menyediakan default structure bagi database, web services, dan web pages. Ruby on Rails relatif kompleks karena terdiri dari banyak konsep dan bersifat independen
BACA JUGA: Full Stack Developer Soft Skills yang Harus Dimiliki
Melanjutkan pembelajaran dalam bidang DevOps engineering
DevOps bekerja untuk mengelola infrastruktur perusahaan. Aspek ilmu ini mampu melakukan set up terhadap deploying process pada aplikasi web yang kamu kembangkan. Selain itu, DevOps juga punya peran dalam mengelola traffic menuju situs yang bersangkutan. Ketika memasuki dunia DevOps engineering, developer akan fokus untuk memasukkan kode menuju produk secepat mungkin. Server juga harus dipastikan selalu aktif untuk mengirimkan konten kepada end-user secara efektif. Beberapa topik penting yang dapat kamu pelajari, yaitu:
- Linux: Banyak digunakan oleh server dan sangat penting untuk memahaminya secara menyeluruh
- Keamanan: Pastikan bahwa setiap cloud sudah aman dan terenkripsi dengan baik. Atur API secara maksimal agar seluruh konten yang disajikan melalui HTTPS terlindung dari serangan secara digital
- Command line/terminal: Kamu harus mengetahui cara kerja topik ini dengan baik, khususnya commands pada Linux. Dalam bidang ini, kamu dapat menulis skrip dan melakukan otomatisasi program yang akan berguna besar bagi perusahaan
- Automated testing: Dunia DevOps sudah menyediakan sistem pengujian secara otomatis untuk mencegah kemungkinan munculnya bugs atau regressions
- Continuous Integration dan Continuous Delivery (CI/CD): Manfaatnya adalah menyiapkan pipeline untuk proses deployment sehingga kode yang dipakai bisa digabungkan ke dalam produk. Selain itu, CI/CD mampu mengurangi manual touchpoints bagi masing-masing developer
- Containers: Merupakan bagian inti dari infrastruktur pembangunan produk, contohnya adalah Kubernetes dan Dock
- Cloud providers: Pada bagian ini, kamu akan memahami cara untuk mengelola server di cloud menggunakan providers, seperti AWS, Azure, maupun GCP
- Log management: Kemampuan ini dapat membantu proses diagnosis bug dan menemukan berbagai akar masalah yang ada di dalam aplikasi web
Aktivitas lanjutan dan penerapan tips memulai karier di bidang full stack development
Mulailah untuk membangun proyek nyata secepat mungkin sebagai penunjang dalam proses melamar pekerjaan. Tunjukkan kepada perusahaan bahwa kamu mampu berkontribusi sesuai bidang kerja yang diberikan. Ikuti beberapa tips berikut supaya perjalanan karier kamu semakin memuaskan:
- Fokus pada beberapa keterampilan dan upayakan tidak mempelajari semuanya sekaligus. Lebih baik pilih satu hal khusus dan belajarlah secara mendalam
- Buat situs web agar dapat kamu sertakan sebagai portofolio dan gunakan API untuk mendukung data terkait. Kemampuan yang dihasilkan dapat menunjukkan bahwa kamu sanggup menghasilkan produk esensial
- Latihan wawancara sungguh penting karena kamu akan menerima berbagai model pertanyaan teknis yang membutuhkan kemampuan berpikir kritis hingga problem solving
- Teruslah membangun proyek-proyek yang membuktikan bahwa kamu dapat membangun aplikasi di dunia nyata
Proses Full Stack Developer roadmap di atas merupakan acuan yang baik dan terstruktur ketika ingin terjun ke dunia profesional. Menerapkan pembelajaran intensif yang mendalam pada suatu topik dapat mendukung kamu untuk menguasai full stack development. Pastikan kamu memahami setiap topik dan penerapannya ke dalam produk web maupun aplikasi.
Punya keinginan untuk belajar dan mempersiapkan diri sebagai Full Stack Developer melalui pembelajaran terarah? Belajar sekarang di Bootcamp Full Stack Developer dan jadilah seorang profesional siap kerja hanya dalam 3,5 bulan.