Tips Menyusun Email Lamaran Kerja: Auto Dilirik HR!

digitalskola

digitalskola

10 Desember 2021

email lamaran kerja
Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk melamar pekerjaan. Kamu mungkin bisa mengirimkan lamaran kerja melalui online job portal, mengirim hard copy melalui pos, atau melalui email. Biasanya, lamaran kerja melalui email ditujukan kepada perusahaan yang tidak memakai sistem rekrutmen dengan aplikasi otomatis. Meski demikian, apapun cara yang dipakai perusahaan dalam proses pencarian karyawan, recruiter tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan memastikan menemukan kandidat terbaik untuk perusahaan. Inilah sebabnya sangat penting untuk membuat email lamaraan kerja terbaik saat melamar kerja.

Melamar pekerjaan baru sering kali menjadi aktivitas yang menakutkan. Kamu harus menghabiskan waktu selama beberapa minggu untuk mencari pekerjaan sesuai profil dan keahlian. Setelah itu, kamu juga harus mengirimkan email lamaran kepada hiring manager. Tidak jarang, kamu menghadapi lamaran kerja yang tidak kunjung mendapatkan balasan. Kamu mulai berpikir, “Apa ada yang salah dengan email yang sudah aku kirimkan ke perusahaan X?”, “Kenapa, ya, perusahaan A tidak mengundang saya untuk ikut sesi interview?”. 

Atau jika kamu baru saja menginjak dunia karier dan ini adalah lamaran kerja yang pertama, tentu banyak pertanyaan lain yang muncul dan kamu ingin supaya masing-masing keingintahuan tersebut segera terjawab. Bagaimana cara menulis email lamaran kerja yang baik dan benar? Bagaimana penulisan subjek yang tepat untuk melamar kerja? Apa saja isi dari email tersebut? Kemungkinan ada beberapa poin penting yang luput dan tidak diperhatikan selama menuliskan email sembari melampirkan dokumen-dokumen penunjang sesuai kebutuhan. Sekarang, kamu tidak perlu merasa khawatir terlalu lama karena penjelasan dan solusi terbaiknya ada di bawah ini.

Kapan Kamu Harus Mengirimkan Email Lamaran Kerja?

Pada dasarnya, lamaran kerja yang kamu kirim dalam bentuk email perlu membuktikan kecocokanmu terhadap peran di suatu perusahaan. Tunjukkan bahwa kamu mempunyai keterampilan serta bakat yang bernilai bagi kemajuan mereka. Terdapat beberapa contoh situasi yang mendorong kamu untuk mengirimkan lamaran dan permohonan kerja secara praktis melalui email, antara lain:

  • Job listing pada suatu lowongan secara khusus meminta setiap pelamar untuk mengirimkan resume dan dokumen lainnya melalui email
  • Kamu melamar di perusahaan yang tidak mempunyai daftar pekerjaan formal
  • Perusahaan tidak menggunakan sistem lamaran online sebagai perantara bagi para pelamar
  • Kamu mengirimkan lamaran menuju perusahaan yang tidak menggunakan sistem aplikasi otomatis

BACA JUGA: Cara Bikin CV yang ATS Friendly, Job Seeker Wajib Tahu!

Tips Menyusun Email Lamaran Kerja

Gunakan subjek yang bersifat actionable

Bagian subjek dari suatu email bersifat penting karena mampu memberikan gambaran sekilas mengenai isi pesan yang disampaikan. Jadi, jangan sampai kamu membiarkan bagian subjek kosong begitu saja. Pastikan kamu mampu menyebutkan deskripsi pekerjaan dengan jelas. Gunakan judul yang sama seperti lowongan kerja terkait agar recruiter juga tidak kebingungan. Bila perusahaan memang menetapkan standar subjek khusus, perhatikan secara cermat dan pastikan penulisannya sesuai dengan permintaan. Tidak hanya menggunakan judul pekerjaan, berikan kalimat mengenai garis besar atau tujuan kamu mengirim email tersebut. 

Susun subjek secara informatif untuk menunjukkan bahwa kamu berminat dan serius terhadap posisi yang dibuka perusahaan. Misalnya, ketika kamu akan melamar sebagai Digital Content Writer. Gunakan nama posisi tersebut secara jelas pada bagian subjek, ketimbang hanya menggunakan kata Writer. Lengkapi posisi yang akan dilamar dengan maksud dan tujuan pengiriman email. Kamu bisa menuliskan “Job Application: Digital Content Writer” atau “Application for Digital Content Writer – [Nama]”.

Tulis email secara formal menggunakan tone profesional

Tips yang satu ini memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Tetap ingatkan diri sendiri bahwa kamu bukan sedang mengirim email kepada teman. Pastikan kamu menghindari bahasa-bahasa gaul, singkatan, akronim, pemakaian emoji, atau tautan GIF. Meskipun sebagian besar startup punya budaya kerja yang lebih santai, lebih baik kamu bermain aman dan menggunakan nada penyampaian pesan yang profesional. Mulai email lamaran kerja yang ditujukan kepada hiring manager, sesuai kontak yang tertera pada lowongan. Berikan salam yang hangat, tetapi penuh hormat. Sapaan paling umum adalah “Dear” atau “Yang terhormat” dan diikuti contact person lowongan yang bersangkutan.

Sebaiknya, sapaan memang langsung diberikan kepada contact person. Namun jika tidak tercantum nama yang bersangkutan, kamu dapat menuliskan, “Yang terhormat Bapak/Ibu”. Sapaan informasi termasuk “Hai” merupakan bentuk korespondensi pribadi. Sebagai bentuk perkenalan, sebutkan peran kerja yang kamu lamar dan proses penemuan lowongan tersebut. Kamu juga dapat menyertakan referensi dari seseorang yang mempunyai kontak perusahaan. Hal tersebut akan meningkatkan peluang koneksi dengan recruiter dan membantu resume yang kamu ajukan memperoleh perhatian. Tunjukkan minat yang besar terhadap pencapaian serta pertumbuhan perusahaan dari sudut pandang tenaga kerja berpengalaman. Kondisi tersebut terutama ketika kamu memiliki latar belakang industri kerja yang sama.

Sesuaikan isi pesan dengan posisi pekerjaan

Dalam email tersebut, kamu perlu mencantumkan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja secara singkat. Bahkan, kamu juga dapat memasukkan pengalaman magang berdasarkan latar belakang yang berkaitan. Garisbawahi bahwa kamu perlu menyampaikan ruang lingkup pekerjaan yang relevan. Tekankan bahwa peran sebelumnya mampu berkontribusi pada posisi yang baru saja kamu lamar. Dengan menonjolkan keterampilan terkait sesuai deskripsi pekerjaan, kamu dapat memosisikan diri sebagai kandidat yang layak.

Bila suatu pekerjaan membutuhkan kandidat dengan kualitas kepemimpinan, kamu dapat menunjukkan cara memimpin tim di tempat kerja sebelumnya. Jika mengharuskan kamu untuk menjadi kreatif, kamu bisa menyertakan tautan menuju portofolio sebelumnya. Dengan begitu, mereka mampu mengukur keterampilan dan kemahiran kamu di bidang tersebut. Jangan ragu-ragu untuk meningkatkan kredibilitas dan pencapaian yang telah kamu miliki untuk mengesankan recruiter. Ungkapkan juga keinginan kamu untuk bertemu dan mendiskusikan pekerjaan lebih lanjut.

Optimalkan resume

Lamaran pekerjaan cenderung lebih signifikan bila berisi dokumen relevan untuk mendukungmu sebagai kandidat perusahaan. Kamu juga perlu menyatakan jelas di email bahwa kamu telah melampirkan resume. Lampirkan juga portofolio pekerjaan bila dibutuhkan. Ingatlah untuk memeriksa ulang bahwa kamu sudah betul-betul melampirkannya. Ketika kamu sudah melampirkan dokumen-dokumen ini di dalam email, kemungkinan hiring manager tidak akan kerepotan ketika mempertimbangkan lamaranmu. Lampirkan file-file ini sebagai tambahan bukti bahwa kamu memang memenuhi syarat untuk melewati proses wawancara. Sertakan pernyataan yang rinci dan signifikan mengenai peran sebelumnya. Jelaskan cara kamu meningkatkan diri secara pribadi dan profesional.

BACA JUGA: Rekomendasi Situs untuk Latihan Interview

Gunakan penutup yang sopan dan informatif

Jaga kesopanan hingga kalimat email terakhir dengan memberikan penutup resmi. Beberapa contohnya termasuk “Hormat kami”, “Sincerely”, atau “Best regards”. Lampirkan juga nama dan detail kontak agar recruiter mampu mengetahui cara untuk menghubungi kamu. Upayakan alamat email yang profesional. Kamu juga bisa menautkan halaman LinkedIn sehingga mereka jadi lebih mudah untuk mempelajari tentang dirimu secara lebih jauh. Sebelum mengklik tombol Send, pastikan tidak ada kesalahan dalam penulisan, ejaan, serta tanda baca.

Itulah lima hal penting yang harus kamu terapkan ketika mengirim email lamaran kerja. Lakukan setiap tips secara cermat agar lamaran yang kamu kirimkan dapat memberikan feedback maksimal. Dengan begitu, kamu dapat melangkah menuju jenjang karier idamanmu lebih baik demi masa depan yang cemerlang. Tetap semangat!

Artikel Rekomendasi