Riset: Hanya 23% Fresh Graduates Percaya Diri Masuk Dunia Kerja

digitalskola

digitalskola

20 Februari 2023

Fresh graduates
Fresh graduates (Foto: Pexels)

Momen wisuda menjadi saat yang ditunggu-tunggu bagi mahasiswa. Pada fase ini, status seseorang akan berubah dari ‘mahasiswa’ menjadi fresh graduates. Idealnya, momen wisuda disambut dengan excitement yang tinggi karena perubahan hidup yang signifikan terjadi pada fase tersebut. Dari mahasiswa yang hidup dalam lingkungan kampus, para lulusan baru akan segera membiasakan diri dengan kehidupan kerja. Namun faktanya, sebuah riset menunjukkan bahwa hanya 23% lulusan baru yang percaya diri untuk memasuki dunia kerja (The Higher Education Policy).

Hal ini, secara umum dipicu oleh sebuah fenomena yang disebut “Fresh Graduate Syndrome” yakni ‘suatu sindrom yang penuh turbulensi mental dan ketidakpastian arus gelombangnya’ dalam konteks status dan kondisi kehidupan sebagai lulusan baru (Agung Setiyo Wibowo dalam Kompas.com). Fresh Graduate Syndrome umunya tak hanya dirasakan pada masa awal lulus kuliah, namun bisa juga mulai dirasakan saat menyelesaikan skripsi atau tugas akhir, fase jenuh pada pekerjaan pertama, dan lain momen-momen lain dalam rentang waktu berdekatan. Sindrom ini tidak dirasakan oleh semua sarjana baru namun biasanya merasakan dengan tingkat yang berbeda.

Baca juga: Fresh Graduates Career: Tips dan Panduan

Kondisi ini biasanya dipicu oleh beberapa hal, diantaranya:

  • Belum menentukan tujuan hidup setelah lulus
  • Kurang percaya diri dengan kompetensi diri
  • Mengalami perasaan hampa dan cemas berlebih
  • Tertekan dengan lingkungan sosial yang kerap mempertanyakan status diri
  • Mengklaim diri gagal sebagai lulusan perguruan tinggi
  • Merasa jengah dengan pertanyaan mengenai kesibukan dan pekerjaan saat ini
  • Ketakutan mencoba dan mengeksplorasi hal-hal baru
  • Merasa menjadi beban keluarga setelah lulus kuliah

Beberapa sebab tersebut menjadi pemicu sebagian besar lulusan sarjana justru merasa takut menghadapi kehidupan setelah lulus kuliah. Secara garis besar, pada fresh graduate tidak siap dengan tuntuan sosial sebagai dampak dari status baru mereka.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dan mengatasi hal ini? Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

Baca juga: Fresh Graduates, Ini Tips Persiapan Masuk Dunia Kerja

Tips Fresh Graduates

Kenali Diri Sendiri

Kenali diri sendiri
Kenali diri sendiri (Foto: Pexels)

Aristoteles, seorang filsuf Yunani Kuno pernah mengatakan bahwa “Knowing Yourself is the beginning of all wisdom”. Artinya, dalam mencapai kebijaksanaan-kebijaksanaan yang besar, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Bagi lulusan baru, penting untuk mengenali diri sendiri mulai dari passion, arah karier, kelebihan dan kekurangan diri, serta hal utama yang dicari dalam sebuah pekerjaan (jenis pekerjaan, perusahaan, lokasi, hingga gaji). Dengan mengenali diri sendiri, akan lebih mudah bagi lulusan baru untuk menentukan strategi terbaik bagi masa depan setelah lulus kuliah.

Perluas Networking

Pernah mendengar istilah ‘orang dalam’? Pada dasarnya, hal tersebut tidak selalu bermakna negatif. Kita tidak hanya bisa mengandalkan ‘orang dalam’ dari keluarga atau kerabat dekat saja, namun juga dari ‘orang dalam’ yang kita temukan sendiri melalui ‘networking’ atau membangun koneksi profesional. Networking bisa memberikan dampak positif bagi lulusan baru seperti menambah sumber informasi, memperbesar peluang serta meningkatkan kepercayaan diri. Seorang lulusan baru dapat memperluas jaringan dengan mengikuti organisasi, kegiatan voluntary, program magang hingga mengikuti pendidikan informal seperti Digital Skola.

Baca juga: Fresh Graduate CV: Tips Terlihat Profesional

Beranikan Diri Ambil Peluang & Risiko

Setiap pilihan dan keputusan baru mungkin mendatangkan risiko, namun juga membuka peluang. Untuk itu, demi menjadi seorang lulusan baru yang lebih kompeten, kamu harus mulai membuka diri pada peluang-peluang baru. Contohnya adalah dengan mendaftarkan diri pada komunitas, program magang hingga kegiatan sukarelawan. Kesempatan-kesempatan ini mungkin pada awalnya tidak mendatangkan benefit berupa uang atau bayaran, namun kamu bisa memperoleh keuntungan lain seperti memperluas jaringan, menambah pengalaman, hingga mengasah softskill maupun hardskill tertentu. Maka dari itu, jangan terlalu takut keluar dari zona nyaman. Jika kamu berani mencoba hal baru, maka di fase itulah kamu akan belajar hal baru dan berkembang pula.

Investasi Leher ke Atas

Investasi leher ke atas
Investasi leher ke atas (Foto: Pexels)

Hal terakhir yang juga bisa kamu lakukan agar lebih percaya diri sebagai lulusan baru adalah dengan melakukan ‘investasi leher ke atas’. Artinya, fokuslah untuk memperkaya isi kepalamu dengan pengetahuan dan keahlian yang akan mendatangkan keuntungan di masa depan. Jangan habiskan waktu dengan bermalas-malasan atau meratapi nasib karena tidak kunjung mendapat pekerjaan. Gunakan waktu luang sebagai lulusan baru untuk belajar hal-hal yang sejalan dengan arah kariermu.

Kamu bisa belajar dari berbagai sumber mulai dari buku, website, YouTube, komunitas, hingga mengikuti program pendidikan informal seperti bootcamp. Saat ini, ada banyak sekali bootcamp yang bisa kamu temukan di internet. Kamu bisa memilih keahlian apa yang ingin kamu pelajari dalam masa pencarian kerja sebagai lulusan baru. Topik yang tersedia saat ini pun sangat beragam mulai dari bidang kreatif, pemasaran hingga IT.

Jika kamu mencari bootcamp yang bisa membantumu mempersiapkan diri sebagai fresh graduates yang lebih berkualitas, kamu bisa memilih untuk belajar di Digital Skola. Kelebihan dari bootcamp Digital Skola adalah program pelatihan yang beragam, sistem pembelajaran online yang fleksibel, tutor berpengalaman, hingga fasilitas penunjuang karier lengkap dengan harga terjangkau. Untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai bootcamp ini, klik link di bawah.