Untuk mencapai kesuksesan di bidang keahlian apapun, kita tidak boleh hanya fokus pada hard skill, namun juga soft skill. Pasalnya, soft skill pada praktiknya dapat mendorong kita untuk menjadi seorang profesional yang bernilai lebih, di samping penguasaan hard skill terkait teknis pekerjaan yang kita tekuni. Untuk itu, dalam belajar UI UX, sebaiknya kamu juga tidak hanya fokus pada pengembangan hard skill namun juga soft skill.
Namun, masih ada sebagian orang yang terlalu fokus untuk meningkatkan kapabilitas di area pengoperasian software, tools, maupun persoalan teknis lainnya. Sebaliknya, etika dan kemampuan mengelola emosi dalam melakukan pekerjaan jarang diperhatikan. Oleh sebab itu, saat ini kamu akan mengetahui lebih lanjut seputar soft skill yang krusial untuk diterapkan di masa belajar maupun di lapangan pekerjaan.
Mengapa Soft Skill Penting Saat Belajar UI UX Design?
Sebanyak 92% pihak perekrut tenaga kerja setuju bahwa soft skill bersifat setara atau malah lebih penting jika dibandingkan dengan hard skill (Icons 8). HRD yang berpengalaman akan menghargai kemampuan interpersonal (soft skill) 12% lebih besar ketimbang keahlian teknis (hard skill). Berdasarkan dua fakta tersebut, bisa dipastikan bahwa pembelajaran hard skill maupun soft skill sama pentingnya untuk menghasilkan tenaga kerja UI/UX design yang kompeten dan mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Biasanya, soft skill dianggap sebagai bentuk dari adanya kecerdasan emosional. Soft skill berhubungan erat dengan kepribadian serta mampu memengaruhi hasil komunikasi dan interaksi sosial. Keterampilan ini penting untuk UI/UX Designer dalam memudahkan kerja sama dengan orang lain. Selain itu, kamu bisa mengasah diri menjadi tenaga kerja yang semakin profesional dari hari ke hari.
Soft Skill yang Harus Dikembangkan saat Belajar UI UX
Komunikasi efektif
Keterampilan dalam berkomunikasi adalah kunci utama dari kesuksesan proyek maupun produk UI/UX. Apalagi, kamu akan bekerja dengan tim dan berhubungan dengan klien jika sudah masuk ke ranah pekerjaan. Kamu perlu menguasai kemampuan presentasi ketika ingin mengomunikasikan proses, maksud, dan tujuan secara jelas, efektif, sekaligus penuh percaya diri. Mempresentasikan sesuatu dalam bentuk visual sebagai alat bantu untuk menerangkan ide bisa didukung dengan menyiapkan poin pembicaraan utama supaya lebih mudah dipahami oleh audiens.
Berpikir kritis
Critical thinking (berpikir kritis) sangat berkaitan dengan problem solving (pemecahan masalah), terutama jika kamu ingin belajar analisis UI/UX menggunakan proyek yang sudah ada. Jika mampu dikuasai dengan baik, kamu tidak akan merasa kesulitan di lapangan pekerjaan. Berpikir kritis akan membawa setiap desainer untuk menemukan perspektif berbeda, alternatif solusi untuk dikerjakan, serta memilih salah satu dari beberapa pemecahan masalah yang ada. Analisis dan testing adalah aspek hasil dari berpikir kritis sebelum sebuah ide berpotensi diterapkan pada produk UI/UX.
Aktif mendengarkan
Mendengarkan secara aktif berarti kemampuan untuk memfokuskan diri pada orang lain yang sedang berbicara, tanpa meluapkan pikiran dan pendapat dari diri sendiri. Bagi UI/UX Designer, keterampilan ini penting dipelajari karena sering dipakai saat berbicara dengan rekan kerja dan klien. Soft skill ini tidak hanya menguntungkan bagi kariermu, tetapi juga memicu terbentuknya ekosistem kerja yang efisien dan positif. Beberapa perilaku yang harus dipraktikkan pada skill ini adalah menatap mata lawan bicara ketika berdiskusi, tidak menyela, aktif mengajukan pertanyaan untuk memastikan pemahaman, serta memberikan umpan balik dalam bentuk verbal dan non-verbal.
Pemberian umpan balik
“Umpan balik” menjadi salah satu soft skill esensial untuk dipelajari. Sama halnya dalam aspek komunikasi, pemberian umpan balik kepada sesama tim dan klien harus dilakukan secara jelas sekaligus spesifik. Umpan balik atau feedback perlu disampaikan dalam bentuk yang konstruktif, artinya mampu mendukung pembangunan kinerja dan produksi secara optimal. Mungkin kamu akan merasa kesulitan di awal, namun proses belajar intensif dalam hal mengomunikasikan feedback perlu dibiasakan sampai kamu mahir melakukannya.
Kreativitas
Selama belajar menjadi UI/UX Designer, mencari inspirasi kreatif sangatlah penting. Tidak jarang kamu menemukan inspirasi dari lingkungan atau mengikuti tren yang sudah ada. Kreativitas menjadi soft skill yang dapat membawamu untuk berpikir lebih jauh dan out of the box. Setiap pembelajar UI/UX tidak perlu takut untuk menyampaikan ide terbaru dan inovasi yang bisa diterapkan pada suatu produk. Memang tidak semua ide bisa diaplikasikan, tetapi bisa jadi gagasan tersebut membuka peluang baru bagi produk yang akan dipasarkan.
Empati
Salah satu pengaplikasian soft skill empati dalam dunia pekerjaan adalah menempatkan diri di posisi pengguna produk. Empati bisa kamu kembangkan di masa belajar supaya mampu memosisikan diri semestinya di dunia kerja. Hal ini terutama penting bagi UX Designer dalam mengamati suatu produk bagi pengguna dan UI Designer ketika ingin menempatkan objek visual pada produk digital. Apabila empati mampu diterapkan, tidak heran jika muncul berbagai solusi praktis yang bisa dipakai di masa depan.
Adaptasi
Dunia digital terus berkembang seiring meningkatnya peluang teknologi bagi masa depan. Dalam menyikapi kondisi tersebut, setiap desainer perlu beradaptasi dengan produk, tren, dan teknologi yang dipakai. Selain bersikap adaptif, kamu perlu mengutamakan inisiatif untuk mau belajar hal-hal baru. Apalagi, ranah kerja UI/UX bergantung pada teknologi dan inovasi yang terus diperbarui dari waktu ke waktu.
Selama belajar UI UX, soft skill adalah komponen penting untuk meningkatkan akselerasi kemampuan di dunia kerja nantinya. Seimbangkan metode belajar UI/UX design dengan menerapkan keterampilan teknis dan emosional secara bersamaan.
Tertarik untuk belajar dan mendalami soft skill sebagai UI/UX Designer? Belajar di Mini Bootcamp UI/UX Designer bersama Digital Skola selama 3 bulan dan asah soft skill kamu sekarang juga.