UI merupakan kependekan dari “user interface”, sedangkan UX mengacu kepada istilah “user experience”. Sering disebut dalam satu paket, sebagian orang masih belum mengetahui seberapa signifikan perbedaan UI UX designer. Pada praktiknya, kedua peran ini memang terkait dan terus berkoordinasi dalam melaksanakan pekerjaannya masing-masing.
Oleh karena UI dan UX designer bekerja dengan erat satu sama lain, sering timbul kesalahpahaman bahwa keduanya adalah hal yang sama. Untuk kamu yang berminat untuk mendalami bidang ini, sangat penting mengetahui perbedaannya terlebih dahulu sebelum masuk pada pemahaman mengenai materi, skill, dan konsep menuju jenjang karier di antara keduanya.
Perbedaan UI UX Designer
Ada banyak perbedaan antara UI dan UX Designer. Mulai dari perbedaan istilah sampai perbedaan peran, kedua profesi tersebut mempunyai ciri khasnya masing-masing. Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan keduanya:
Perbedaan UI UX Designer: Fokus Utama
Ken Norton, seorang mantan Product Manager Google, pernah mendengar sebuah analogi yang cocok untuk UI UX Designer. Dua hal ini diibaratkan bagai sebuah restoran. “UI adalah meja, kursi, piring, maupun peralatan makan. UX adalah segala hal terkait pengalaman yang dirasakan oleh pengguna mulai dari makanan, layanan, pencahayaan, sampai musik.”
Desain UX menjadi segala sesuatu yang memengaruhi perjalanan pengguna dalam menyelesaikan sebuah masalah, baik secara positif maupun negatif. Sedangkan, desain UI akan memfokuskan diri pada bagaimana sebuah produk dapat terlihat di hadapan pengguna.
Perbedaan UI UX Designer: Proses Desain
Secara garis besar, UX Designer akan memetakan perjalanan panjang dari pengguna saat mengoperasikan sebuah produk. Proses ini dilanjutkan dengan pengisian elemen interaktif dan visual dari UI Designer untuk mewujudkan perjalanan tersebut.
UX Designer bekerja terlebih dahulu untuk melakukan riset pengguna dan kebutuhannya kemudian menghasilkan kerangka atau cetak biru bagi produk tersebut. Berdasarkan kerangka yang ada, UI Designer masuk untuk menghidupkan suasana dan segala detail yang diperlukan.
Perbedaan UI UX Designer: Produk
Mengapa demikian? UX sudah jelas menjadi keseluruhan kontak dengan pengguna, baik dari awal hingga akhir. Hal ini menyebabkan pengaplikasiannya tidak terbatas pada bentuk-bentuk dari layanan atau produk yang ditawarkan.
Sebaliknya, UI mengusung sentuhan visual yang mengizinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan produk. Interaksi ini memang bisa diperoleh, hanya jika produk tersebut tergolong digital. Adanya aspek palet warna, tipografi, buttons, animasi, dan gambar menjadikan kategori produk digital sebagai syarat utama keberadaan UI bagi suatu produk.
BACA JUGA: Baru Lulus? Ini Tips Nego Gaji Fresh Graduate
Bagaimana UI dan UX Designer Bekerja Sama bagi Suatu Produk?
Setelah mengeksplorasi lebih jauh seputar perbedaan yang dimiliki antara UI UX Designer, masih ada anggapan jika salah satunya lebih dibutuhkan ketimbang yang lain. Persepsi ini perlu diperbaiki karena keduanya sama-sama penting. Seorang desainer dan pakar, Helga Moreno, pernah menulis demikian: “Sesuatu yang tampak hebat, tetapi sulit digunakan adalah contoh UI yang bagus dan UX yang buruk.
Sementara, sesuatu yang sangat berguna yang terlihat buruk adalah contoh UX yang bagus dan UI yang buruk.” Bisa dibayangkan, sebuah perusahaan lebih mudah mencapai kesuksesan jika UI dan UX berhasil berjalan secara beriringan. Di pasar yang cenderung kompetitif, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk mengunggulkan kedua aspek secara tepat sasaran agar target produk juga lebih mudah tercapai.
Itulah beberapa kunci utama dari perbedaan UI UX designer yang perlu diketahui. Hal ini akan memudahkan banyak orang yang sedang mempertimbangkan keputusannya dalam memilih jenjang karier di bidang tersebut. Tertarik belajar lebih banyak mengenai UI/UX? Cek pilihan kelasnya di sini: