Selain CV atau resume dan portofolio sesuai kebutuhan, ternyata ada dokumen lain yang biasa diminta oleh pihak perusahaan dalam rekrutmen kerja. Dokumen yang dimaksud adalah cover letter. Lampiran yang satu ini berfungsi mengenalkan diri kamu secara pribadi sembari memberitahukan informasi sekilas mengenai pengalamanmu selama ini. Hiring managers membutuhkan cover letter untuk mengukur keterampilan dan latar belakang berdasarkan suatu posisi di perusahaan. Bahkan, melampirkan dokumen ini juga dapat menjadi tolak ukur bahwa kamu bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
Salah satu kunci penting untuk menulis cover letter atau surat lamaran adalah komunikasi ringkas mengenai pengalaman dalam dunia kerja. Hal tersebut tentu perlu disesuaikan dengan peran, kebutuhan, serta budaya perusahaan. Selain memaparkan penguasaan keterampilan yang relevan dengan pengalamanmu, surat lamaran juga menjadi perantara untuk menunjukkan pencapaianmu selama berkarier sebagai seorang profesional. Oleh karena itu, ada baiknya kamu memahami penyusunan surat lamaran yang rapi, profesional, dan tepat sasaran agar lebih mudah dilirik oleh pihak recruiter. Simak tips-tipsnya di bawah ini.
Cover Letter
Ketika resume ditujukan secara teknis untuk menunjukkan poin-poin pengalaman dan pencapaian, maka cover letter berperan sebagai sarana penyampaian kepribadianmu secara lebih personal. Cover letter merupakan pengenalan pertamamu kepada pihak perusahaan. Tujuan dari pembuatan surat lamaran adalah identitasmu sebagai pelamar kerja lebih diingat dengan kesan yang sepenuhnya baik. Format yang digunakan biasanya cenderung relevan dengan posisi dan tanggung jawab yang kamu lamar. Meskipun tidak ada format khusus, surat lamaran harus dipastikan punya visual teratur dengan penyajian informasi lebih ringkas. Cover letter yang bisa dibilang sukses punya kriteria berikut ini:
- Perkenalan yang berkesan
- Contoh pekerjaan relevan yang spesifik dan terorganisir
- Pemecahan masalah yang pernah kamu selesaikan
- Kesimpulan singkat dengan CTA yang sopan
BACA JUGA: Masih Bingung? Ketahui Perbedaan CV dan Resume di Sini!
Kiat-Kiat Menyusun Cover Letter
Lakukan riset terlebih dahulu
Riset dan pemahaman yang benar harus mengawali segala sesuatu, termasuk dalam pembuatan cover letter. Sebelum mulai menulis, cari tahu lebih banyak mengenai perusahaan dan pekerjaan yang kamu inginkan secara spesifik. Selain membaca deskripsi lowongan pekerjaan secara cermat, teliti juga website resmi perusahaan. Hasil riset ini akan membantu mengolah isi surat lamaran yang tidak umum, cenderung unik, namun tetap sesuai dengan kaidah yang dibutuhkan. Hal ini juga memberikan referensi penggunaan tone tulisan yang lebih tepat. Tidak ada salahnya untuk mencoba berinteraksi dengan internal perusahaan dan menjadikannya acuan dalam penulisan surat lamaran tersebut. Meskipun kamu merasa ragu-ragu dengan tanggapannya di masa depan, ini adalah suatu hal yang patut untuk dicoba.
Gunakan opening yang kuat
Umumnya, pelamar kerja akan menggunakan, “Saya berminat melamar di perusahaan X setelah mengetahui informasi lowongan dari Y.” Padahal, kamu bisa mengolahnya menjadi awalan yang lebih kuat. Mulai dengan inti pembahasan mengenai alasan pekerjaan tersebut menarik untukmu dan kontribusi yang akan kamu berikan bagi perusahaan sesuai peran kerja terkait. Kamu bisa menulis demikian, “Saya adalah seorang akuntan profesional dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Saya berkomitmen mencari peluang untuk menerapkan keterampilan saya dengan cara yang baru. Selain itu, saya juga ingin membawa keahlian serta antusiasme terhadap tim akuntan yang sedang berkembang.” Masukkan satu atau dua kalimat tambahan yang menggambarkan latar belakang dan pengalaman kerja paling relevan.
Sampaikan kisah yang esensial
Menceritakan kisah secara khusus mampu memberikan wawasan kepada recruiter mengenai kepribadian dan gaya kerjamu. Saat menentukan hal yang ingin diceritakan, pastikan persyaratan posisi yang ada pada lowongan pekerjaan. Temukan kompetensi yang ingin kamu tonjolkan dan pengalaman spesifik yang akan kamu bagikan. Jelaskan peran kerja kamu sebelumnya dan dampak yang berhasil dibawa hingga membuahkan hasil dan prospek menguntungkan bagi perusahaan. Tidak hanya itu, gambaran mengenai kemampuan komunikasi dan kerja sama tim juga menjadi aspek penting yang ikut memengaruhi penilaian.
Tekankan value pribadi yang kamu bawa
Hiring managers mencari pelamar yang dapat membantu memecahkan masalah. Berdasarkan hasil riset yang telah kamu lakukan sebelumnya, tunjukkan bahwa kamu tahu hal-hal yang sedang diupayakan perusahaan dan tantangan yang dihadapinya. Tidak perlu spesifik, namun kamu bisa berikan contoh-contoh relevan antara perusahaan dengan industri. Bicarakan pengalamanmu yang berhasil memenuhi ekspektasi dan kebutuhan perusahaan sebelumnya. Tidak ada salahnya untuk memaparkan sedikit proses pemecahan masalah tersebut dan berikan bukti yang menunjukkan keunikanmu sebagai seorang profesional. Kemampuan adaptasi dan belajar dengan cepat adalah dua hal yang dicari perusahaan masa kini. Tunjukkan dua keterampilan tersebut sekilas melalui surat lamaran kerja yang kamu buat.
Perhatikan tone yang kamu gunakan
Ketika menuliskan cover letter, pastikan tone yang kamu gunakan tidak berlebihan. Jangan sampaikan hal-hal di luar maksud yang ingin kamu sampaikan. Tentu kamu ingin terdengar penuh semangat, bukan? Tentu kamu tidak ingin pesan yang akan disampaikan malah cenderung berantakan dan kurang jelas maknanya. Jadilah seorang yang profesional sekaligus dewasa sebagai pelamar kerja yang penuh potensi. Tempatkan diri pada posisi hiring managers yang membaca tulisanmu secara seksama. Mungkin terasa sulit untuk membedakan tone sendiri, namun kamu bisa meminta feedback dari orang-orang yang ada di sekitar.
Jaga cover letter tetap ringkas
Ada banyak saran di luar sana yang mengatakan bahwa lebih baik bila cover letter panjangnya kurang dari satu halaman. Semakin pendek, maka surat lamaran tersebut semakin baik. Hal ini dikarenakan pihak hiring managers harus mampu membacanya secara padat dan sekilas. Bukan alasan bila kamu ingin memasukkan pengalaman yang cukup luas. Kamu dapat menerima masukan dari teman maupun rekan kerja untuk menuangkan seluruh kebutuhan penulisan secara tepat. Baca secara berulang dan tentukan pemilihan kalimat seefektif mungkin di dalamnya.
BACA JUGA: Tips Dapat Kerja untuk Raih Karier Impian di 2022
Dapatkan feedback dari orang sekitar
Membagikan cover letter kepada orang-orang terdekat untuk mendapatkan masukan adalah ide yang bagus. Namun, kamu harus bersikap selektif dalam memilih sosok yang kredibel untuk meminta feedback dan mintalah saran spesifik yang jelas sesuai keinginan. Pertama, tanyakan kejelasan poin-poin yang sudah dituangkan ke dalam surat lamaran. Kedua, minta mereka memberitahukan hal-hal yang masih belum tepat sasaran atau kurang sesuai dengan kebutuhan tone pada surat.
Itulah kiat-kiat menyusun cover letter yang dapat membantumu ketika melamar kerja. Dengan memahami fungsi dan posisi surat lamaran dalam mengirimkan permohonan kerja menuju perusahaan, peluangmu dilirik juga cenderung lebih besar. Kamu bisa mempraktikkannya mulai sekarang kemudian kirimkan lamaran kerjamu dengan penuh percaya diri. Semoga berhasil!