Pekerjaan product manager mungkin baru jadi tren beberapa tahun belakangan, namun sebenarnya profesi ini sudah lama hadir di dunia kerja dengan nama yang berbeda. Jika kamu penasaran dengan profesi yang satu ini, kamu bisa mengenali apa itu product manager, tanggung jawab, serta perbedaannya dengan product owner dalam penjelasan di bawah ini. Selamat membaca!
Penjelasan Pekerjaan Product Manager
Product manager adalah seseorang yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan serta sasaran bisnis yang lebih besar untuk kemudian dipenuhi oleh sebuah produk atau fitur, mengartikulasikan kesuksesan bagi produk, dan mengelola tim yang akan mewujudkan visi kesuksesan tersebut menjadi nyata (sumber: Atlassian).
Tanggung jawab seorang product manager bervariasi, bergantung pada ukuran perusahaannya. Secara umum, dalam perusahaan berskala lebih besar, product manager didampingi oleh tim yang terdiri atas para spesialis. Misalnya researcher, analis, dan marketer, yang akan membantu memberikan masukan, sementara para developer dan desainer akan menggarap eksekusinya, membuat desain, menguji prototipe, dan menemukan bug. Peran product manager di dalam tim ini lebih pada memastikan bahwa seluruh anggota tim memiliki visi yang sama.
Sementara itu di perusahaan yang lebih kecil, product manager akan memiliki dinamika yang berbeda. Format tim pada umumnya tidak sebanyak dan selengkap di perusahaan besar, sehingga product manager akan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu terjun ke lapangan sembari memastikan bahwa visi produk yang ia miliki terwujud.
Secara garis besar, pekerjaan product manager berkaitan dengan tanggung jawab berikut ini:
Memahami dan mewakili kebutuhan para pengguna.
Memonitor pasar dan mengembangkan analisis kompetitif produk perusahaan dengan kompetitor.
Mendefinisikan apa yang jadi visi sebuah produk.
Menyelaraskan para pemangku kepentingan dengan visi produk.
Membuat prioritas fitur-fitur serta kapabilitas produk.
Membangun sebuah tim dengan visi yang sama untuk mendorong pembuatan keputusan yang independen.
Baca juga: Penjelasan Product Management Job Description
Beda Product Manager dengan Product Owner
Di dunia industri kerja, kamu mungkin juga pernah atau malah sering mendengar istilah product owner. Lantas, apakah product manager dan product owner adalah hal yang sama? Jawabannya adalah ‘tidak’.
Ketika sebuah tim menjalankan praktik agile tertentu, hal tersebut bisa menciptakan kebingungan soal apa yang sebenarnya seorang product manager kerjakan. Sebagai contoh, jika sebuah tim dalam perusahaan menjalankan praktik scrum, tim tersebut juga butuh seorang product owner.
Posisi product owner ini berbeda dengan product manager. Apabila seorang product manager menjelaskan arah produk melalui riset, penetapan visi produk, alignment, dan penentuan prioritas, seorang product owner akan bekerja lebih dekat dengan tim development untuk memastikan bahwa output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang telah didefinisikan product manager.
Jika dirinci, pekerjaan harian seorang product manager pada umumnya adalah sebagai berikut:
Bekerja dengan para stakeholder luar.
Membantu mendefinisikan visi produk.
Menjelaskan seperti apa kesuksesan bagi produk.
Menetapkan dan mencapai visi, marketing, dan ROI.
Berada pada level konseptual.
Sementara itu, untuk product owner adalah seperti ini:
Bekerja dengan para stakeholder internal.
Membantu tim berfungsi berdasarkan visi yang sama seperti yang sudah dijelaskan product manager.
Menjelaskan rencana untuk mencapai kesuksesan produk.
Menetapkan dan mencapai team backlog dan penyelesaian pekerjaan.
Terlibat dalam aktivitas atau eksekusi tim sehari-hari.
Akan tetapi, perlu kamu catat kembali bahwa tanggung jawab product manager dan product owner juga bisa berubah apabila terjadi perubahan tim dan pergeseran praktik product management yang diterapkan. Misalnya, jika tim tidak menerapkan scrum tapi yang lainnya (misal Kanban), bisa jadi product manager juga akan menjalankan peran product owner. Dan apabila tim menjalankan scrum tapi tidak memiliki product manager, maka beberapa tanggung jawab product manager juga akan dipegang oleh product owner.
Baca juga: Product Management adalah: Definisi dan Prosesnya
Skill Penting untuk Product Manager Andal
Untuk kamu yang tertarik untuk berkarier sebagai seorang product manager, ada beberapa skill penting yang perlu kamu kembangkan dan kuasai, yaitu:
Mampu membuat prioritas
Seorang product manager, di manapun ia berada, pasti akan mendapatkan resource dalam jumlah tertentu. Resource tersebut harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan yang lebih besar, apalagi karena ada banyak situasi di mana product manager tidak bisa memenuhi semua permintaan dalam satu waktu.
Sebagai contoh, product manager harus memutuskan untuk merilis fitur yang dibutuhkan satu pelanggan besar tapi bukan yang diminta oleh 100 pelanggan yang lebih kecil, mempertahankan status quo produk atau membawa produk ke arah baru untuk memperluas jangkauan serta menyelaraskan dengan tujuan besar perusahaan, maupun fokus pada tampilan produk atau pada detail-detailnya.
Memahami medan pekerjaan
Sering kali, product manager diterjunkan perusahaan ke dalam suatu project yang sudah memiliki momentum. Jika product manager langsung mulai bekerja tanpa mengenali medan, ada risiko ia akan membuat keputusan yang keliru, apalagi jika yang diterjunkan di sini adalah seorang product manager yang baru saja memulai kariernya.
Tips untuk kamu setelah memulai karier sebagai product manager, gunakan dulu waktu di awal untuk mengenal dan berkomunikasi dengan sebanyak mungkin pelanggan dan stakeholder internal. Pahami juga model bisnis perusahaan, bagaimana keputusan dibuat, serta kecenderungan orang-orang terpengaruh oleh produk maupun keputusan. Dari situ, kamu akan mendapatkan bekal untuk membuat keputusanmu sendiri.
Mendorong tim membuat keputusan sendiri
Meskipun seorang product manager memiliki tanggung jawab membuat keputusan dalam tim, nyatanya product manager tak selalu bisa membuat semua keputusan. Oleh karena itu, pendelegasian tugas kepada tim akan memainkan peran vital, terutama untuk mendorong tim yang mandiri dan mampu membuat keputusan sendiri.
Akan tetapi, ingat bahwa product manager memimpin sebuah tim dan harus memastikan bahwa output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan serta visi kesuksesan produk. Oleh karenanya, product manager perlu memastikan dulu bahwa semua anggota tim memiliki visi yang sama dan benar-benar paham apa yang harus mereka capai.
Memberikan pengaruh tanpa otoritas
Ada banyak cara yang bisa dilakukan product manager dalam memberikan pengaruh bagi tim. Dan semuanya selalu dimulai dengan mendengarkan tim dan memahami bagaimana mereka terpengaruh. Langkah berikutnya adalah mencari cara agar tim berada di “kapal” yang sama dengan product manager, yang artinya tim memiliki visi yang sama.
Di sinilah kemampuan berkomunikasi memainkan peran penting dalam pekerjaan product manager bahkan untuk jangka panjang. Karena dengan mengetahui apa yang harus kamu sentuh di dalam diri anggota tim akan bisa membantumu memimpin mereka tanpa harus terus-menerus mengingatkan mereka bahwa kamu punya otoritas.
Mulai Kariermu Sebagai Product Manager
Bagaimana, apakah kamu jadi tertarik untuk memilih product manager sebagai pilihan kariermu di masa depan? Kalau iya, apakah ada syarat jurusannya?
Daripada fokus pada spesifikasi berdasarkan jurusan, lebih baik kamu mulai belajar soal product management dari sekarang saja! Soalnya, kamu bisa ikuti mini bootcamp Product Management dari Digital Skola yang akan bisa bantu persiapkan dirimu sebagai seorang product manager andal tanpa memandang apa background jurusanmu di perguruan tinggi, lho!
Lewat program ini, kamu akan dibimbing oleh tutor atau expert yang sudah terbukti berpengalaman dan ahli di bidangnya untuk menguasai seluruh fase pengembangan produk. Dan dengan kurikulum berbasis industri, program ini memberikanmu kesempatan langsung praktik dan membuat 16 mini portofolio end-to-end milikmu sendiri sebagai bekal penting untuk terjun di dunia kerja nanti.
Klik tombol di bawah ini untuk cari tahu info lengkap soal program Product Management ini, ya!